Kunjungan Ke Sempurna Kacang Putih, Bisnis Keluarga 1946

Pada hari terakhir kegiatan event Visit Perak 2017, kami diajak berkunjung ke sebuah industri keluarga penghasil kacang putih yang terkenal di Ipoh, yaitu Sempurna Kacang Putih, yang terletak di 174, Jalan Sungai Pari,Teluk Kurin Buntong, 30100 Ipoh, Perak

Sempurna Kacang Putih adalah sebuah bisnis keluarga, yang dijalankan pertama kali oleh almarhum K. Chinnasami Nadar pada tahun 1946. Pada masa itu, beliau menjajakan kacang dalam bungkusan di tangan dan menjualnya pada penjaja lain di Kota Tua Ipoh.

20170617_12013420170617_114246 20170617_114253 20170617_114311 20170617_114324Setelah itu bisnis ini dialihkan pada anaknya, Bapak C. Jayabalan yang masih berusia 12 tahun. C Jayabalan sangat terinspirasi gaya bisnis ayahnya, dan melalui hasil kerja keras, akhirnya dia berhasil sebuah tempat di kantin SRJK Poi Lam Ipoh untuk menjual kacang putih yang menjadi favorit sepanjang masa.

Sejak tahun 1970an, ia mulai menciptakan dan menciptakan resep baru untuk muruku dan juga berhasil memproduksi beberapa muruku yang terkenal di pasar: Muruku Sivel (1975), Muruku Star (1976), Muruku Kari (1982), Muruku Kalistar (1982) , Muruku Ramba (1999).

20170617_114200Beruntung pada siang itu, kami dapat bertemu langsung dengan Buvi, puteri dari Bapak C. Jayabalan, yang dengan ramah menjelaskan produk-produk yang terdiri dari kacang, muruku,keripik (chips), kerupuk, manisan dengan berbagai varian dan tersedia dalam kemasan kecil dan besar. Selain penjelasan, rombongan kami juga diberi harga khusus dan beberapa bungkus oleh-oleh. Terima kasih 😉

IMG-20170617-WA0019Kunjungan ke Sempurna Kacang Putih ini juga sekaligus mengakhiri kegiatan Event Visit Perak 2017, dan kami pun bersiap kembali ke Kuala Lumpur, untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Indonesia. Sampai jumpa lagi 🙂

Selengkapnya ada di website berikut ini


My Hotel Sentral, Kuala Lumpur ~ Visit Perak 2017

Hari ini aku berangkat ke Kuala Lumpur untuk mengikuti undangan Visit Perak 2017 Edisi Ramadhan dari Gaya Travel Magazine dan Perak Tourism, pada tanggal 13 Juni 2017.

Berangkat dengan maskapai LION penerbangan  pukul 11.40 WIB melalui terminal keberangkatan 2 D Bandara Sukarno Hatta Cengkareng dan  tiba di KLIA 1 pukul 14.40 Waktu Malaysia (ada perbedaan satu jam antara Jakarta dan Kuala Lumpur).

Setelah tiba di KLIA 1, semua serba mudah, ikuti petunjuk saja, dengan Aero Train menuju Main Terminal untuk ke Imigrasi dan klaim bagasi. Selesai kedua urusan ini, lalu mencari arah untuk menaiki kereta ke KLIA 2 karena janjian dengan mbak Olive di sana. Itu juga mudah dan ga sulit, turun ke lantai bawah (satu lantai di bawah lantai klaim bagasi), ada petunjuk arah ke KL Express atau KL Transit. Beli tiket atau tanda masuk dengan harga RM 2 saja di counter, menuju platform B dan menunggu kereta.

20170628_081753Tak lama kereta datang dan hanya dalam waktu 3 menit berada di kereta yang bersih itu, aku sudah tiba di KLIA 2.

Setelah berhasil berkomunikasi dengan mbak Olive, akhirnya kami bertemu di Kluang Station Heritage. Wah rindu, lama tak jumpa di dunia nyata, satu tahun telah lewat ya, kami bertemu di event Eat Travel Doodle 2016, Kuala Lumpur.

