Category Archives: Anak-anak (My children)
Buku Antologi Pentigraf EUNOIA
Anak bungsuku dengan teman sekelasnya di kelas XII SMA Santa Ursula BSD, menerbitkan buku. Kali ini berupa pentigraf atau tulisan tiga paragraf. Ini buku antologi ke-3 si bungsu. Efek pandemi yang positif. Walau belum sepenuhnya memenuhi kaidah pentigraf tapi ini perlu diapresiasi karena isi tulisan tema keren.
Bukunya setebal 171 halaman. Ada 4 genre didalamnya : horor, jenaka, romance dan slice of life. Setiap murid di kelas itu membuat minimal 3 genre. Bukunya hardcover (wow). Desain cover dan ilustrasi oleh mereka sendiri. Sayangnya mereka hanya mencetak sejumlah murid kelas. Jadi harga cetak buku menjadi cukup mahal.
@danielsilahii #pentigraf #bukuantologi
Wisuda Sarjana, 27 Februari 2021
Setelah dinyatakan lulus Sidang Skripsi pada hari Jumat, 27 November 2020, secara daring di Salatiga, kakak tengah, boruku nomer dua diwisuda pada hari ini Sabtu, 27 Februari 2021.
Puji syukur pada Tuhan. Terima kasih untuk kebaikan Tuhan dan semua ini untuk kemuliaan Allah.
Selamat kakak tengah @leonaarum untuk usahamu, belajarmu, keseimbanganmu, keceriaanmu, keaktifanmu dan segala sesuatu yang dilakukan, bertanggungjawab, menjalankan kepercayaan yang diberikan Ma Pa selama ini.
Terima kasih untuk teman dan sahabat yang mendukungmu di sana. Terima kasih untuk teman, sahabat, kerabat, Ompung dan keluarga yang telah turut mendoakan di sini. Terima kasih untuk para dosen, pembimbingmu, Ibu Profesor Penguji dan pihak Universitas.
Jalan masih panjang, terus semangat dan berjuang meraih mimpi-mimpimu. Sekali lagi selamat ya kak. Tuhan memberkati kita semua.
Dalam Setiap Nada Selalu Ada Doa
Banyak teori yang membahas mengenai keterkaitan antara kesenian dengan kecerdasan emosional seseorang. Namun karena bukan ahlinya, aku tidak membahas hal itu. Kurang ilmu untuk membahas hal tersebut. Tapi satu hal yang pasti, melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kesenian baik seni musik, seni tari atau seni lukis maupun kreativitas yang lain, dapat melembutkan hati seseorang dan meningkatkan kecerdasan emosionalnya, menurut pengamatanku.
Mengapa demikian? karena cenderung terjadi keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan mereka. Dan keseimbangan otak, tempat berkumpulnya jutaan saraf, menjadi satu hal yang sangat penting dan wajib diusahakan agar tidak menjadi masalah
Kecerdasan emosi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam kehidupan sosial, yang terdiri dari 1) kemampuan intrapersonal yaitu kemampuan untuk memahami diri sendiri dan juga bertanggung jawab atas kehidupan diri sendiri, dan 2) kemampuan
interpersonal yaitu kemampuan individu untuk berhubungan dengan individu yang lain dan lingkungan sekitarnya.Kecakapan tersebut meliputi, kemampuan memotivasi diri, pengendalian diri, empati, memahami dan menjaga
perasaan orang lain, dan lain sebagainya.”
Musik juga dapat menjadi sarana pengekspresian diri. Musik diakui mempunyai kekuatan untuk mengantar dan menggugah emosi, baik dituangkan melalui penjiwaan terhadap alur cerita, musik, dan watak tokoh yang diperankan maupun sebagai sarana untuk mengekspresikan diri. Oleh sebab itu, musik tidak dapat dipisahkan dari emosi
Aku beruntung punya kesempatan menidurkan anak-anak saat mereka bayi (meninabobokan) dengan menyanyi (dengan suara pas-pasan) di telinga mereka, setiap malam, pada mereka bertiga. Walau melakukannya dengan setengah mengantuk dan bergantian, terutama saat kakak sulung masih batita karena hanya berjarak 22 bulan dengan kakak tengah. Biasanya aku menidurkan kakak tengah dulu baru mengurus kakak sulung, yang punya ritual tidur yang unik 😉 didongengi dulu diseling dengan nyanyi beberapa lagu kanak-kanak, seperti Pelangi, Bulan Sabit, Kulihat Awan atau lagu-lagu Sekolah Minggu.
