Roco, adalah anjing Golden Retriever (GR) pertamaku, hadiah dari suamiku, yang akhirnya memberiku kesempatan untuk memilikinya. Hari Rabu, 29 Juli 2009, aku dihubungi oleh mbak Tri dari Ani Pet Shop di Pasar Modern BSD, ia menyampaikan pesan melalui sms bahwa ada anakan GR datang, silakan untuk melihatnya di Pet Shop. Hatiku senang sekali karena sudah sejak lama aku ingin memilikinya (sejak kecil, aku ingin punya anjing Lassie atau jenis GR ini karena sering melihat GR dalam film-film seperti Air Bud, dan lain-lain). Namun karena harganya cukup mahal dan sudah terlanjur membeli anjing shitzu, Roxy, untuk anak-anak, aku jadi bingung antara membeli atau tidak. Hari Sabtu pagi, sambil ke pasar, aku dan anak-anak mampir untuk melihat. Oh lucunya, ada 7 ekor anak anjing GR…3 ekor dengan struktur tulang yang lebih besar dari 4 ekor yang lain. Cepat-cepat, aku kirim pesan ke suamiku untuk melihat-lihat. Namun, akhirnya baru hari Sabtu malam, kami bersama-sama melihat kesana. Kami semua langsung suka dan menentukan pilihan, tapi suamiku masih ragu karena kandang belum ada dan siapa nanti yang bertanggungjawab merawatnya. Aku langsung menjawab cepat-cepat, “mama, nanti mama yang urus GR dan Arum yang urus Roxy (shitzu – maksudku)”.
Kami keluar dari Pet Shop dan menyampaikan pada penjaga toko, akan mempertimbangkan dulu. Kami menuju parkir mobil sambil terus berdiskusi mengenai harga, kandang dan tanggungjawab mengurus GR. Menuju tempat parkir, suamiku memintaku untuk menghubungi penjaga toko dan mengajukan penawaran harga. Oke, harga sepakat. Pilihan ditetapkan, GR yang ada di rak atas, yang bertulang besar dan berwarna coklat. Oke…
Hari Minggu, 2 Agustus 2009, setelah ibadah pagi, kami bergerilya mencari kandang, kami ke Anugerah Satwa (harganya mahal walau kokoh sekali), kemudian ke Orange Pet Shop (tidak ada yang sesuai besarnya) dan terakhir ke penjual pinggir jalan di dekat bunderan Alam Sutera). Kandang sudah didapat, kami menjemput anjing kami (-ku) dari Pet Shop dan menamainya Roco…yang berarti saudara Roxy…menurut catatan dari mbak Tri, saat ini Roco berusia 2,5 bulan, berarti ia lahir sekitar pertengahan bulan Mei 2009.
GR adalah anjing trah yang mulanya dibiakkan sebagai anjing pemburu untuk mengambil burung hasil buruan yang sudah ditembak.[1] Anjing trah ini termasuk jenis Retriever (pengambil) yang menemukan atau mengambilkan burung air atau unggas liar untuk pemburu. Bulu mereka keemasan (golden) di bawah sinar matahari sehingga disebut Golden Retriever. Mereka dibiakkan sebagai anjing yang secara intuisi menyenangi air. Sewaktu mengambil hewan buruan, mereka tidak menggigit secara kasar. Burung hasil buruan diberikan kepada pemburu dalam keadaan utuh dan tidak rusak.[2] Kecerdasan dan kepandaian yang beraneka ragam menjadikan Golden Retriever sebagai anjing multiguna. Di antaranya, mereka dipekerjakan sebagai anjing pelacak narkoba, anjing penyelamat (Search and Rescue), anjing pemburu, dan anjing penuntun.[3] Sifatnya yang bersahabat, sabar, dan selalu ingin menyenangkan hati pemiliknya, menjadikan Golden Retriever sebagai salah satu anjing keluarga yang paling populer di dunia (menurut statistik pendaftaran anjing).[4]
Mengapa Golden Retriever???
