Rumah Makan SOP Saudara

Sebelum memasuki pintu tol menuju Bandara Sultan Hasanudin, Makasar untuk kembali ke Jakarta, masih sempat (sempatnya) kami mampir berwisata kuliner di SOP Saudara. SOP ini aslinya berasal dari wilayah Pangkep dan konon kabarnya SOP ini juga singkatan dari kata Sup Orang Pangkep. Begitu kendaraan berhenti di depan rumah makan sederhana ini, aku sudah tergiur dengan pemandangan ikan bakar yang telah siap diatas pemanggangan. Jadi aku langsung memesan 1 ekor ikan bawal bakar.

Ada banyak rumah makan SOP Saudara, dan ini salah satunya yang terdekat sebelum memasuki Bandara, semoga rasa sesuai dengan aslinya di Pangkep

Lihat bakaran ikan yang siap disantap

DSCN7390

Rupanya, sebenarnya, yang menjadi makanan utama itu adalah SOP nya, bukan ikannya, ikan bakar sebagai pendamping saja. Ikan sebesar itu sebagai pendamping, yaa ampun, bagaimana menghabiskannya yaa ? Dan satu lagi kesalahan, yang top itu sebenarnya ikan bandengnya, bukan ikan yang lain 🙁 yah beginilah kalau sudah kalap mata dan kelaparan, malu bertanya, ga mantap di perut – tapi apa yang aku pilih di rumah makan ini aja sudah enak banget, apalagi kalau ditambah dengan mempelajari dan mempraktekan filosofinya, wah pasti luar biasa enak ya.

Semula aku pikir SOP yang disajikan disini sama rasa dengan coto, pallubasa ataupun sop yang lain, ternyata berbeda. Sop Saudara sekilas sop saudara ini mirip dengan coto Makassar, makanan berkuah yang dihidangkan dalam mangkuk, tapi jika dilihat lebih dekat dan dirasakan pastilah berbeda. Makanan tradisional khas kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan ini dapat dijumpai di Makassar . Sop saudara dibuat dari daging sapi, bihun, perkedel, dan paru sapi yang digoreng. Biasanya disajikan dengan nasi putih, ikan bakar, dan telur rebus sebagai tambahan lauknya. Tambahan sebagai pelengkap menu adalah sambal kacang dan irisan timun.

Jadi inilah yang aku pesan, 1 porsi nasi, sepotong ikan bakar yang sengaja minta dikeringkan lagi, sambal kacang dan lalap

DSCN7389

Semua serius menikmati

DSCN7388

Makan ber 7 dengan 7 ekor ikan bakar dan 3 sup plus nasi menghabiskan sekitar Rp 200 ribu, hm harga yang sesuai untuk kelezatan sajian di SOP Saudara ini. Mari mampir, jika anda berkunjung ke Makasar.


Otak-otak Bu Elly Jalan Kijang

Sebelum berangkat ke Makasar, dari rumah sudah ada pesanan, pulangnya bawa otak-otak ya ? jadi ingat jaman bapak (alm) masih ada, kalau pulang dinas dari Makasar pasti bawa (dibawakan) udang dan otak-otak. Rupanya demikian pula dengan teman-teman yang lain, semua sepertinya mendapat pesan yang sama yaitu bawa otak-otak. Otak-otak disini, terutama yang kami beli di Otak-otak Bu Elly, memang berbeda dengan otak-otak yang biasa ditemui di Jakarta dan sekitarnya. Dari segi bahan dan pembuatan mungkin kurang lebih sama, tapi di Bu Elly, otak-otaknya mempunyai ukuran yang cukup besar, padat dan tebal dengan bungkus daun yang tipis, kebalikan dari yang biasa kami temui, otak-otaknya tipis dengan bungkus daun yang banyak.

Dari Hertasning, kami langsung menuju Jalan Kijang, aku pribadi khusus ingin membeli otak-otak saja karena memang tinggal itu yang belum dibeli. Namun di tempat Bu Elly ternyata ada juga aneka oleh-oleh, makanan dan minuman khas Makasar, pisang ijo dan juga kaos serta aneka souvenir.

Papan nama Otak-otak Bu Elly, tertulis sejak 1905, wah sudah lama juga ya, dan mungkin ini merupakan bisnis turun temurun

DSCN7327

Foto Bu Elly di belakang meja kasir

DSCN7325

Packing pembungkusan pesanan, tersedia sesuai keinginan

http://i1247.photobucket.com/albums/gg634/dlaraswatih/bu%20elly/DSCN7320-1.jpg

Daftar harga paket Otak-otak

DSCN7322

Dapur dan bagian pengemasan pesanan

DSCN7321

Otak-otak dapat disajikan hangat dengan dipanaskan kembali ataupun dibakar ataupun dipotong-potong dan digoreng, dimakan dengan sambalnya yang khas, sangat sedap rasanya untuk dinikmati.


