mengapa kita tidak seperti lebah madu? yang diam, namun memberikan banyak manfaat kepada manusia dan selalu bekerja sama dengan sesamanya…yang marah, bila diganggu namun berbuah manis…yang sengatnya tajam dan mematikan namun mampu menolong yang sakit….
Sabtu, 24.02.24 Peluncuran Buku “Catatan Perjuangan Hidup Let. Jen. TNI (Purn) A.E. Manihuruk” diselenggarakan di Sumba Room, Hotel Borobudur.
Hadir dalam Diskusi Panel adalah Bapak Martin Hutabarat, Bapak Siswono, Bapak Jacob Tobing, Bapak Haposan Silalahi dan Keke Taruli Aritonang, Penulis Buku.
Catatan Perjuangan Hidup Bapak A.E. Manihuruk ini ditulis ulang, dibukukan oleh Keke Taruli Aritonang, dan diterbitkan oleh BPK Gunung Mulia.
Letnan Jenderal (Purnawirawan) Arsenius Elias Manihuruk, lahir di Lumban Suhi-suhi, Pulau Samosir, Sumatera Utara, pada 29 Februari 1920. mantan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) tahun 1972-1987, meninggal dunia pada tanggal 10 Januari 2003 usia 82 tahun.
Beliau adalah orangtua yang bersedia mengangkat dan memberi aku marga (mangain) menjadi boru Manihuruk. Mauliate Bapak Mamak, Ito dan Kakak dan seluruh keluarga besar.
Selamat untuk peluncuran buku ini dan semoga memberi manfaat juga semangat buat kita semua untuk selalu bekerja dan hidup sungguh dengan hati. Amin. Mauliate godang. Horas
mengapa kah harus karenanya kau terusik, manakala ruang teduhmu senantiasa asik, dalam hening tinggallah kau bergeming, abai pada segala yang andai, berteguh pada yang kukuh, tinggal berdiam dalam kedamaian Sang Tunggal ~ Hetty Reksoprodjo
“kolase keping penolakan semai jawab tuk sadar diri, siapalah aku di gemuruh hati dalam hening dunia dan keramaian isi kepala, yang kerap terabaikan, bukan sabar yang harus kupunya, tapi sadar, aku bukan dalam kaum mereka, yang bijak dan cendekia”
Ini pengalaman pertama saya hadir menyaksikan secara langsung prosesi sidang promosi Doktor, sedikit saya berbagi, semoga memberi manfaat bagi pembaca.
Satu hari menjelang Sidang, Bapak Ir. Arief Arianto, M.Sc.Agr. menyampaikan informasi hal Undangan untuk menghadiri sidang promosi Doktor ini. Tentu sangat saya sambut gembira karena ini merupakan event pencapaian gelar bergengsi dan jenjang tertinggi bagi seseorang dan apalagi Undangan disampaikan langsung oleh sang promovendus, Bapak Ir. Arief Arianto, M.Sc.Agr.
Sidang Promosi Doktor diselenggarakan pada hari Selasa, 13 Februari 2024, dimulai dari pukul 15.30, bertempat di Gedung A Lantai 2 Ruang Sidang Pasca Sarjana FISIP Universitas Padjadjaran, yang terletak di Jalan Bukit Dago Utara, Bandung, Jawa Barat.
Sidang yang saya hadiri ini adalah Sidang Terbuka. Ada dua macam sidang promovendus doktor yaitu Sidang Tertutup dan Sidang Terbuka. Sidang Tertutup hanya diikuti oleh promovenda atau promovendus (istilah untuk calon doktor, yang dipromotori), promotor (semacam pembimbing), serta para penguji. Pada jenjang S3, Sidang Tertutup bisa terjadi beberapa kali dan isinya bisa saja berupa debat tentang disertasi promovendus doktor. Namun ini tergantung dari kebijakan setiap Universitas.
