Nyamannya Bermalam Di Samosir Villa Resort, Tuktuk Siadong

Sudah lama ingin bermalam di resort ini, Samosir Villa Resort, selain karena tempatnya terlihat nyaman juga karena penginapan ini berada di lokasi berkontur menurun menuju ke tepian Danau Toba seperti pada umumnya penginapan di sekitar danau. Selain itu bangunan dan kamarnya pun unik dengan ornamen seperti ornamen Bali berbeda dengan hotel di sekitarnya.

20170903_085137

1504491657745Berlokasi di Jl. Lingkar Tuktuk Siadong, Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara 22395, kami sudah memesan kamar jauh-jauh hari. Sama seperti pemesanan kami sebelumnya, kami tidak mendapat kamar yang sesuai dengan pesanan kami pada hari pertama. Untungnya kami menginap dua malam, jadi pada malam pertama kami mendapat kamar di gedung baru di lantai tiga, lumayan melelahkan untuk mencapai ke sana dan jauh dari pemandangan atau view Danau Toba. Praktis untuk aku cukup melelahkan untuk jalan naik turun. Anak-anak masih pergi berenang setelah check in, sementara aku memilih berada di kamar saja. Aku turun untuk makan malam dekat hotel (baca postingan berikutnya ya RM Lomak 😉 )

20170902_175228

20170902_175138

20170902_175023

Daerah Tuktuk Siadong ini memang cukup ramai, ada banyak penginapan yang bisa dicoba, juga tempat makan yang enak. Daerah ini juga ramai dikunjungi wisatawan manca negara, juga di tempat kami menginap ini.

Malam kedua, kami mendapat dua kamar tidak jauh dari ruang makan dan kolam renang. Malam kedua kami menginap hujan turun cukup deras sehingga kami memilih untuk menikmati makan malam di hotel saja.

20170903_162155

Keesokan paginya, kami menunggu kapal untuk berkeliling danau tapi tak kunjung datang, sementara kami harus segera check out karena akan menyeberang kembali ke Prapat menuju Balige, jadi kami hanya berfoto di tepi danau lalu sarapan. Seharusnya jika ingin berkeliling danau agak pagi, kami bisa memesan satu hari sebelumnya.

1504491731543

Sarapan selama dua hari berada di sana sama, yaitu roti tawar yang bisa dipanggang dengan selai, mentega dan meises, kopi hitam yang enak dan teh, bubur kacang ijo, mie gomak, nasi goreng dan telur dadar.

20170904_081342

20170903_083856

Kamar-kamarnya luas dan bersih, dengan tempat tidur spring bed dan sprei yang bersih. Kamar-kamar di luar prediksi kami yang beberapa kali menginap di kamar hotel budget.

20170903_082044

Continue reading


Semalam Di Hotel Sitio Tio

Hotel Sitio Tio yang terletak di Jalan Aek Rangat No.71, Siogung-Ogung, Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, sebenarnya tidak sengaja dan tidak kami rencanakan dalam perjalanan liburan kami bulan September 2017 ini.

Ceritanya begini, jauh hari sebelum kami berangkat, kami sudah merencanakan untuk menginap di hotel S melalui sistem reservasi B*.com, namun ternyata setelah tiba di hotel tersebut, kamar yang kami terima tidak sesuai dengan apa yang menjadi pesanan kami. Kami pesan kamar Superior Double tapi kami mendapat kamar Standar, yang lokasinya tidak seperti yang kami harapkan. Jadi kami batalkan menginap di hotel S, yang beberapa tahun lalu pernah kami singgahi. Jujur, kami kecewa.

20170902_083446

Singkat cerita, karena hari sudah malam, kami segera mencari hotel terdekat, masih di sekitar Pemandian Air Panas Pusuk Buhit dan Puji Tuhan, kami dapat hotel yang lebih bagus, kamar yang lebih luas, tempat parkir yang lebih nyaman dan tentunya dengan pemandangan yang jauh lebih indah (yang bisa kami nikmati keesokan paginya), oh ya satu lagi dengan harga yang lebih murah.

20170902_08350720170902_08334220170902_083523

 

Kami memesan 2 kamar bersebelahan ditambah satu ekstra bed karena jumlah kami berlima. Kamar hotel memang hampir terisi semua karena saat itu hari libur 1 September 2017 sehingga kami dapat kamar hotel dengan view menghadap bukit. Pagi hari banyak yang sudah meninggalkan hotel setelah sarapan sehingga kami bisa menikmati hotel dengan pemandangan indahnya.

Suasana tenang, di kejauhan kami mendengar suara orang bernyanyi di antara deburan ombak air danau. Kamar bersih walau minimalis.

Harga kamar sudah termasuk sarapan untuk dua orang. Sedangkan untuk ekstra sarapan dikenakan biaya Rp 20.000,- per orang. Sarapan standar nasi goreng, bihun dan telur dadar, juga kopi dan teh manis.

20170902_081629

Hotel Sitio Tio ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki menuju pemandian air panas Pusuk Buhit, sayang kami datang terlalu larut malam sehingga tidak sempat mandi di sana.

Kunjungan berikutnya kami berencana menginap lagi di tempat ini 😉 Berminat ? Silakan hubungi nomer berikut (0626) 20036 atau HP No 0812-9446-1240


Wisata Rohani Salib Kasih, Tarutung

Kami melanjutkan perjalanan kami dari arah Balige menuju ke Tarutung yang memakan waktu kurang lebih satu jam, melewati wilayah Gurgur, Silangit, Siborong-borong, Hutaraja dan Sipoholon. Satu tempat tujuan yang ingin kami datangi dalam perjalanan kami kesini adalah **Obyek Wisata Rohani Salib Kasih.**

Salib Kasih terletak di Desa Simorangkir, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Dari pusat kota Tarutung menuju ke Salib Kasih hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit atau kurang lebih menempuh jarak 5 (lima) kilometer.