Wisata Alam Taman Kupu-kupu, Bantimurung

Hari terakhir di Makasar, kami sengaja bangun pagi dan berangkat pagi, karena masih ada 1 pesanan oleh-oleh yang mesti dibawa pulang, yaitu Otak-otak Ny Elly yang akan kuceritakan kemudian. Selain itu, kami juga menyempatkan singgah di Hotel Sahid, tempat pasangan pengantin kawan kami bermalam. Perjalanan kami lanjutkan menuju luar kota Makasar, yaitu menuju Wisata Taman Kupu-kupu, yang terletak di Bantimurung, Kabupaten Maros, Makasar, Sulawesi Selatan. Jarak dari kota Makasar ke Bantimurung, kurang lebih sekitar 30 kilometer dan karena jalan menuju kesana tidak terlalu besar, biasanya di hari libur jalur menuju kesana cukup padat.

Wisata Taman Kupu-kupu Bantimurung, berada dalam areal yang sangat luas dengan letak geografis dan wisata alam yang asri dan sangat mendukung untuk menjadi pusat wisata karena selain berada di dataran yang cukup tinggi, alam yang indah, pohon-pohon besar dan rindang, gua alam, stalagtit, juga terdapat air terjun di ujung tempat wisata ini. Dulu, konon menurut orang yang mengantar kami ke tempat ini, disini banyak terdapat habitat kera selain kupu-kupu, sesuai dengan patung besar yang kami jumpai saat memasuki wilayah wisata ini

SAM_3279

namun, pada kenyataannya, aku tidak tampak menemukan seekor kera dan kupu-kupu sama sekali dan yang lebih memprihatinkan (karena aku termasuk pecinta kupu-kupu) begitu banyaknya pedagang kupu-kupu yang diawetkan, dijual dan dijajakan oleh para pedagang disana, tidak sanggup untuk melihatnya 🙁

seandainyapun banyak kupu ditangkap untuk diawetkan, semestinya budidaya untuk mempertahankan habitat mereka bisa lebih digiatkan oleh yang berwenang disana bukan ?

DSCN7347

tanpa ingin melihat jelas kupu-kupu yang diawetkan itu, aku berjalan bersama teman-teman memasuki pintu gerbang taman wisata

DSCN7351

dibawah sini, ada tikar yang disewakan, sangat nyaman duduk bersantai disini sambil menikmati keindahan alam

DSCN7357

air terjun yang fenomenal, tidak terlalu tinggi, tapi airnya deras diantara batu-batuan besar

DSCN7362

bisa naik keatas untuk melihat lebih jelas, tapi kami cukup berhenti disini 🙂

DSCN7368

disini ada Museum Kupu – kupu, mestinya ada juga tempat penangkarannya kan ?

DSCN7371

walaupun jarang terlihat kupu-kupu disana, minimal aku masih melihat ada bunga-bunga disana, yang artinya masih tersedia makanan bagi kupu-kupu, bila memang kupu-kupu itu ada, karena untuk kelangsungan hidupnya, biasanya kupu-kupu menghisap madu dari sari bunga atau buah-buahan

DSCN7372

Jika memang begitu banyak orang yang berminat menjadi kolektor kupu-kupu, maka semestinya penangkaran atau budidaya kupu-kupu ini bisa digalakkan karena selain dapat dikoleksi, kupu-kupu sangat membantu petani bunga dan buah dalam penyerbukan. Budidaya tidak terlalu sulit, tidak memerlukan biaya mahal, waktunya pun relatif cepat, yaitu antara 1 sampai 2 bulan mulai dari telur hingga menjadi kupu-kupu, namun memang memerlukan keuletan dan ketelatenan dalam setiap tahapannya.

mari kita lestarikan wisata alam taman kupu-kupu Bantimurung ini dari kepunahan, kita cintai kupu-kupunya dan kita lestarikan keberadaan mereka

Foto : Pribadi dan ADE


Buah Tangan dari Somba Opu

Oleh-oleh, buah tangan atau souvenir dari perjalanan ke suatu tempat pasti selalu dinantikan keluarga dan teman, kadang yang bepergian melakukan perjalanan, macam saya ini dan paling hobi bawa oleh-oleh ke rumah, selalu penasaran dan sering bertanya sebelum pergi, apa ya yang khas dari daerah tersebut. Tak tertinggal perjalanan ke Makasar kali ini sudah ada sederet oleh-oleh yang mesti dibeli dan minimal dilihat disana, maklum perjalanan dilakukan pada akhir bulan, jadi mesti atur kantong baik-baik 😀

Karena keterbatasan waktu, walau akhirnya kita kembali ke tempat ini dua kali, kami menuju ke sebuah toko bertulis “SUTRA BUGIS” yang berada di Jalan Somba Opu dan menjual aneka barang, mulai dari makanan, aneka kacang, aneka kue, pajangan, obat gosok, kaos, sampai kain khas Bugis, Toraja dan Makasar dari harga murah sampai dengan yang mahal. Banyak toko yang sejenis sebenarnya di sepanjang jalan ini, tapi teman yang sudah lebih dulu datang kesana, menyarankan untuk langsung datang ke toko ini saja.