Untuk Sidang Tertutup, mengutip penjelasan dari Bapak Ir. Arief Arianto, M.Sc.Agr. telah dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 4 Desember 2023, sesudah itu dilanjutkan dengan Penelaahan Naskah Disertasi dan terakhir Sidang Terbuka atau disebut juga Sidang Promosi Doktor pada tanggal 13 Februari 2024. Sidang terbuka hanya digelar sekali saja setelah dinyatakan lolos dari tahap sidang tertutup.
Sidang Promosi Doktor tentu berbeda dengan sidang pada jenjang dibawahnya (misal S1 dan S2). Beberapa hal yang tampak pada pengamatan saya antara lain adalah pertama, kepatutan berpakaian. Promovendus mengenakan kemeja putih berdasi biru dengan jas lengkap dan sepatu tertutup warna hitam. Tamu yang hadir juga nampak berpakaian bebas dan rapi. Sedangkan para penguji, mulai dari Ketua Sidang. Guru Besar dan Promotor mengenakan toga lengkap berwarna hitam.
Kedua, ada tata tertib yang dibacakan oleh Ketua Sidang, seperti aturan untuk mengatur nada dering telpon genggam, tertib dan menjaga sikap didalam ruang sidang dan dilarang untuk makan minum selama sidang berlangsung. Sayang sekali, walau sudah disampaikan untuk tertib, ada saja yang berbicara atau mengobrol saat sidang berlangsung, padahal kita berada di tengah kalangan terhormat dan dalam acara yang penting.
Tamu Undangan yang hadir pada Sidang Promosi Doktor Pak Ir. Arief Arianto, M.Sc.Agr . adalah tentu yang pertama, yang masih memiliki hubungan keluarga dengan beliau, diantaranya ada ayahanda tercinta, Prof. Bambang Hidayat, Om Warsoedhi, rekan sekerja di Kelompok Riset Sistem Produksi dan Manajemen Agroindustri, Pusat Riset Agroindustri, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), beberapa rekan sealmamater di Universitas Padjadjaran dan kerabat dari Promovendus. Saya sendiri hadir bersama Ibu Sunartri Boedjonagoro, yang adalah kerabat dari Prof. Bambang Hidayat. Kami tiba pukul 14.15 di tempat, untuk mengantisipasi kemacetan dan cuaca yang kurang baik, yang mungkin terjadi.
Ketiga, ada Goody Bag yang berisi buku ringkasan disertasi, cinderamata, snack box dan box makan malam. Kebetulan Sidang Promosi Doktor dari Promovendus adalah sidang terakhir pada hari itu (selesai menjelang malam), maka untuk pertimbangan praktis, makan malam disajikan dalam kotak.
Sidang dimulai pukul 15.30 setelah Promovendus, Tamu Undangan dan Komisi Sidang memasuki ruangan.
Sidang dipimpin oleh ketua sidang yang membuka, memoderatori tanya jawab, dan menutup sidang. Di barisan paling depan ada para profesor dan doktor yang merupakan promotor serta penguji disertasi Promovendus. Setelah promovendus mempresentasikan rangkuman disertasinya yang berjudul “Jejaring Kebijakan Publik dalam Penyelenggaraan Science Techno Park (STP) Universitas Padjadjaran” selama 10 menit.
Selanjutnya, ketua sidang mempersilakan para profesor dan doktor selaku penguji untuk menyampaikan pertanyaan, sanggahan, atau tanggapan. Setiap satu pertanyaan langsung dijawab oleh promovendus, dan begitu seterusnya tanpa ada pertanyaan lanjutan oleh profesor atau doktor tadi. Dalam sidang terbuka, tidak ada lagi debat. Debat, sanggahan atau diskusi panjang sudah terjadi dalam sidang tertutup.