Pre Order Buku “Aku dan Alam Semesta”
Alternatif Wisata Keluarga “Jungle Water Park” Bogor, Jawa Barat
Hampir semua anak menyukai air, bermain air akan menjadi liburan yang menyenangkan bagi mereka. Anak-anak senang bermain air karena di air mereka bebas bereksplorasi, mereka mampu berimajinasi sebebas-bebasnya. Bagi mereka,selain air sebagai air, air juga bisa dibayangkan sebebas udara.Mereka bisa mengambang, menyelam,melompat,berenang,bahkan menari di air. Energi mereka akan berlipat luar biasa saat berada di air. Anak-anak akan memperoleh lebih banyak teman baru saat bermain di air,sekali pun baru pertama kali bertemu. Mereka lebih mudah berinteraksi di air. Orang tua juga dapat berperan dalammemperkenalkan banyak kosa kata baru saat bersama mereka di air, misalnya mengenalkan kata-kata yang berhubungan dengan aktivitas di air, seperti menyelam, berenang, mengambang, terapung, lompat katak, gaya bebas dan banyak kegiatan yang disesuaikan dengan tingkat usia mereka, yang juga perlu pendampingan orang tua.
Salah satu tempat yang dapat menjadi alternatif wisata air yang menyenangkan adalah Jungle Water Park (JWP) Bogor. Tempat wisata air ini berada di Jl. Bogor Nirwana Boulevard, Bogor Selatan, Jawa Barat. Ada banyak wahana yang dapat kita nikmati ketika berada di sini dengan sangat menyenangkan dan tentu saja seru. Oleh karena itu, jika tertarik, yuk simak informasi selengkapnya berikut ini
Wahana JWP Bogor
Jungle Waterpark ini dibangun pada tahun 2008 dan dilengkapi banyak wahana permainan air yang dapat dinikmati oleh semua pengunjung yang datang, dengan berbagai tingkat usia. Tempat wisata ini yang memiliki luas lahan sekitar 3.8 hektar ini, menyuguhkan wahana-wahana yang sangat seru untuk dicoba. Jungle Water Park sangat cocok untuk liburan keluarga dan juga teman-teman
Wahana yang tersedia di antaranya Kiddy Pool Kid, Tower Slide, Leisure Pool, Lazy River, Kawah Ratu, Race Slide, Wave Pool, Area Fountain Futsal. Selain itu,bagi yang tidak ingin bermain air atau basah-basahan,bisa menikmati beberapa tempat yang tidak kalah seru dan asyik yaitu seperti Cinema 4D dan juga Taman Burung atau Bird Park. Rumah makan, penginapan dan lainnya, tersedia dengan mudah di sekitar tempat tersebut. Beberapa fasilitas lainnya yang mendukung kenyamanan pengunjung seperti toilet umum dan juga area parkir yang luas, sudah tersedia sehingga tidak hanya memberikan kenyamanan tapi juga keamanan bagi pengunjung.
Harga Tiket Masuk Jungle Water Park
Mengenai harga tiket masuk ke JWP ini memang sangat bervariasi sekali tergantung dengan jenis tiket yang kita pilih dan juga hari kedatangannya seperti berikut:
Untuk tiket masuk pada hari biasa/weekday ditawarkan dengan harga Rp. 85.000 sedangkan untuk akhir pekan/weekend ditawarkan dengan harga Rp. 100.000. Namun, jika kita membeli tiket pada hari libur/high season maka tiket yang ditawarkan sekitar Rp. 125.000,-
Cinema 4D:
Bagi kita yang ingin menikmati cinema 4D maka harga tiket bisa dibeli dengan seharga Rp. 15.000 untuk per orang.