Selanjutnya….lapar, ya lapar karena hari sudah menjelang sore, aku memesan nasi lemak dengan nasi rendang (ya tentu dong ini yang favorit di Malaysia) dan segelas es kopi (rasa coklat ternyata). Nasi Lemaknya enak banget, rendangnya porsi besar dan ga sanggup dihabiskan karena banyak juga lauk pelengkapnya seperti kacang tanah dan ikan teri goreng juga sambal yang enak. Sayang es kopi nya kurang nendang, harapanku akan terasa es kopi hitam tapi kok yang terasa es coklat. Tapi oke lah.

Foto dari Kluang Station Heritage

Setelah makan siang yang cepat dan kenyang itu, akhirnya dengan agak setengah mengantuk, tarik koper lagi menuju hotel dengan Grab Car orderannya mbak Olive menuju hotel yang telah disiapkan Panitia Event Visit Perak 2017 Edisi Ramadhan ini yaitu di My Hotel @ Sentral, yang terletak di Jalan Tun Sambathan 4 Brickfields. Di daerah KL Sentral, My Hotel mempunyai 3 titik cabang yaitu My Hotel Brickfields KL Sentral, My Hotel @KL Sentral dan My Hotel @Sentral, jadi mesti dipastikan dulu My Hotel yang mana. Kurang lebih perjalanan 1,5 jam dari KLIA 2 akhirnya kami tiba di hotel yang dituju, sempat berputar satu kali karena pengemudi salah menuju My Hotel yang kami maksud.

20170613_17381820170614_09030120170613_184058My Hotel @ Sentral terletak di lokasi yang sangat strategis, dekat Stasiun Sentral, mall Nu Sentral dan juga aneka kuliner di kiri kanan depan dan belakang hotel tersedia, baik makanan lokal, seperti Nasi Kandar dan Nasi Lemak ataupun Chinese Food yang terletak di seberang hotel yaitu di restoran One Central, yang lengkap dengan hidangan nasi campur, mie bihun kuetiaw ba, bakpau, juga aneka minuman. Bahkan di bagian bawah hotel terdapat resto franchise Old Town Coffee juga.

20170614_07272820170614_090025Untuk sebuah budget hotel, hotel ini cukup memadai walau karena kami mendapat kamar di lantai satu, maka suara-suara pengunjung street food di depan jendela kamar kami sangat terdengar. Fasilitas yang tersedia di kamar cukup lengkap dari teh, kopi, air mineral, teko pemasak air serta adanya handuk, sabun, sampo dan air (tak) panas. Untuk tingkat kebersihan dan kenyamanan kamar, hotel ini termasuk di grade cukup memuaskan.

20170614_090323DSCN0361 DSCN0362 DSCN0363Setelah mandi, kami bersiap untuk berjumpa dengan Adela dari Gaya Travel di Pappa Rich di Nu Sentral, dengan berjalan kaki.

My Hotel @Sentral
No 1, Jalan Tun Sambanthan 4, Brickfields, 50470 Kuala Lumpur Malaysia
Tel : 603 2273 8000
Fax : 603 2273 6000
Email : enquiry@myhotels.com.my
http://www.sentral.myhotels.com.my/


Tiga Malam Di M Roof Hotel, Ipoh

Aku dan rombongan Visit Perak 2017 bersama Gaya Travel dan Tourism Perak, menginap di M Roof Hotel, yang beralamat di Jalan Dato Lau Pak Kuan, Taman Bandaraya, Ipoh, Malaysia, 31400, selama tiga malam.

?????????????

M Roof Hotel, menurut referensi, baru saja direnovasi dengan desain skema warna hitam dan putih.

DSCN0438Kamarnya yang bersih dan nyaman, setiap hari kamar dibersihkan dengan penggantian handuk bersih.

DSCN0400Kamar mandi terbagi dua untuk shower dan closet dengan pintu kaca geser. Fasilitas kamar mandi yang disediakan berupa sikat gigi, cotton buds, bath foam, shampoo dan conditioner. Air panas tersedia tapi pengaturan tampak kurang baik.

DSCN0401Ada dua botol kecil air minum yang disediakan di kamar. Hotel ini juga menyediakan kopi Ipoh yang terkenal: 2 bungkus campuran Old Town White Coffee dan 2 bungkus Kopi Putih Old Town. Mug, cangkir dan teko pemanas disediakan juga. Ada kulkas kecil di dalam ruangan, dan brankas kecil di lemari serta meja seterika dan seterika

DSCN0406Pengering rambut (hair dryer) sudah tersedia di kamar mandi. Seperti hotel yang baru, ada kabel yang menggantung di atas cermin di kamar mandi. Tampak kurang rapi dan cenderung berbahaya karena ada di dalam kamar mandi. Kuatir kena air.