DSCN7274

selain ini satu-satunya toko yang bertulis “Sutra Bugis”, di depan toko ada pajangan Kapal Phinisi yang terkenal di Makasar, sebagai ciri dari toko ini, yang selain lengkap, harganya juga terjangkau

DSCN7278

Mulai dari aneka kacang, dari kacang telor, kacang atom, kacang disko sampai kacang mete, kue kering dan obat gosok, beberapa jenis kopi, juga tersedia peci dan pajangan khas Makasar

DSCN7272

Bagea, Bagea Wijen, Baruasa

DSCN7280

Aneka Obat Gosok, minyak telon, minyak kayu putih, minyak tawon, minyak kulit lawang, semua ada disini dengan kualitas yang baik

DSCN7279

Aneka jenis kain dengan berbagai motif, tenunan khas Bugis, Toraja dan Makasar

DSCN7282

Dari toko ini, aku mendapat kacang atom cap Ayam, kacang mete, kopi Toraja (ini harus dibeli), minyak tawon, souvenir kecil pajangan berpakaian daerah, kaos untuk suami dan kain dengan selendang khas Makasar. Toko ini juga bersedia mengepak belanjaan kami dalam dus, sehingga dapat masuk kedalam bagasi pesawat.
Selamat berbelanja dan membawa buah tangan untuk sanak keluarga dan kerabat di rumah dan di kantor.


Legitnya Pisang Epe di Pantai Losari

Sore itu, selepas gerimis yang turun membasahi kota Makasar, kami tiba sekitar pukul 15.20 Wita di tepi Pantai Losari. Pantai Losari adalah sebuah pantai yang terletak di sebelah barat kota, walau tidak seindah tepian pantai di Pangandaran atau Ancol, namun pantai ini banyak dikunjungi karena banyak orang dapat menikmati indahnya matahari terbenam disana. Sepanjang pantai, banyak pedagang kaki lima, yang menjual ikan bakar dan pisang epe, yang dapat dinikmati sampai malam hari.

DSCN7298

Wisatawan dari luar kota, banyak pergi ke pantai ini, karena ingin berfoto di depan ikon kota Makasar ini, tepatnya di Pantai Losari ini. Sayangnya ikon Pantai Losari ini, terhalang sebuah panggung besar yang akan digunakan untuk pagelaran musik malam itu, sehingga aku dan teman-teman berusaha mengambil foto dengan space yang ada.

DSCN7291
DSCN7285

Karena gerimis, dan baru turun hujan, indahnya matahari terbenam tidak dapat aku nikmati sore itu, karena keterbatasan waktu, kami harus kembali untuk bersiap menghadiri resepsi Zarlina dan Donny di hotel SAHID, jadi kami duduk-duduk sambil memesan pisang epe.

Pisang Epe adalah pisang kepok setengah matang, yang dibakar atau dipanggang, lalu dipipihkan, dimakan bersama air gula merah dan ditaburi parutan keju atau coklat sesuai selera.

Deretan gerobak penjual pisang Epe di Pantai Losari

DSCN7301

Pisang dibakar diatas bara api
DSCN7302

DSCN7303

Baru dipipihkan dengan alat penjepit
DSCN7306

dan sepiring pisang epe dengan air gula merah dan taburan meises atau keju seharga Rp 9.000,- (terimakasih buat yang sudah menraktir kami), siap disajikan. Buat aku yang tidak terlalu suka makanan yang manis, air gula ini cukup membuat ngilu di gigi dan tenggorokan.

DSCN7309

Legitnya pisang epe ini paling pas jika dinikmati beramai-ramai bersama teman, sambil menikmati matahari yang terbenam di ujung barat sana 🙂

267323_10151177069707422_902340252_n

Selamat menikmati

Foto : pribadi, SAT


Selamat Menempuh Hidup Baru

Pernikahan adalah bentuk pengikatan janji menikah antara sepasang calon pengantin kedalam lembaga pernikahan yang resmi, baik secara agama, adat dan hukum yang berlaku. Hampir serupa dengan tatanan upacara Pernikahan pada suku bangsa yang lain, pernikahan yang aku hadiri kali ini menggunakan tata cara adat Makasar, karena temanku, Zarlina berasal dari keluarga Makasar, urutan upacara Akad Nikah yang dilaksanakan di kediaman mempelai wanita di Jalan Bonto Mangape, Makasar, dimulai dari kedatangan rombongan mempelai pria beserta keluarganya dengan membawa seserahan untuk mempelai wanita