Saung Cabana:
Untuk Saung Cabana juga tersedia beberapa pilihan harga tiket yaitu seperti:
- 200.000 untuk hari biasa/ weekday per 3 jam.
- 275.000 untuk akhir pekan/weekend per 3 jam.
- 300.000 untuk hari libur/high seasons per 3 jam.
Harga Sewa Pelampung dan Ban
Sedangkan harga sewa untuk pelampung sebagai pelengkap atribut selama bermain di JWP yaitu sekitar Rp. 30.000 untuk single selama 3 jam dan Rp. 40.000 untuk double selama 3 jam.
Parkir Kendaraan:
Bagi kita yang datang dengan membawa kendaraan, tidak perlu pusing dan khawatir dengan masalah parkir, karena tempat wisata ini menyediakan tempat parkir yang memadai dan luas pengunjung dapat memarkirnya dengan aman serta nyaman.
Untuk biaya parkir ditetapkan dengan harga :
- Biaya parkir kendaraan roda dua yaitu Rp. 8.000 untuk sepanjang hari/full day.
- Parkir kendaraan roda empat yaitu Rp. 15.000 untuk sepanjang hari/ full day.
- Parkir bus yaitu Rp. 40.000 untuk sepanjang hari/full day.
Demikian info mengenai Wahana JWP di Bogor yang aman dan nyaman sehingga dapat kita gunakan sebagai salah satu alternatif tempat berlibur yang menyenangkan buat anak-anak tapi juga pas buat orang dewasa. JWP akan menjadi tempat wisata yang layak direkomendasikan kepada teman dan keluarga yang ingin berwisata yang edukatif buat anak-anak, serta menyenangkan dan seru bagi siapa saja.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai tempat wisata ini, kita juga bisa mengecek melalui website resmi di Traveloka.com dalam pilihan menu dalam Traveloka : Aktivitas & Rekreasi, selama liburan tahun ini.
Tegar Melangkah, Haruskah Studi Di (Luar) Negeri
Aku adalah seorang Ibu yang mempunyai dua orang anak perempuan dan seorang anak laki. Dua anak perempuanku sudah duduk di kelas menengah atas bahkan si sulung sudah tamat tahun lalu (2014) Sementara si bungsu terpaut lima tahun dengan kedua kakaknya sehingga saat ini masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Sejak kurang lebih tiga tahun yang lalu, perutku sudah mulai tergelitik karena adanya keinginan dari si sulung untuk melanjutkan studi ke luar negeri, ke Jerman tepatnya. Rasanya bercampur aduk antara senang, ragu dan bangga. Sebagai orangtua yang suka travelling dan berjalan tanpa batas, aku sangat mendukung keinginan si sulung. Berbeda dengan suami yang banyak keraguan dan berbagai pertimbangan. Aku dan si sulung mulai mempelajari seluk beluk cara belajar kesana dan mempersiapkan segala sesuatunya, khususnya Bahasa Jerman.
Sejak duduk di bangku kelas 2 SMA (2012), sulung mulai mengikuti kursus seminggu dua kali di tempat kursus “Optima Studio” yang bertempat di Gedung German Center BSD dari jenjang A1. Setelah itu, ia mengambil kursus di Goethe Institut Jakarta setiap hari Sabtu atau Minggu sejak pagi sudah berangkat dengan kereta menuju tempat kursus di Jalan Sam Ratulangi, Jakarta. Sulung berjuang betul untuk menyelesaikan tingkat B1 nya dengan mengorbankan banyak hal termasuk waktunya bermain dengan teman-temannya. Dua kali gagal mencapai nilai minimal untuk modul “HÖren” tidak membuat sulung berhenti berjuang dan ia tetap mati-matian belajar, hingga akhirnya lulus 4 modul level B1 di Juni 2015
Sertifikat Tingkat B1 memang bukan syarat mutlak, tapi menjadi kunci pembuka sulung untuk mulai mengajukan aplikasi ke universitas dan pembukaan rekening di Deutsch Bank. Mengapa mesti membuka rekening, nanti aku jelaskan di postingan berikut ya. Kali ini di sini aku mau menceritakan bagaimana banyak orang, khususnya teman-teman sesama Ibu bertanya-tanya, anaknya mau kuliah dimana, kok diijinkan kuliah jauh ke luar negeri, mengapa mesti keluar negeri, ke Jerman Timur lagi, emang mau ambil jurusan apa, akuntansi, bisnis, bukannya di sini juga banyak perguruan yang bagus, kalau mau ke luar negeri ada Singapore, Malaysia, Australia yang lebih deket, ga serem apa ngelepas anak perempuan ke negara yang pernah konflik, tahu ga sih di sana kehidupan bebas (gay, lesbi bahkan atheis), nanti kalo anaknya sakit gimana, bener tuh nanti ga nangis ditinggal anak sulung, perempuan lagi, biayanya kan mahal, banyak duit ya, biayanya darimana dst dst. Demikianlah pertanyaan-pertanyaan yang sebagian diajukan, mulai dari yang dengan berwajah was-was penuh perhatian sampai yang nyinyir habis, harus dihadapi.