Golden Retriever, dengan penampilan yang glamorous dan selalu ceria telah menjadi salah satu anjing pendamping (manusia) terpopuler di dunia. Kecerdasannya telah membuat trah ini mudah dilatih menjadi anjing yang serba bisa. Menjadi teman berburu, menuntun orang buta, membantu penyandang cacat tubuh hingga orang yang tuli, bahkan menjadi anjing therapy. Selain itu, trah ini juga telah banyak mengukir prestasi dalam kompetisi diberbagai bidang, seperti : Field Trials, Working Trials, Agility dan Obedience. Keindahannya juga menjanjikan kesuksesan di Show Ring. Namun di samping semua prestasi di atas, yang paling utama bagi pemiliknya adalah bahwa Golden Retriever merupakan anjing pendamping yang sempurna. Dengan pembawaan yang ramah, anjing ini selalu ingin menyenangkan pemilik dan keluarganya.
Warna bulu Golden Retriever senantiasa keemasan bila diterpa sinar, karena itu namanya Golden. Namun, tingkat kegelapan warnanya sangat beragam, mulai dari yang nyaris putih (broken white) hingga yang coklat kemerahan seperti tembaga. Pada awalnya trah ini dibiakkan untuk teman berburu burung dan unggas liar lainnya. Ketika buruan telah tertembak dan jatuh, maka Golden Retriever akan mengambil dan menyerahkannya kepada tuannya secara utuh. Kemampuan inilah yang menyebabkan trah ini disebut Retriever. Cobalah lempar bola, maka anjing ini akan mengejar dan menangkap serta mengembalikannya kepada anda.
Sebagai Working Dog, Golden Retriever banyak yang difungsikan sebagai pelacak barang-barang terlarang seperti narkoba, bom, dll. Banyak pula yang difungsikan sebagai anjing pencari dan penolong korban dalam kegiatan Search and Rescue (SAR), seperti dalam kasus runtuhnya bangunan bertingkat akibat gempa maupun oleh bom, seperti dalam kasus 911 ketika gedung WTC di New York runtuh akibat ditabrak pesawat oleh teroris.
Temperamen
Salah satu alasan utama seseorang memilih anjing pendamping dari suatu trah tertentu, adalah kesesuaian antara temperamen bawaan dari trah tersebut dengan temperamen dan gaya hidup kita sendiri. Golden Retriever adalah anjing yang bersahabat, penuh kasih sayang dan sangat setia kepada pemilik dan keluarganya. Cerdas, mudah dilatih dan selalu ceria, sehingga mudah berkawan dengan binatang peliharaan yang lain. Trah yang mencintai anak-anak ini tidak akan marah meskipun kita melakukan provokasi kepadanya. Dia selalu hanya ingin menyenangkan kita dan memberikan keceriaan di dalam keluarga kita. Golden Retriever pada umumnya juga tidak agresif terhadap anjing asing. Bila terjadi sebaliknya, kebanyakan justru karena kegembiraannya yang berlebihan bertemu dengan teman bermain yang baru. Namun hal itu dapat dengan mudah dikontrol, yaitu dengan latihan yang terprogram. Dengan temperamen yang demikian, meskipun seekor Golden Retriever akan memberikan peringatan bila ada orang / mahluk asing, jangan sekali-kali mengharapkan Golden Retriever sebagai anjing penjaga. Bila anda menginginkan anjing penjaga, carilah trah lain.
Perawatan
Golden Retriever adalah anjing yang sangat enerjik, karena itu bila tidak tidak dilatih dengan benar, dia dapat melampiaskan kelebihan enerjinya dengan merusak perabotan, sandal / sepatu, keset / handuk, gordyn, tanaman, dan sebagainya. Untuk menguras enerjinya, dapat diajak jalan, lari atau main bola, minimal 1 jam perhari. Dia akan amat sangat menikmatinya. Anjing ini juga menyukai tempat yang sejuk hingga dingin. Bulunya akan tumbuh lebih lebat ditempat yang lebih dingin. Meskipun demikian, faktor genetik, usia dan perawatan juga berperan sekali terhadap kelebatan bulunya. Terlalu sering memandikan anjing Golden, akan menambah banyak bulu yang rontok. Selain itu akan menghilangkan minyak di bulunya, sehingga bulunya akan terlihat kering dan kusam. Gunakan shampoo khusus anjing, karena kulit dan bulu anjing memerlukan shampoo dengan pH yang berbeda dari rambut dan kulit kepala manusia. Kulit anjing tidak mempunyai pori-pori, karena itu anjing tidak berkeringat. Sebab itu bila anjing kelelahan, akan banyak mengeluarkan air liur. Bila tubuh / bulu anjing hanya kotor dibagian tertentu, cukup dicuci di bagian yang kotor saja, atau dapat juga ditaburi bedak (dalam keadaan kering) lalu disisir. Penyisiran rutin cukup dilakukan sekali sehari untuk menghindari bulu menjadi kusut. Dalam masa pertumbuhannya sejak kecil, Golden Retriever memerlukan sosialisasi yang baik. Sosialisasi dan cara pemeliharaan yang kurang baik dapat terbawa dalam bentuk penyimpangan karakternya.