Penyampaian rangkuman disertasi dan tanya jawab, memakan waktu hampir dua jam. Selesai acara tanya jawab, waktu sudah menunjukkan pukul 17.30. Ketua sidang menskors sidang selama 30 menit untuk memberi kesempatan komisi sidang, yang terdiri dari ketua dan para profesor atau doktor penguji untuk menyusun berita acara persidangan. Promovendus dan para tamu undangan menunggu dengan berdebar
Setelah sidang dibuka kembali, promovendus dipersilakan berdiri di depan. Ketua Sidang membacakan berita acara dengan seksama. Hasil rapat komisi sidang menyatakan bahwa promovendus telah berhasil menyajikan dan mempertahankan disertasinya dengan baik serta berhak menyandang gelar doktor dengan yudisium “Sangat Memuaskan“. Promovendus tentu sangat bersyukur, demikian pula para tamu undangan yang hadir, turut merasakan kelegaan dan kebahagiaan itu dengan mengucapkan, “Alhamdulillah dan Puji Syukur”
Sidang ditutup dengan ketukan palu ketua sidang. Ketua Sidang menyerahkan selempang Doktor dan Tanda Kelulusan Sementara.
Selanjutnya Promovendus diberi kesempatan untuk memberikan Kata Penutup. Promovendus menyampaikan terimakasih pada Ketua Sidang, Guru Besar dan Promotor, juga kepada kedua orangtua, rekan yang hadir dan keluarga tercinta, rekan kerja, pihak BRIN, yang telah mendukung beliau selama ini. Acara ini diakhiri dengan pemberian ucapan selamat dan foto bersama.
Mengingat Pak Arief Arianto adalah seorang pejabat fungsional Perekayasa ahli Madya, dengan pangkat golongan Pembina Utama Madya – IV/d yang memiliki latar belakang S1 dan S2 bidang pertanian, saya tergelitik untuk bertanya apa yang melatarbelakangi Pak Ir. Arief Arianto, M.Sc. Agr mengambil S3 Administrasi Publik dengan peminatan Kebijakan Publik.
Secara singkat, Pak Arief Arianto menjawab, pemilihan peminatan ini adalah untuk mendukung pekerjaan di kantor, karena dengan memahami penyusunan kebijakan khususnya dalam aktifitas inovasi teknologi, proses, rantai pasok maupun penyediaan bahan baku agroindustri, maka kita dapat membangun ekosistem kebijakan rantai produksi agroindustri yang sesuai dan berkesinambungan, sehingga produk -produk agroindustri dapat dihilirisasi dengan baik kepada masyarakat, bermanfaat dan berkelanjutan.
Lebih komprehensif, jawaban Pak Arief Arianto mengenai peminatan ini adalah dengan mempelajari ilmu kebijakan publik kita dapat memberikan masukan untuk membangun ekosistem kegiatan agroindustri di Indonesia yang kondusif, sesuai dan berkelanjutan seperti :
Pengaturan dan Kebijakan Pertanian: Ilmu kebijakan publik memungkinkan pemahaman mendalam terhadap regulasi dan kebijakan yang mempengaruhi sektor pertanian dan agroindustri. Dengan memahami kerangka kebijakan, pemangku kepentingan dapat menavigasi lingkungan hukum dengan lebih baik.
2.Dukungan Keberlanjutan: Kebijakan publik dapat menjadi alat untuk mendorong praktek-praktek agroindustri yang berkelanjutan. Pembuat kebijakan dapat merancang insentif atau regulasi untuk mendukung praktik-praktik ramah lingkungan dan pertanian berkelanjutan.
3.Pengelolaan Sumber Daya: Kebijakan publik membantu dalam pengelolaan sumber daya alam, seperti lahan dan air, yang sangat penting untuk keberlanjutan agroindustri. Hal ini mencakup penetapan batas-batas penggunaan lahan, kontrol irigasi, dan praktek-praktek konservasi.
4.Pengembangan Infrastruktur: Ilmu kebijakan dapat digunakan untuk merancang kebijakan yang mendukung pengembangan infrastruktur terkait agroindustri, seperti jaringan transportasi dan distribusi yang efisien.