DSCN7208

Keluarga mempelai wanita menyambut kedatangan rombongan dan pimpinan rombongan mempelai pria menyampaikan maksud dan tujuan dari kedatangan mereka. Setelah sambutan disampaikan, rombongan dipersilakan masuk dengan tarian pembuka. Selanjutnya prosesi upacara dipimpin oleh Pemandu Adat. Kami mengikuti prosesi Akad Nikah dari luar ruang Akad tersebut

Prosesi Akad Nikah yang disaksikan langsung oleh kerabat dekat kedua belah pihak
DSCN7224

Bersama mempelai setelah Akad Nikah
DSCN7244

Mempelai pria dan wanita berdiskusi 🙂
DSCN7258

Resepsi Pernikahan di Hotel SAHID, Makasar
SAM_3239

Berfoto sebelum pulang
res

Selamat menempuh hidup baru buat Zarlina dan Donny, semoga menjadi pasangan yang selalu dilimpahi berkah oleh Allah dan menjadi berkah bagi orang lain, Amin

Sumber foto : pribadi, ADE, NUR


Perjalanan ke Makasar

Perjalanan kali ini adalah perjalanan menuju Kota Makasar, Ujung Pandang, Sulawesi Selatan. Ini adalah kali pertama aku berada di kota ini, maksudku benar-benar menginjakkan kaki disana, beberapa kali tiba di Makasar, hanya untuk transit beberapa jam saja di Bandara.

Aku dan teman-teman, akan menghadiri acara Akad Nikah dan Resepsi Pernikahan salah seorang teman di kantor kami, Zarlina – jauh-jauh hari kami sudah memesan tiket penerbangan Jakarta – Makasar – Jakarta agar dapat memperoleh tiket promo dengan harga murah, maklum kami saat itu hanya memikirkan pertemanan kami dan ingin menghadiri acara tersebut. Alhasil, kami memperoleh tiket sore hari Jumat, dengan pesawat Lion Air yang rencana keberangkatannya jam 17.30 WIB dan tiba disana pukul 20.55 WITA.

Kami meninggalkan kantor pukul 14 dan tiba di bandara sekitar pukul 15.30. Setelah check in, kami menunggu di Red Corner Bandara, setelah teman-teman sholat, beberapa teman makan berat alias makan nasi Padang sementara aku sendiri makan bakwan Malang untuk menghangatkan perut. Sekitar pukul 16.30 kami masuk ke ruang boarding dan menunggu disana, pesawat yang rencananya diberangkatkan pukul 17.30 baru diberangkatkan pukul 19.30 dengan pengganti 1 dus snack box yang berisi 2 potong kue dan 1 gelas air mineral – oh 🙁

Keterlambatan ini menyebabkan kami mendarat di Bandara Sultan Hasanudding Makasar pukul 23 Wita. Hari sudah cukup malam dan melelahkan, tapi perut kami kelaparan, setelah menurunkan barang bawaan kami di rumah kakak Zarlina di perumahan Anging Mamiri, wilayah Hertasning, kami pergi mencari makan di malam yang larut ini.

Kota Makassar (Makassar, kadang dieja Macassar, Mangkasar; dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujungpandang atau Ujung Pandang) adalah sebuah kotamadya dan sekaligus ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Kotamadya ini adalah kota terbesar pada 5°8?S 119°25?EKoordinat: 5°8?S 119°25?E, di pesisir barat daya pulau Sulawesi, berhadapan dengan Selat Makassar.

Makassar berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.

Kota ini tergolong salah satu kota terbesar di Indonesia dari aspek pembangunannya dan secara demografis dengan berbagai suku bangsa yang menetap di kota ini. Suku yang signifikan jumlahnya di kota Makassar adalah suku Makassar, Bugis, Toraja, Mandar, Buton, Jawa, dan Tionghoa. Makanan khas Makassar yang umum dijumpai seperti Coto Makassar, Roti Maros, Jalangkote, Kue Tori, Palubutung, Pisang Ijo, Sop Saudara dan Sop Konro.

Makassar memiliki wilayah seluas 175,77 km² dan penduduk sebesar kurang lebih 1,4 juta jiwa.

Kami diantar untuk makan malam di Sari Laut di wilayah Petarani, makan berenam dengan menu nasi dan lauk masing-masing udang, ayam, bebek dan ikan baronang serta sambal lalap yang mantap, kami hanya membayar sebesar Rp 129.000,- saja, perut kami sudah kenyang dan kembali ke rumah untuk mandi dan beristirahat – hari sudah masuk pukul 00.30 lelahnya hari ini, semoga lancar acara dan kegiatan kami selama disini

Gambar dan Info : Google