Club
Di Indonesia sudah dibentuk klub pecinta Golden Retriever, yaitu GRCI (Golden Retriever Club Indonesia). Sementara ini sudah ada di 2 wilayah yaitu Jakarta dan Jawa-Barat.
Standarisasi
Sangat populernya trah Golden Retriever sebagai anjing piaraan di rumah, karena karakter dan perangainya yang menakjubkan, dicemaskan lama-lama dapat mengurangi kemampuannya sebagai anjing pekerja yang tangguh. Karena itu, semua yang terlibat dalam perkembangan trah ini, terutama juri, breeder dan mereka yang suka berpameran, seyogyanya melihat Golden Retriever secara utuh; struktur, karakter dan kemampuannya menuruti perintah. Untuk itulah diperlukan suatu standar sebagai cetak biru dari trah tersebut.
Standar Golden Retriever pertama kali dibuat dan ditetapkan di Inggris, di mana trah ini pertama kali ditemukan lebih dari 100 tahun yang lalu. Selanjutnya, standar itu disebut British Standard.
British Standard, yang dikeluarkan oleh The Kennel Club (British), untuk trah ini diakui dan digunakan sebagai acuan oleh Federation Cynologique International (FCI), karenanya semua negara Eropa mengacu pada standar ini. British Standard ditetapkan pertama kali pada tahun 1913. Setelah mengalami beberapa kali revisi, pada tahun 1986 dikeluarkan versi yang dipakai hingga kini. Pada awalnya, Amerika dengan American Kennel Club (AKC) nya, menggunakan standar yang sama, namun setelah sekian tahun mereka mengubahnya. Mereka merinci karakteristik Golden Retriever secara lebih detail, namun tetap mempertahankan tinggi anjing trah ini sesuai British Standard yang pertama. Versi terakhir yang digunakan hingga sekarang dikeluarkan pada tahun 1990.
Kedua standar inilah yang banyak diikuti oleh organisasi-organisasi kinologi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Meskipun kedua standar ini berawal dari sumber yang sama, dalam perkembangannya terjadi beberapa perbedaan. Disamping itu, interpretasi masing-masing individu yang turut menentukan standar, bisa berbeda. Sehingga pada akhirnya terbentuk dua aliran utama tipe Golden Retriever, yaitu : British line dan American line. Perkin, sebagai salah satu organisasi kinologi di Indonesia, di mana banyak pemilik Golden Retriever menjadi anggotanya, secara formal bernaung di bawah FCI. Namun, dalam kenyataannya, pemilik Golden Retriever anggota Perkin mempunyai selera yang beragam. Sebagian menyukai British line, namun sebagian lainnya lebih menyukai American line.
Untuk mengakomodasi kebutuhan kedua kelompok pecinta Golden Retriever ini, kedua standar tersebut telah disadur berikut ini.
Standar AKC (American Kennel Club, 1990)
Penampilan Umum dan Karakteristik :
Simetri, aktif, bertenaga, sehat dan kuat, proporsional, menunjukkan ekspresi yang baik, memiliki kemauan keras, tanggap dan percaya diri. Sebagai anjing berburu, seyogyanya dipamerkan dalam kondisi kerja keras. Perhatian utama harus diberikan untuk tampilan umum, keseimbangan, pergerakan dan fungsinya.
Kesalahan : Setiap penyimpangan dari kondisi ideal di atas harus dianggap sebagai kesalahan dengan tingkat yang sesuai dengan pengaruhnya terhadap fungsi trah ini atau penyimpangannya terhadap karakter trah ini.
Ukuran, Proporsi dan Substansi :
Tinggi anjing jantan 23 -24 inci (58,5 – 61 cm), diukur pada ujung atas tulang bahu (withers). Tinggi anjing betina 21,5 – 22,5 inci (54,5 – 57 cm). Penyimpangan >1 inci (2,5 cm) dari standar harus dipenalti secara proporsional, sedangkan penyimpangan >1 inci harus didiskualifikasi.
