Bincang Buku “Sepanjang Jalan Kenangan” karangan Bapak Wardiman Djojonegoro, diinisiasi oleh Komunitas Memoar Indonesia (Bapak Ngadiyo dari Diomedia Publisher).
Acara ini diadakan bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI ke-76 pada hari Selasa, 17 Agustus 2021. Acara dimulai pukul 15.30, dimoderatori oleh Retty Hakim. Dengan penanggap buku adalah Dr. Titi Priyatiningsih, M.Pd. Acara ini dihadiri kurang lebih 70 orang pendengar dari berbagai kalangan, termasuk dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Wardiman Djojonegoro (lahir di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, 22 Juni 1934) adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1993 hingga tahun 1998 di bawah pemerintahan Presiden Soeharto dalam Kabinet Pembangunan VI.
Acara dibuka oleh Pak Ngadiyo dari Komunitas Memoar dan Diomedia Publisher. Pak Ngadiyo juga membacakan salah satu puisi yang ada didalam buku ini, di sela-sela diskusi Bapak Wardiman dengan para peserta.
Kak Retty Hakim selaku Moderator, membacakan biodata Bapak Wardiman Djojonegoro dan Ibu Titi serta memandu jalannya diskusi setelah penanggap menyampaikan paparannya.
Bu Arfi dari BPTP Lampung membacakan sebuah puisi yang khusus dibuat Bu Titi pada acara Bincang Buku ini.
Selain menanggapi mengenai isi buku, Bu Titi juga menceritakan awal perjumpaannya dengan Bapak Wardiman serta membagikan beberapa foto kenangan tersebut
Selain menceritakan mengenai asal mula ide penulisan buku Sepanjang Jalan Kenangan, yang mengambil sub judul Bekerja dengan Tiga Tokoh Besar Bangsa, yang menceritakan perjalanan karir dan hidup beliau bersama tiga tokoh besar tersebut. Siapakah tiga tokoh besar yang disebutkan dalam buku ini? Tak lain adalah Bapak Presiden ke-2 Suharto, Ali Sadikin (waktu itu Gubernur DKI Jakarta) dan BJ Habibie (Mantan Presiden yang juga Menteri di Kemenristek/Ka BPPT di masa itu).
Mengenai Buku Sepanjang Jalan Kenangan sendiri, buku ini telah diluncurkan pada tanggal 12 Mei 2016 di Musium Nasional Jakarta. Peluncuran buku saat itu dilanjutkan dengan diskusi oleh empat pembahas, yaitu Dr. Taufik Ismail, Dr. AM Fatwa, Dr. Peter Carey, dan Prof. Dr. H. Soedijarto, M.A.. Acara ini juga dihadiri Quraish Shihab yang membacakan doa, Putri Indonesia tahun 2016, Mooryati Soedibyo, dan 200 tamu undangan lainnya
Dalam sharing hari ini, beliau juga membagikan kunci falsafah kehidupannya yaitu bekerja dengan baik (sebaik mungkin ~ excellent) dimanapun kita berada, Serta rahasia awet muda beliau yaitu hidup sehat, terus bergerak (beraktivitas) dan peduli pada sesama.
Bapak Wardiman, yang dikenal dengan penggagas program Link and Match SMK, yang merupakan Dual System (Praktek keahlian Ganda) untuk menjawab tantangan lulusan Vokasi dalam memasuki dunia kerja. Link and Match mengubah mindset pendidik agar mempersiapkan siswa bagi dirinya (diri siswa itu sendiri), bukan bagi pendidik.
Sharing Bapak Wardiman Djojonegoro sore ini sangat menginspirasi sekali. Saya, karyawati BPPT (yang baru bergabung tahun 1997 bergabung melalui BPIS lebih dahulu,) dan mengenal Bapak sebelumnya dari cerita para senior. Hari ini saya lebih mengenal Bapak dengan lebih baik. Terima kasih sharingnya Bapak. Salam sehat selalu.
Wahh kereen Diajeng.
Kemarin saya hanya mendengarkan pas webinar…ternyata banyak sisi lain beluau yg baru saya tahu.
Saya sempat ketemu dengan Prof Wardiman, saat peresmian ISBI Bandung, beluau hadir bersama alm bu Atik.
Betul bu. Saya malah belum sempat bertemu beliau. Walau beliau sebenarnya juga rekan kerja Ayah saya.
Terima kasih bu sudah mampir. Ga sabar saya ingin baca buku beliau.
Senangnya mbak Laras bisa hadir di acara launching buku Bapak Wardiman,
Setahu saya, Beliau pernah menerima bintang tanda jasa “The Order of the Rising Sun, Gold, and Silver Star” dari Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kojiro Shiojiri
karena mantan Rektor Institut Teknologi Indonesia itu dinilai telah “memberikan kontribusi bagi pengembangan pertukaran akademis dan kebudayaan antara Jepang dan Indonesia”.
Betul mbak Tanti. Beliau adalah teknolog yang peduli pada budaya dan kebudayaan. Bukan hanya kebudayaan Indonesia tapi juga bangsa asing.
Terima kasih ya sudah mampir ke blogku. Salam
Meskipun online, tentu menyenangkan bisa bertemu dengan Pak Wardiman dan berbincang langsung ya. Beliau salah satu tokoh pendidikan yang sangat inspiratif. Saya suka dengan moto hidup beliau: hidup sehat dan peduli pada sesama. Noted, Pak. Terima kasih sharingnya mbak Adjeng ?
Terima kasih sudah bergabung ya… Saya sebenarnya kecewa tuh waktu 2016 ga tahu ada acara launching buku Prof Wardiman di Museum Nasional.
Eh tidak dinyana lewat lima tahun ketemu Bu Titi yang sibuk nyari buku Sepanjang Jalan Kenangan. Jadi deh kita ngerayain kemerdekaan dengan Bincang Buku Sepanjang Jalan Kenangan.
Saya kagum dengan kecermatan beliau mendengarkan pertanyaan dan menjawabnya dengan tenang dan bijaksana.
Sama-sama kak. Terima kasih sudah mampir ke blog ku.
Betul Mbak Ari. Kesempatan langka bisa berbincang langsung dengan beliau dan mengenal beliau melalui pemikiran dan tulisannya. Terima kasih sudah mampir ke blogku ya