Buku Antologi Pentigraf EUNOIA

Anak bungsuku dengan teman sekelasnya di kelas XII SMA Santa Ursula BSD, menerbitkan buku. Kali ini berupa pentigraf atau tulisan tiga paragraf. Ini buku antologi ke-3 si bungsu. Efek pandemi yang positif. Walau belum sepenuhnya memenuhi kaidah pentigraf tapi ini perlu diapresiasi karena isi tulisan tema keren. 

WhatsApp Image 2021-08-20 at 21.47.11

Bukunya setebal 171 halaman. Ada 4 genre didalamnya : horor, jenaka, romance dan slice of life. Setiap murid di kelas itu membuat minimal 3 genre. Bukunya hardcover (wow). Desain cover dan ilustrasi oleh mereka sendiri. Sayangnya mereka hanya mencetak sejumlah murid kelas. Jadi harga cetak buku menjadi cukup mahal.

@danielsilahii #pentigraf #bukuantologi


Wisuda Sarjana, 27 Februari 2021

Setelah dinyatakan lulus Sidang Skripsi pada hari Jumat, 27 November 2020, secara daring di Salatiga, kakak tengah, boruku nomer dua diwisuda pada hari ini Sabtu, 27 Februari 2021.

IMG-20210227-WA0092

IMG-20210228-WA0014

Puji syukur pada Tuhan. Terima kasih untuk kebaikan Tuhan dan semua ini untuk kemuliaan Allah.

Selamat kakak tengah @leonaarum untuk usahamu, belajarmu, keseimbanganmu, keceriaanmu, keaktifanmu dan segala sesuatu yang dilakukan, bertanggungjawab, menjalankan kepercayaan yang diberikan Ma Pa selama ini.

Terima kasih untuk teman dan sahabat yang mendukungmu di sana. Terima kasih untuk teman, sahabat, kerabat, Ompung dan keluarga yang telah turut mendoakan di sini. Terima kasih untuk para dosen, pembimbingmu, Ibu Profesor Penguji dan pihak Universitas.

Jalan masih panjang, terus semangat dan berjuang meraih mimpi-mimpimu. Sekali lagi selamat ya kak. Tuhan memberkati kita semua.


Dalam Setiap Nada Selalu Ada Doa

Banyak teori yang membahas mengenai keterkaitan antara kesenian dengan kecerdasan emosional seseorang. Namun karena bukan ahlinya, aku tidak membahas hal itu. Kurang ilmu untuk membahas hal tersebut. Tapi satu hal yang pasti, melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kesenian baik seni musik, seni tari atau seni lukis maupun kreativitas yang lain, dapat melembutkan hati seseorang dan meningkatkan kecerdasan emosionalnya, menurut pengamatanku.

2019-09-03 17.28.55

Mengapa demikian? karena cenderung terjadi keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan mereka. Dan keseimbangan otak, tempat berkumpulnya jutaan saraf, menjadi satu hal yang sangat penting dan wajib diusahakan agar tidak menjadi masalah

Kecerdasan emosi adalah kemampuan  yang  dimiliki  seseorang  dalam  kehidupan sosial, yang  terdiri  dari  1) kemampuan  intrapersonal  yaitu  kemampuan  untuk memahami diri  sendiri  dan  juga  bertanggung  jawab  atas  kehidupan  diri  sendiri, dan 2) kemampuan
interpersonal  yaitu kemampuan  individu  untuk  berhubungan  dengan individu  yang  lain  dan  lingkungan  sekitarnya.

Kecakapan  tersebut  meliputi, kemampuan memotivasi diri, pengendalian diri, empati, memahami dan menjaga
perasaan orang lain, dan lain sebagainya.”

 

Musik juga dapat menjadi sarana pengekspresian diri. Musik diakui mempunyai kekuatan untuk mengantar dan menggugah emosi, baik dituangkan melalui penjiwaan terhadap alur cerita, musik, dan watak tokoh yang diperankan maupun sebagai sarana untuk mengekspresikan diri. Oleh sebab itu, musik tidak dapat dipisahkan dari emosi

Aku beruntung punya kesempatan menidurkan anak-anak saat mereka bayi (meninabobokan) dengan menyanyi (dengan suara pas-pasan) di telinga mereka, setiap malam, pada mereka bertiga. Walau melakukannya dengan setengah mengantuk dan bergantian, terutama saat kakak sulung masih batita karena hanya berjarak 22 bulan dengan kakak tengah. Biasanya aku menidurkan kakak tengah dulu baru mengurus kakak sulung, yang punya ritual tidur yang unik 😉 didongengi dulu diseling dengan nyanyi beberapa lagu kanak-kanak, seperti Pelangi, Bulan Sabit, Kulihat Awan atau lagu-lagu Sekolah Minggu.