Panjang anjing, diukur dari tulang dada terdepan hingga titik terbelakang pada pantat, sedikit lebih dibandingkan tingginya, dengan perbandingan 12 : 11. Berat anjing jantan 65 – 75 pon (29,5 – 34 kg) dan anjing betina 55 – 65 pon (25 – 29,5 kg).
Kepala, Mata, Telinga dan Moncong :
Batok kepala (skull) lebar, bila dilihat dari depan maupun samping sedikit melengkung, dengan tulang kening (forehead) dan ujung belakang batok kepala (occiput) tidak menonjol. Stop terlihat jelas, namun tidak terlalu tajam. Wajah depan (foreface, dari stop hingga ujung moncong) lebar, panjangnya hampir sama dengan batok kepala. Moncong lurus, menyambung mulus dan kuat ke tengkorak. Dilihat dari atas, sedikit melebar di dekat stop dibandingkan di ujungnya. Tidak ada masalah dengan bibir samping yang menggantung. Pencukuran kumis diperbolehkan, namun tidak memberi nilai tambah.
Mata mengekspresikan persahabatan dan kecerdasan, berukuran sedang dengan lingkaran berwarna gelap di sekelilingnya. Kedua mata terpisah dengan jarak yang baik dan berada cukup dalam di kelopaknya. Warna lebih disukai yang coklat gelap, namun coklat sedang masih diperbolehkan. Bentuk mata sipit dan segitiga mengurangi ekspresi yang benar dan harus disalahkan. Bagian putih bola mata tidak terlihat bila anjing melihat lurus ke depan. Anjing yang menunjukkan abnormalitas fungsi kelopak atau bulu mata (seperti : trichiasis, entropion, ectropion atau distichiasis) harus dikeluarkan dari ring.
Telinga agak pendek, sisi depannya menggantung dengan enak pada posisi di belakang dan tepat di atas mata, serta jatuh dekat pipi. Bila ditarik ke depan, ujung telinga tepat menutup mata. Telinga yang menggantung rendah seperti jenis hound harus disalahkan.
Hidung berwarna hitam atau coklat, namun warna yang memudar dimusim dingin bukan hal yang serius. Hidung berwarna pink atau yang kekurangan pigmen harus disalahkan.
Gigi menggunting (scissors bite), dimana sisi luar gigi seri bawah tepat menyentuh sisi dalam gigi seri atas. Gigitan undershot (gigi seri bawah lebih maju daripada gigi seri atas) atau overshot (gigi seri atas jauh terlalu maju daripada gigi seri bawah) harus didiskualifikasikan. Gigi seri tidak teratur atau gigi seri atas dan bawah ujung-unjungnya tepat saling sentuh (level bite) tidak disukai, tapi kondisi ini bukanlah undershot atau overshot. Gigi harus lengkap. Gigi terlalu renggang merupakan kesalahan serius.
Leher, Topline dan Badan
Lehernya mempunyai panjang yang sedang, menyambung secara gradual dengan pundak, memberi tampilan kekar dan berotot. Tidak ada lipatan kulit di bawah leher.
Garis punggung kuat dan mendatar dari pundak (withers) serta sedikit menurun di bagian belakang (croup), pada posisi berdiri diam maupun bergerak. Garis punggung yang turun secara menerus dari pundak ke belakang, melengkung ke atas ataupun ke bawah, punggung belakang (croup) yang datar atau turun terlalu curam, harus disalahkan.
Badan seimbang, tidak panjang dan tebal di dada (deep). Dada di antara kaki depan, paling tidak selebar kepalan tangan pria dengan dada depan (forechest) mengembang dengan baik. Dada bawah (brisket) mencapai siku depan (elbow). Rusuk panjang dan mengembang dengan baik, tapi tidak seperti lontong, serta memanjang dengan baik ke bagian belakang. Pinggangnya pendek, berotot, lebar dan tebal dengan sedikit lekukan ke dalam. Bentuk badan yang lurus tanpa lekukan pinggang, dada yang sempit, brisket yang kurang turun atau lekukan pinggang yang berlebihan, harus disalahkan.
Ekor
Ekor menyambung ke badan dengan baik, tebal dan berotot di pangkalnya, menyambung secara mulus dengan garis punggung. Bila ke bawah, tulang ekor mencapai siku belakang (hock), tidak lebih rendah. Melambai dengan ceria, posisi mendatar atau sedikit melengkung ke atas; tidak melingkar hingga di atas punggung atau melipat ke bawah diantara kedua kaki belakang.