Lalu bagaimana aku harus menjawab. Betulkah aku yang hanya PNS dan suami karyawan di sebuah BPD punya banyak uang untuk menyekolahkan anak di Luar Negeri ? Kalau boleh dibilang ya inilah perjuangan kami agar apa yang menjadi impian si sulung dapat terwujud. Betulkah ini hanya sebuah prestise orangtua mengirim anak kesana? Tentu tidak. Kami berdua mempelajari sekolah apa yang ingin dituju anak kami. Kami juga memberi pengertian yang juga sudah dia sadari, mengapa kami mengijinkan dan setuju ia berangkat. Anakku ingin melanjutkan ke Uni Mannheim.
Uni Mannheim adalah salah satu universitas termuda di Jerman. Baru di tahun 1967 Uni Mannheim diangkat statusnya menjadi sebuah Universitas. Sebelumnya Uni Mannheim adalah sekolah tinggi perdagangan. Dikarenakan sejarahnya yang berkaitan dengan disiplin ilmu ekonomi, Uni Mannheim berhasil menunjukan kompetensinya di disiplin ilmu ekonomi. Dari hasil penilaian CHE, Uni Mannheim menempati posisi pertama di disiplin ilmu Akuntansi dan Ekonomi. Selain itu Uni Mannheim juga berhasil meraih posisi 10 besar terbaik di Jerman untuk disiplin ilmu Informatik (10) dan Ekonomi Informatik (3).
Studi di luar negeri membuat seorang pelajar menjadi lebih mandiri dan bertanggungjawab. Sebelum masuk kuliah, setiap siswa dari luar Jerman wajib mengikuti masa transisi di Studienkolleg, karena perbedaan sistem pendidikan antara Indonesia dengan Jerman, yang mana Indonesia menerapkan pendidikan dasar 12 tahun (6 tahun SD, 3 tahun SMP dan 3 tahun SMA) sementara di Jerman menerapkan 13 tahun, sehingga setiap siswa wajib mengikuti Studienkolleg (Pre University) selama 2 semester sebelum kuliah di Universitas.
Banyak sekolah di Jerman yang tidak memberlakukan sistem absensi, tidak ada persyaratan minimum kehadiran untuk mengikuti ujian, hal ini pula yang otomatis menuntut setiap siswa untuk bertanggungjawab hadir di perkuliahan tanpa paksaan. Studi di luar negeri, jauh dari orang tua dan keluarga, tentunya akan membuat sulung lebih berhemat, mengatur uang saku yang sudah dijaminkan orangtua sebagai biaya hidup setiap bulannya dengan sebaik-baiknya. Selain mempersiapkan “peluru-peluru jitu” untuk menghadapi ujian masuk ke Studienkolleg yang akan dihadapi sulung pada akhir Agustus nanti (25 Agustus 2015 di Koethen), aku terus mempersiapkan mental anak sulungku ini, dari segi agama agar ia semakin menjadi anak yang tangguh, kehidupan dunia luar yang tentu tidak mudah akan dia hadapi, culture schok, kehidupan bebas dan atheis bahkan rasis akan menjadi kesehariannya nanti.
