Menyambut Pagi di Selong Belanak

“The ocean stirs the heart, inspires the imagination and brings eternal joy to the soul.” – Robert Wyland: Ocean Life Themed 12 Month Undated Planner

Lokasi ini sesungguhnya masuk daftar ittenary kami di hari pertama, dengan tujuan melihat matahari terbenam dan iringan kerbau pulang kandang, namun karena sesuatu dan lain hal terutama karena angin mulai kencang berhembus di sore hari pertama itu, maka kami membatalkan menuju Selong Belanak. Jadilah kami menyambut pagi terakhir di Lombok di sini.

Bersyukur rasa penasaran kami terobati, memaksa diri untuk bangun lebih awal, kami berempat menuju ke Pantai Selong Belanak.

Selong Belanak adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Desa ini sebagian besar penduduknya bersuku Sasak. Di desa ini terkenal dengan keindahan Pantai baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing. (Wikipedia)

Langit biru, pasir putih, angin sepoi berhembus, semburat sinar matahari pagi yang mulai nampak di balik awan mendung di belahan yang lain.

Dengan menggunakan angkutan mobil online, kami menuju Pantai Selong Belanak, jaraknya sekitar 21 kilometer dari hotel tempat kami menginap di Swiss Belcourt Penujak, Praya, Lombok, atau sekitar 30 menit perjalanan. Dalam kendaraan, kami harap-harap cemas, apakah cuaca akan bagus, dapatkah kami menikmati pantai ini karena kami melihat jalan basah habis diguyur hujan dan ada terpaan rintik hujan.

Tujuan kami memang Laut Biru Bar and Restaurant, jadi maps googling kami mengarah ke sana. Kendaraan berhenti di gang masuk menuju pantai dan kami mulai berjalan menyusuri pantai, yang menurutku cukup bersih dan tenang sekali. Ada beberapa pedagang di pinggiran pantai, termasuk Laut Biru BR, namun mereka memang masih belum buka, bahkan payung pantai mereka pun belum berkembang. Kami menikmati pantai sebebas-bebasnya, membuat beberapa foto dan bahkan video berulang-ulang, sembari menunggu Laut Biru BB yang baru akan dibuka pukul 08.00.

Aku lupa tidak sempat menanyakan kapan persisnya Laut Biru BB ini beroperasi, namun dari ulasan yang aku baca, Bar dan Restaurant ini sudah ada sejak tahun 2013. Kami dipersilakan duduk walau waktu masih menunjukkan pukul 08.00 kurang. Karena kami masih ingin menikmati sarapan di hotel dan juga dibatasi waktu untuk segera kembali ke hotel, kami memesan minuman hangat dalam poci, pancake dan roti (hot fresh ginger, toast and preserved and stacked pancake with homemade jam) Lumayan untuk mengisi dan menghangatkan perut kami di pagi itu.

Laut Biru Bar and Restaurant, adalah tempat kuliner paling ujung di pantai Selong Belanak untuk saat ini, didominasi warna putih dengan perabot kayu di bagian depan resto. Suasananya cukup nyaman dan pelayanannya juga baik, semoga bukan karena kami pelanggan pertama pagi itu ya. Pelayannya juga ramah dan sabar menjawab pertanyaan kami.

Sebenarnya kami ingin memesan pizza atau makanan lain, tapi karena masih pagi, yang tersedia hanya menu sarapan pagi saja. Semoga lain kali kami dapat berkunjung lagi kemari dengan waktu yang lebih leluasa, untuk menikmati matahari terbit dan terbenam dengan melihat sekawanan kerbau, berangkat dan pulang kandang.

Selain itu, di area resto ini, ada sebuah galeri kecil yang apik dan aku suka banget, menjual banyak pernak pernik, mulai dari asesoris, pakaian, kain tenun dan juga gerabah cantik. Sesungguhnya aku naksir dengan gerabah yang sebagian berwarna biru ini namun kebayang bagaimana harus membawanya ya.


Warung OCHA Seminyak

Warung Ocha terletak di pojokan, tepat di ujung perempatan jalan Dyanapura. Warung cozy ini memang tampak kecil dari luar, namun ternyata dengan penataan yang baik, ternyata warung ini cukup luas dan nyaman di bagian belakang, dengan beberapa kursi dan meja dibawah tenda berpayung warna merah ataupun kursi dengan meja panjang.

Makanan yang ditawarkan ada menu masakan Indonesia maupun masakan Barat, yang bisa diorder langsung melalui pelayan atau dipilih langsung. Nasi disediakan 3 macam yaitu nasi kuning, nasi putih dan nasi merah. Setiap lauk yang disediakan berharga antara Rp 5.000,- sampai dengan Rp 8.000,- yang terdiri dari aneka masakan olahan dari tempe, seperti tempe goreng dan tempe orek, aneka masakan olahan dari daging ayam, daging ikan ataupun sapi, juga aneka gorengan seperti bakwan dan perkedel.

Minuman juga aneka pilihan, mulai dari yang dingin sampai yang panas, seperti soft drink, teh, kopi dan aneka jus.

Potongan kue atau cake dalam potongan besar, mungkin cocok buat wisatawan asing ya, seperti carrot cake, brownies dan chocolate cake, dengan harga per potong Rp 18.000,-

Pelayanan cukup baik, semua karyawan berpakaian dengan warna merah cerah, melayani dengan cepat dan ramah kepada semua pelanggan.

Harga makanan dan minuman di warung ini, selain kue atau cake nya, mempunyai harga yang relatif mahal, misal kita memesan makanan dengan nasi, ayam goreng, satu jenis sayur dan satu gorengan dengan harga rata-rata @ Rp 6.000,- maka satu piring bisa bernilai Rp 24.000,- belum termasuk minuman. Untuk cita rasa makanan yang kami pesan, relatif biasa saja, tapi mixed juice nya cukup menyegarkan dan worth it untuk dicoba.

Namun untuk sebuah harga di kawasan wisata selevel Seminyak, dengan kenyamanan tempat dan koneksi Wifinya, maka tempat ini boleh menjadi sebuah pilihan.

Jika berminat untuk berjalan-jalan dan menginap di kawasan Seminyak ini, ada cara yang mudah untuk mendapatkan tempat penginapan dengan meng-klik link berikut ini disini

Tulisan ini diikutsertakan dalam Travel Blogging Contest, yang dapat dibaca lebih lanjut di http://www.voucherhotel.com/travel/kontes/