Bagian Depan
Berotot, terkoordinasi baik dengan bagian belakang dan mampu bergerak bebas. Tulang pundak-nya panjang dan menumpu dengan baik di mana sisi atasnya (pada withers) saling berdekatan. Lengan atas kurang lebih sama panjang dengan tulang pundak, sedemikian sehingga sikunya tepat berada di bawah ujung atas tulang pundak dan merapat ke tulang rusuk. Batang kaki, dilihat dari depan, lurus dengan tulang yang bagus tapi tidak sampai kasar. Pastern (antara lengan bawah dan telapak kaki) pendek dan kuat, sedikit condong tanpa kesan lemah. Declaws (kuku ke lima yang tumbuh di belakang pastern) boleh dibuang, namun biasanya dibiarkan saja.
Telapak kaki berukuran sedang, bulat, kompak, tebal, dengan ruas-ruas yang baik. Bulu yang berlebihan boleh digunting/dirapikan agar menampilkan ukuran dan bentuk telapak kaki yang sebenarnya. Bentuk kaki bebek (jari-jari menyebar) atau kaki kelinci (jari-jari terlalu panjang) harus disalahkan.
Bagian Belakang
Lebar dan berotot kuat. Profil garis punggung belakang (croup) sedikit menurun; tulang panggul (pelvis) turun lebih curam, sekitar 30 derajat terhadap horizontal. Pada posisi berdiri tegak alami (natural stance), tulang paha atas (femur) membentuk sudut hampir 90 derajat dengan tulang panggul; sisi depan paha (stifle) membentuk kurva yang baik; siku belakang (hock) bertumpu dengan baik di atas pastern belakang yang pendek dan kuat. Telapak kaki seperti kaki depan. Batang kaki lurus bila dilihat dari belakang. Batang kaki bengkok ke dalam (cow hock), bengkok ke luar (spread hock), dan sikunya terlalu tajam sehingga sisi depannya membentuk garis seperti sabit/celurit (sickle hock), harus disalahkan.
Bulu
Tebal dan bersifat menolak air (water repellent) dengan bulu bagian dalam (undercoat) yang baik. Bulu luar tertanam kuat dan mudah rapi kembali dengan sendirinya, tidak kasar maupun lembut, rebah merapat ke badan; boleh lurus atau bergelombang. Bulu dasi, di depan leher dan dada (ruff), tidak dipotong; sisi belakang lengan dan sisi bawah tubuh berbulu jumbai (feathering) sedang; sisi depan leher, belakang paha dan bawah ekor berbulu jumbai lebih lebat (ruff and feathering). Kepala, punggung telapak kaki dan sisi depan batang kaki berbulu pendek dan rata. Bulu yang panjang berlebihan, botak, lemas dan lunak, kurang disukai. Telapak kaki boleh dirapikan dan digunting bulunya, tapi bentuk alamiahnya tidak boleh diubah dengan pemangkasan.
Warna
Aneka warna keemasan dengan beragam tingkat kegelapan. Bulu jumbai biasanya berwarna lebih muda dari bulu di bagian lain. Kecuali ubanan atau memutihnya bulu wajah atau badan karena usia, setiap bercak putih selain beberapa lembar rambut putih di dada, harus dipenalti sesuai luasnya bercak. Warna yang terang jangan dirancukan dengan bercak putih. Warna dominan yang ekstrim pucat atau ekstrim gelap, kurang disukai. Kelonggaran harus diberikan untuk anakan berwarna pucat yang berprospek makin menua seiring dengan usianya. Setiap bercak hitam atau warna asing lainnya yang terlihat, merupakan kesalahan serius.
Gaya Berlari (Gait)
Ketika berlari, gerakannya bebas, lancar, bertenaga dan terkoordinasi dengan baik, menunjukkan langkah yang bagus. Dilihat dari posisi manapun, batang kaki tidak bengkok ke dalam maupun ke luar, telapak kaki tidak saling silang atau bertabrakan. Bila kecepatan bertambah, telapak kaki cenderung saling mendekat ke arah pusat keseimbangan. Dalam pameran, dianjurkan menggunakan tali yang longgar agar diperoleh langkah yang benar.
Temperamen
Bersahabat, dapat dipercaya dan diandalkan. Sikap bermusuhan atau tidak ramah terhadap anjing atau orang asing dalam situasi normal, atau tanpa sebab yang jelas menunjukkan ketakutan atau kecemasan, bukanlah sifat Golden Retriever. Sikap demikian harus dipenalti sesuai tingkat keseriusannya.