Menurut Rhenald Kasali, yang banyak mendorong pemuda Indonesia untuk melanjutkan studi ke luar negeri….
Ada dua situasi kebatinan yang akan mereka hadapi (di perantauan): terasing sekaligus tertantang. Dalam keterasingan, mereka hanya berbicara dengan diri sendiri, bukan bergantung pada orang lain. Di tengah kesibukan banyak berdialog dengan orang lain dan media sosial, dalam keterasingan, bagus bagi anak muda untuk membangun diri. Dialog diri ini akan menimbulkan self awareness (kesadaran diri) untuk membentuk karakter yang kuat.
Saat ini anakku sedang mempersiapkan diri keberangkatannya dengan mengikuti Vorbereitung Kurs di Gema Sprachenzentrum di BSD setiap hari dari pukul 9 pagi sampai dengan selesai, tergantung materi dan diskusi pada hari itu. Program Aufnahmepruefung Vorbereitungkurs adalah program yang mempersiapkan peserta untuk menghadapi ujian persiapan menempuh ujian masuk yang akan diselenggarakan Studienkolleg.
Yang pasti, sebagai orangtua, kami berdua tidak asal-asalan mengijinkan anak kami melangkah ke depan. Aku juga berpesan agar anakku kuat dan tidak cengeng karena ini adalah pilihan hidupnya, ia harus tegar melangkah, tak guna menangisi kamar yang ditinggal pergi tapi mulai berbenah di kamar yang baru untuk meraih mimpi dan cita-cita.
Komitmen HUT Bank DKI ke-53 di Jungle Land Sentul ‘Menembus Batas 137″
Acara puncak Hari Ulang Tahun Bank DKI yang ke-53 diselenggarakan di Jungle Land, Sentul pada hari Minggu tanggal 11 Mei 2014. Sebelumnya telah diawali dengan serangkaian kegiatan Olahraga, Seni dan kegiatan Corporate Social Responsibility seperti donor darah, sunatan massal dan pengobatan gratis seperti yang secara rutin dilakukan.
Dalam HUT nya yang ke-53 ini, Bank DKI berkomitmen untuk “Menembus Batas 137” yang maksudnya adalah mencapai laba sebelum pajak sebesar Rp 1 Triliun dan peningkatan asset menjadi Rp 37 Triliun.
Acara puncak ini sekaligus merupakan Family Gathering dari seluruh karyawan tingkat jajaran Komisaris sampai tingkat yang paling bawah, jadi tentu saja kami dinikmati sebagai libur bersama keluarga di tempat rekreasi yang terletak di Sentul City, Bogor, dengan luas 35 hektar dan mempunyai 31 wahana.
Walau terkesan panas karena kurangnya pohon (masih dalam masa pertumbuhan 🙂 ) tempat ini cukup menarik dicoba dan dijadikan alternatif hiburan dan liburan bagi anak-anak dan keluarga, mulai dari memasuki areal parkirnya yang luas dan memuat 1000-an kendaraan, food court, penjualan tiket dan arena bermainnya.
ga kalah serunya
rela antri meski panas, demi Harvest Time 😀
keseruan yang tak berakhir
Setelah bersama menikmati Kolecer, kami masuk ke Wahana Dunia DINO, yang merupakan bagian persiapan Science Center, yang tentu saja menarik buat anak-anak, seperti anakku, mereka seperti ditarik ke jaman ribuan tahun yang lalu, sambil belajar tentunya.
Akhirnya hari Minggu yang panas dan seru itu, kami tutup dengan satu cone ice cream, yang sedikit mendinginkan tenggorokan kami
Terimakasih Bank DKI dan jajaran komisaris untuk acara jalan-jalan bersama keluarga di Jungle Land Sentul ini, semoga para karyawan khususnya suamiku diberi kesehatan untuk terus berkarya memajukan Bank DKI dan mampu mencapai komitmen bersama “Menembus Batas 137”. Selamat HUT Bank DKI !!!
Info lebih lanjut mengenai Jungle Land Sentul, bisa klik link disini.