Ada dua restoran di sebelah lobi, yaitu Morning After yang menyajikan makanan barat dan Old Town White Coffee Grand menyajikan makanan lokal yang terkenal, yang konon kabarnya menyajikan makanan dengan kualitas yang lebih baik dari OTWC tanpa embel-embel “Grand”

DSCN0622

DSCN0433Lobi tampak unik dan terkesan rumahan karena cukup nyaman, namun tidak tersedia surat kabar, baik di lobi hotel maupun di kamar. Petugas baik resepsionis, petugas hotel, petugas keamanan maupun pelayanan di restoran cukup baik dan ramah.

20170614_172302Secara keseluruhan, menginap di hotel ini cukup nyaman karena kegiatan dilakukan dari siang hingga malam di luar hotel, praktis tiba di hotel kami langsung beristirahat, jadi tidak sempat menikmati fasilitas lain di hotel, kabarnya kolam renang juga belum dapat digunakan.

 


Istana Kenangan Museum Di Raja, Kuala Kangsar

Istana Kenangan Museum Di Raja atau biasa juga disebut sebagai Museum Royal Kuala Kangsar (sebelumnya dikenal dengan nama-nama seperti Istana Kenangan, Istana Lembah atau Istana Tepas) didirikan pada tahun 1926, di kota Kuala Kangsar, Perak, Malaysia oleh seorang tukang kayu yang bernama Haji Sopian dari Seberang Perai dengan dibantu dua orang anaknya.

20170615_160444Museum ini dibangun atas perintah D.Y. M.M. Almarhum Sultan Iskandar Shah (Marhum Kaddasallah) sebagai tempat tinggal sementara ketika Istana Iskandariah sedang dalam konstruksi menggantikan Istana Negara mulai dari tahun 1931 sampai tahun 1933.

Setelah beliau pindah ke Istana Iskandariah, Museum ini dijadikan sebagai  Istana Tamu terutama di hari-hari Perayaan Kerajaan seperti ulang tahun, pengangkatan orang-orang besar Perak dan lain-lain acara Adat Istiadat Kerajaan Perak Darul Ridzuan.

Dari segi bentuk seni binanya, Istana Kenangan melambangkan arsitektur Melayu Tradisional yang mengagumkan. Konstruksi bangunan ini seluruhnya menggunakan kayu jenis keras, berdindingkan tepas dan beratapkan kayu papan (kayu jenis berlian).

20170615_160345Paku-paku besi tidak digunakan dalam pembangunan gedung ini. Ia dihiasi dengan ukiran-ukiran Melayu yang menarik yang menggunakan anyaman bambu dengan pola-pola anyaman Melayu Tradisional berwarna khas negeri perak yaitu kuning, hitam, dan putih.

Bangunan ini dibangun di atas enam puluh batang tiang, di mana panjangnya sekitar 41 meter dan lebarnya 11 meter. Bentuk bangunan ini melambangkan sebilah pedang  yang tersimpan di dalam sarungnya. Bagian tengah di atas bangunan ini ditempatkan sebuah singgasana. Tingkat bawah gedung ini pula digunakan sebagai kantor resmi Baginda, di mana ia memiliki lantai semen dan di sekelilingnya ditutup dengan daun jendela.

Nama Istana Kenangan ini telah diberikan sejak  tahun 1960-an setelah diperbaiki dengan usaha Almarhum Tunku Abdul Rahman, Perdana Menteri Malaysia yang pertama. Istana Kenangan diduduki oleh keluarga Kerajaan Perak sampai tahun 1982, ketika Almarhum Sultan Idris II telah berkenan menyerahkannya bawah pengawasan Departemen Museum Negara.

Pada tahun 1986, Museum ini  dijadikan Museum Royal, dimana penyelenggaraannya diserahkan kepada Administrasi Negara Perak Darul Ridzuan. Pada 16 November 1986, Museum Royal Perak ini telah diresmikan oleh D.Y.M.M Sultan Azlan Muhibbudin Shah.

sumber dari : Wikipedia dan Nara Sumber Tour Guide