Diskualifikasi
1.Penyimpangan tinggi badan lebih dari satu inci terhadap standar.
2.Gigitan yang undershot atau overshot.
Standar The Kennel Club (British), (1986)
Penampilan Umum
Simetri, seimbang, aktif, bertenaga, lincah; dapat diandalkan dengan ekspresi yang baik.
Ukuran
Tinggi pada withers : Anjing jantan 56 – 61 cm (22 – 24 inci); Anjing betina 51 – 56 cm (20 – 22 inci).
Kepala
Seimbang, dengan lekuk liku yang baik, batok kepala lebar tanpa kesan kasar; menyambung mulus dengan leher; moncong kuat, lebar dan tebal. Panjang wajah depan (foreface) kurang lebih sama dengan panjang dari stop yang baik hingga ujung belakang batok kepala (occiput). Hidung hitam lebih disukai.
Mata
Coklat gelap, terpisah dengan posisi yang baik, dikelilingi lingkaran berwarna gelap.
Telinga
Berukuran sedang, menggantung hampir setinggi mata.
Mulut
Rahang kuat, dengan gigitan menggunting yang sempurna, teratur dan lengkap, yaitu gigi atas menangkup rapat didepan gigi bawah dan tertanam baik di kedua rahangnya.
Leher
Panjangnya pas, bersih (dari lipatan kulit di bawah leher) dan berotot.
Badan
Seimbang, pendek, tebal di bagian dada. Rusuk mengembang dengan baik. Garis punggung datar.
Ekor
Menyambung datar dengan punggung, panjangnya mencapai siku belakang (hock), tanpa melingkar di ujungnya.
Bagian Depan
Batang kaki depan lurus dengan tulang yang baik, pundak menumpu dengan baik, tulang pundaknya panjang dengan lengan atas sepanjang tulang pundak, sedemikian sehingga posisi batang kaki depan tepat di bawah badan. Siku-siku menyambung dengan pas.
Telapak Kaki
Bulat dan seperti kaki kucing.
Bagian Belakang
Pinggang dan batang kaki belakang kuat serta berotot, paha bawah (second thigh) bagus, lekukan sisi depan paha (stifle) baik. Siku belakang (hock) menumpu dengan baik, lurus bila dilihat dari belakang, tidak bengkok ke dalam maupun ke luar. Siku yang bengkok ke dalam (cow hock) sangat tidak disukai.
Bulu
Lurus atau bergelombang dengan bulu jumbai yang bagus; bulu dalam tebal dan tahan air.
Warna
Keemasan atau krem dalam semua tingkat kegelapan, asalkan bukan merah atau mahoni. Beberapa helai rambut putih di dada diperbolehkan.
Gaya Berlari / Pergerakan
Penuh tenaga dengan tendangan yang bagus. Lurus dan benar depan maupun belakang. Langkahnya panjang dan bebas tanpa kesan seperti langkah tegap (hackney) pada kaki depan.
Temperamen
Baik, bersahabat dan percaya diri.
Karakteristik
Mudah diperintah, cerdas dan mempunyai kemampuan kerja bawaan.
Kesalahan
Setiap penyimpangan dari butir-butir di atas harus dianggap kesalahan, dan tingkat keseriusannya harus dilihat secara proporsional.
Catatan : Anjing jantan harus mempunyai dua buah pelir / testikel yang jelas normal dan sepenuhnya turun kekantungnya.
Daftar Pustaka
1.Valerie Foss (editor) : The Ultimate GOLDEN RETRIEVER, Howel Book House, A Simon & Schuster / Macmillan Company, 1633 Broadway, New York, NY 10019, 1997.
2.Marcia R. Schlehr :A Study of the GOLDEN RETRIEVER, Travis House, Flat Rock, Michigan, Third Edition, 1994.
3.Official Publication of tha American Kennel Club : THE COMPLETE DOG BOOK, Macmillan, USA, 18th Edition, 1992.
4.James E. Walsh, Jr. : GOLDEN RETRIEVERS, T.F.H. Publications, Inc., 1 T.F.H. Plaza, Third and Union Aves., Neptune City, NJ 07753, USA, 1994.
5.Juliette Cunliffe : The Encyclopedia of DOG BREEDS, Parragon, Queen Street House, 4 Queen Street, Bath BA1 1HE, UK, 2000.
Sumber : www.anjingkita.com dan Pribadi