Setelah tiba di pintu gerbang Salib Kasih, pengunjung obyek wisata ini akan dikenakan tiket masuk, dan menempuh jalan menaiki beberapa anak tangga untuk mencapai Salib Kasih yang terletak diatas bukit. Sambil menaiki tiap anak tangga yang jumlahnya cukup banyak ini, pengunjung akan disuguhi pemandangan dan suasana yang amat menyenangkan diantara pepohonan pinus di sekeliling disertai hawa udara yang sejuk dan menyegarkan, membuat perjuangan menaiki anak tangga itu tidak terasa melelahkan. Pengunjung juga dapat berhenti sejenak untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan mencapai atas bukit.

Tiba diatas bukit, pengunjung dapat melihat Salib Kasih yang tinggi menjulang setinggi 31 meter, angka ini kabarnya menunjukkan ketritunggalan Allah atau Trinitas Allah. Obyek wisata ini yang dibangun pada bulan Oktober 1992, didirikan untuk mengingat momentum bagaimana IL Nomensen, seorang misionaris berkebangsaan Jerman membawa ajaran agama Kristen Protestan ke tanah Batak karena pada masa itu, masa dimana sebagian besar orang Batak masih menganut kepercayaan animisme. Sehingga disamping terdapat sebuah Salib Kasih, yang mana Kasih merupakan dasar utama pengajaran agama Kristen, juga terdapat panggung terbuka untuk kebaktian yang bisa menampung sebanyak 600 orang, sebuah mimbar, tugu Nomensen dan juga beberapa rumah doa, yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk berdoa dengan khusuk.

Di beberapa pohon pinus yang ada, ada papan-papan yang dipaku bertuliskan ayat-ayat rohani dari Alkitab yang dapat pengunjung baca selama menaiki dan menuruni anak tangga di hutan pinus tersebut, sambil mensyukuri keagungan Tuhan dan kemurahan Nya dalam hidup kita.

Obyek wisata ini banyak mengalami perubahan dan kemajuan menurut beberapa kerabat yang pernah berkunjung kesana, taman-taman ditata dengan rapi, ada arena bermain, fasilitas kamar mandi dan tempat berjualan barang souvenir khas dari Salib Kasih, Tarutung maupun dari Sumatera Utara. Namun masalah kebersihan tetap perlu diperhatikan dan dijaga karena walau tempat pembuangan sampah telah disediakan dimana-mana, masih banyak orang membuang sampah sembarangan di pelataran parkir maupun di area penjualan souvenir.

Selamat berkunjung dan selamat berbakti kepada Tuhan di tempat ini.

Artikel pertama utk #MWC dan sudah dipublish di mindtalk.com


Kacang Garing Sihobuk

Sudah tahukah, apa oleh-oleh wajib yang harus dicoba dan bisa dibawa pulang ke rumah jika datang ke Tarutung ? Tentu semua yang tahu, akan menjawab “Kacang Sihobuk” dan semua yang sudah pernah merasakan gurih garingnya kacang ini akan bilang “titip ya, bawakan aku, sedikiiiit saja” 😀 mana bisa bawa sedikit, kalau yang menitip sudah banyak. Hampir beberapa orang kerabat yang tahu kami pergi ke sana, akan menitip dan yang tidak tahu, tapi kami beri, akan kegirangan melihatnya seperti sudah lama menantikan kacang yang berasal jauh dari sana di sebuah desa Sihobuk, yang berada di kota rohani Tarutung.

Apa sih ya kira-kira kelebihan kacang ini sehingga juga menjadi ikon kota Tarutung ? Aku berfoto di teras lobi hotel Hineni di Tarutung dengan “kacang sihobuk” nya

Kacang Sihobuk adalah kacang garing yang berasal dari Desa Sihobuk. Kacang pilihan ini, kacang dengan biji yang utuh dan besar-besar ini, dimasak atau digoreng garing tanpa minyak, melainkan dengan pasir, dalam sebuah kuali besar. Karena tidak berminyak dan tanpa bahan pengawet, maka banyak orang merasa aman menikmati kacang ini. Rasanya menurut aku hambar, tanpa rasa tambahan, selain garing, gurih dan manis dari kacang itu sendiri. Kualitas kacangnya juga bagus, utuh, tidak pecah, baik didalam maupun di kulitnya, mungkin karena kehati-hatian dalam pengolahannya dan mengolahnya pun tanpa proses yang runit.

Keluarga P Sihombing sendiri, kembali menyortir kacang yang baru keluar dari kuali sebelum masuk kedalam plastik ataupun kaleng/blek

Jika kita masuk ke Tarutung dari arah Balige, kios penjual kacang Sihobuk ini akan mulai berderet-deret dari arah Siborong-borong, Hutaraja dan Sipoholon sampai Tarutung. Harganya bervariari antara Rp 15.000,- sampai dengan Rp 25.000,- per kilogram. Ada yang dalam kemasan plastik sedang dan besar, dan ada pula yang dikemas dalam kaleng besar memuat sekitar 8 kilogram.

Ini salah satu kios yang kami datangi selepas dari Tarutung menuju Balige

Selamat mencoba, selamat menikmati, di rumah ku masih ada, yuk mariii…. 🙂