Penyihir identik dengan Perempuan?

Mendengar kata ‘penyihir’, apa yang timbul di benak kita? Mengapa penyihir identik dengan ‘perempuan’? Bagaimana kondisi sesungguhnya yang diam-diam menciptakan ‘para penyihir’ dan mengapa mereka dianggap berbahaya sehingga layak untuk diburu, disiksa bahkan dilenyapkan nyawanya? Apa implikasi dari hal tersebut?
Dalam buku yang aslinya berjudul Witches, Witch Hunting and Women ini, Silvia Federici berupaya menjelaskan tentang proses penghancuran alat reproduksi paling dasar manusia, yakni perempuan. Caranya, perempuan dicap sebagai penyihir jahat sehingga melegitimasi proses teror terhadap mereka.

Federici berupaya menyediakan cara-cara baru dalam memahami penundukan perempuan dan menawarkan alternatif perjuangan pembebasan perempuan.
Buku, yang terbit pertama kali pada tahun 2018 ini, juga menganalisis gelombang baru kekerasan terhadap perempuan di Afrika, India hingga Papua Nugini pada abad ke 21. Gelombang kekerasa in terjadi bersamaan dengan perluasan hubungan sosial kapitalis.

Sudah membaca buku ini? Bagaimana pendapat anda? Bagaimana dengan orang masa kini yang masih menggunakan “tangan penyihir” untuk mencapai keinginannya? Hanya Tuhan yang tahu. Mari kita doakan agar yang “terbelenggu” dapat terbebaskan dan doa mereka didengar Allah. Ada yang rajin menjalankan ibadah atau kewajibannya, tapi ternyata doa hanya sampai di Ibadah sebagai rutinitas.
Dan bagi yang menggunakan, baik untuk kepentingan diri atau memanipulasi orang lain, akan mendapat ganjaran sesuai perbuatannya dan ini bukan bagian kita, ini urusan mereka dengan Allah