PKJ 136 : Pada Bintang Nyata Karya NYA

Pada bintang nyata karyaNya,
lewat angin agung SabdaNya,
darat laut di bawah kuasaNya.
Apa maknanya?

Aku merayakan NatalNya,
yang tercantum di sejarahNya,
Ia membebaskan umatNya,
Apa maknanya?

Saat aku bertemu Dia,
kurasakan agung RahmatNya,
‘ku sadari Dia Tuhan
yang mempedulikanku,
yang tak menjauhkan diri.

Kini Dia pun bersamaku
dan menjaga tiap langkahku.
Dia kawan karib bagiku;
Dia segalanya!


Kekuatan Doa yang Tersembunyi

Di dalam keheningan, dalam sujud yang dalam, ada doa-doa yang melangit. Doa-doa itu tidak terlihat oleh mata, namun dampaknya sangat nyata. Mungkin kita tidak sadar, keberhasilan kita hari ini adalah hasil dari doa-doa tulus yang dipanjatkan oleh orang-orang yang peduli kepada kita. Doa yang dipanjatkan pada Allah semata, untuk memohon pertolongan dan bantuan Nya untuk kita maupun orang yang kita kasihi.

Di saat kita merayakan keberhasilan, kita sering lupa bahwa ada kekuatan tak terlihat yang bekerja di belakang layar. Kita kerap berterima kasih kepada mereka yang secara langsung membantu dan berkontribusi. Kita cenderung mengingat dan berterima kasih kepada mereka yang secara langsung terlihat membantu atau berkontribusi dalam kesuksesan tersebut, misal orang yang memberi manfaat nyata dalam bentuk materi terutama itu yang kerap diingat.

Padahal ada doa-doa yang diam-diam dipanjatkan untuk kita. Mereka adalah kekuatan yang sering kali kita abaikan, namun sangat berpengaruh karena disanalah kuasa Allah bekerja. Orang-orang yang berdoa secara tulus ini pun tidak pernah mengharap balasan atau ucapan terima kasih dari orang yang didoakan, apalagi disebut atau dipasang namanya dalam Ucapan Terima Kasih, diberi Karangan Bunga atau dipampang dalam Spanduk, mungkin bisa saja hal ini tidak teringat oleh orang yang didoakan, jadi setidaknya, sebutkanlah cukup dengan kata-kata, “…. untuk nama-nama yang tidak dapat disebutkan satu per satu

Mengapa sih perlu berterimakasih pada orang yang sudah mendoakan keberhasilan kita misal dalam pekerjaan atau studi atau bisa saja saat kita bisa melewati suatu masa seperti sakit atau mengalami kedukaan? Ada beberapa alasan diantaranya, ini menurut aku ya,

  1. Menghargai Kebaikan dan Perhatian :  Doa adalah salah satu bentuk perhatian dan kebaikan. Ketika seseorang mendoakan kita, mereka sebenarnya menginginkan yang terbaik untuk kita. Menghargai doa tersebut menunjukkan bahwa kita mengakui dan menghargai perhatian mereka.
  2. Mengakui Dukungan Spiritual : Doa adalah bentuk dukungan spiritual yang kuat. Dengan berterima kasih, kita mengakui bahwa dukungan tidak hanya datang dalam bentuk fisik atau material, tetapi juga dalam bentuk spiritual yang dapat memberikan kekuatan dan ketenangan.
  3. Membangun Hubungan yang Baik : Ucapan terima kasih memperkuat hubungan kita dengan orang lain. Ini menunjukkan bahwa kita tidak mengambil kebaikan mereka sebagai sesuatu yang otomatis, tetapi kita menghargai setiap tindakan baik yang mereka lakukan untuk kita.
  4. Menumbuhkan Rasa Syukur : Berterima kasih kepada orang yang mendoakan kita membantu kita menumbuhkan rasa syukur. Rasa syukur ini penting untuk kesejahteraan emosional dan spiritual kita, serta membantu kita melihat kehidupan dari perspektif yang lebih positif.
  5. Memberikan Penghargaan Moral: Orang yang mendoakan kita mungkin tidak mengharapkan balasan, tetapi dengan mengucapkan terima kasih, kita memberikan penghargaan moral yang dapat memperkuat niat baik mereka dan mendorong mereka untuk terus berbuat baik.