5.Pengentasan Kemiskinan dan Peningkatan Kesejahteraan: Kebijakan publik dapat diarahkan untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah-wilayah pedesaan dengan menciptakan lapangan pekerjaan melalui agroindustri, serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
6.Pasar dan Perdagangan: Mempelajari kebijakan publik membantu dalam memahami peraturan dan kebijakan perdagangan yang dapat mempengaruhi pasar agroindustri, baik di tingkat nasional maupun internasional.
7.Inovasi dan Riset: Kebijakan publik dapat merangsang investasi dalam inovasi dan penelitian dalam sektor agroindustri, menciptakan iklim yang mendukung pengembangan teknologi terbaru dan praktik-praktik terbaik.
8.Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim: Dengan pemahaman tentang kebijakan publik, dapat dirancang kebijakan yang mendukung agroindustri dalam menghadapi dan beradaptasi dengan dampak perubahan iklim, seperti pola curah hujan yang berubah dan suhu yang meningkat.
Mengintegrasikan ilmu kebijakan publik dalam pengembangan agroindustri dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung, efisien, dan berkelanjutan bagi sektor ini, serta mempromosikan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Alhamdulillah, Puji Tuhan, Selamat dan Sukses kepada Bapak Arief Arianto, saya dan kami semua turut bangga atas proses pencapaian Bapak dalam memperoleh gelar Doktor ini. Pencapaian akademis tertinggi seperti itu jelas semakin mendorong kita, khususnya rekan muda untuk juga mencapainya suatu saat nanti. Tentu butuh perjuangan keras untuk menempuh pendidikan S3. Dalam jenjang S3, seorang promovendus harus menemukan hal baru sebagai bahan disertasinya. Semoga gelar dan ilmu yang diperoleh memberi keberkahan, menjadikan Dr. Ir. Arief Arianto, M.Sc.Agr. sebagai pribadi yang terus mengabdi, berkontribusi, dan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, BRIN dan masyarakat. Aamiin
Ramah Tamah, kami lanjutkan di kediaman Prof Bambang Hidayat yang asri dan ngangeni, bersama keluarga yang selalu ramah dan guyub. Terima kasih Bapak, sudah mengajak kami mampir, mengingat kalau perjalanan pulang kami masih panjang dan sudah larut malam. Semoga Bapak Bambang juga selalu diberi kesehatan dan limpah berkah. Aamiin.
Akhirnya hari ini pun tibalah, Pesta Demokrasi yang diadakan lima tahun sekali, yang dengan optimis dinantikan sebagai momentum penentu masa depan bangsa, khususnya untuk periode lima tahun mendatang. Rabu, 14 Februari 2024 bertepatan dengan Hari Kasih Sayang dan Rabu Abu menjelang Pra Paskah, pagi ini, kami berangkat menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) No 49 sesuai Undangan yang kami terima.
Merujuk pada surat kabar KOMPAS, yang aku baca pada pagi menjelang menuju ke TPS, aku sebagai warga negara juga sangat berharap agar pelaksanaan Pesta Demokrasi yang menurut data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah yang pertama dan terbesar, wajar saja karena jumlah penduduk juga terus meningkat, seiring sejalan dengan jumlah warga yang mempunyai hak pilih, dapat berjalan aman, lancar dan sukses.
Pemilu Serentak 2024 ini akan menjadi ajang pemilihan presiden dan wakil presiden, para anggota legislatif (DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD kabupaten/kota) untuk periode 2024-2029, sesuai dengan jumlah surat suara yang aku terima (5 lembar).
Berdasarkan data KPU, tercatat Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih. Pemilu juga disemarakkan oleh 23 partai peserta yang terdiri dari 17 partai nasional dan 6 partai lokal Aceh.
Apapun hasilnya, mari kita hormati bersama sekalipun yang terpilih bukan sesuai dengan pilihan kita, sesuai keahlian dan kompetensi, mari lanjutkan pembangunan Indonesia menuju kehidupan masyarakat yang lebih baik. Amin….