  6. Kesadaran Akan Keterkaitan: Mengucapkan terima kasih mengingatkan kita bahwa kita tidak hidup sendirian. Keberhasilan dan kebahagiaan kita sering kali merupakan hasil dari kontribusi banyak orang, termasuk mereka yang mendoakan kita.
  7. Memperkuat Keimanan: Bagi banyak orang, doa adalah bagian dari keimanan dan spiritualitas. Dengan berterima kasih kepada mereka yang mendoakan kita, kita juga memperkuat keimanan kita sendiri dan memperlihatkan penghargaan terhadap nilai-nilai spiritual.

Berterima kasih kepada orang yang mendoakan kita adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat, mengakui peran mereka dalam hidup kita, dan memperkuat hubungan sosial serta spiritual kita, jika kita tahu siapa-siapa yang mendoakan kita.

Tapi jika kita tidak tahu namun sadar bahwa ada yang turut mendukung kita, maka dalam setiap ucapan syukur kita, ingatlah untuk menyisipkan doa bagi mereka yang telah mendoakan kita. Karena doa yang ikhlas, meski tidak terlihat, adalah bentuk cinta dan dukungan yang paling murni.

Semoga renungan ini dapat bermanfaat buat kita semua.


Curly Sista

Ada tiga adik perempuanku, Adinda Saraswati Tobing, Sarah Lambrusco (berpulang di usia 44 tahun pada 2015) dan si bungsu, Anne M. Andayani Bernardi (yang menikah pada 2013 dengan warga Swiss dan menetap di sana). Jadi, dengan Dinda inilah aku yang lebih sering bertemu dibanding dengan si bungsu. Yaa tidak bisa sering bertemu juga karena kesibukan kami.

Kemarin, kami memasak dan makan bersama di rumah dan menutup hari dengan cuci mata sekejap.

Lanjutan…ada yang bertanya, apakah kami pernah berbeda pendapat (baca: bertengkar) ya tenttu pernah, apalagi kami, sama-sama punya sifat “keras” dari naungan zodiak Aries atau seperti kebanyakan orang yang lahir di bulan Maret dan April, ada sama sifat, yang kadang bisa jadi positif atau negatif kalau berlebihan.

Walaupun lahir dari orangtua dan dalam keluarga yang sama, lingkungan pendidikan, pekerjaan dan pengalaman, juga membawa dan menjadikan karakter, sikap dan tingkah laku kami menjadi berbeda, sederhananya “pembawaan” kami jauh berbeda. Dinda lebih banyak di lapangan dan lebih menjalani kerasnya hidup di lapangan (terutama kisahnya di pedalaman Papua tahun 1996) membuatnya menjadi pribadi yang lebih tangguh.

Aku juga sempat menjadi orang lapangan, tapi medan yang kutemui berbeda, aku lebih banyak berjumpa dengan penduduk dan masyarakat, demikian juga dengan lingkungan pekerjaanku saat ini.

Jadi…. demikian lah adanya kami, saling melengkapi, jujur, Dinda lebih sat set daripada aku, aku lebih banyak menimbang pakai hati atau perasaan, sehingga kadang lebih lama dalam memutuskan sesuatu ???? sehat selalu sistaku, Tedin dan Tene…

18.06.24


Trekking Sentul bersama Cakar Langit Indonesia

Sabtu, 15 Juni 2024, bersama beberapa orang teman, tanpa banyak rencana, kami akhirnya berangkat untuk menikmati Trekking Sentul yang dikoordinir Cakar Langit Indonesia. Kami yang semula berencana berangkat 6 orang,menjadi 5 orang karena salah seorang teman berhalangan.

Kami mengambil Paket ini, Rute B Curug Kencana. Oh ya, dari kami berlima, 3 diantaranya sudah berusia 60 tahun keatas, salut kepada mereka dengan semangatnya untuk mencapai tempat tujuan.

Tiba di titik kumpul dengan arahan dari dua orang tour guide, kami langsung mendapat arahan dan sedikit pemanasan. Sekitar pukul 08.00 kami mulai menyusuri jalan naik turun berbatuan, dibawah rindangnya pepohonan dengan cuaca yang menyejukkan, habis disiram hujan.

Melewati beberapa rumah penduduk, tampak di kiri kanan, ada yang berjualan hasil kebun seperti pisang dan ubi. Ada juga pelataran rumah penduduk yang menjemur hasil kebun biji kopi, yang akan dijual pada pengepul, menurut tour guide kami, sebagai hasil kebun penduduk Desa Depok Wangun.

Menuju Curug Kencana, kami tiba di beberapa curug kecil dan berfoto di sana, sebelumnya akhirnya tiba di tujuan setelah melewati hutan pohon bambu yang sangat rindang.

Di setiap curug yang kami singgahi, ada warung-warung yang selain menyediakan makanan hangat seperti mie rebus, gorangan seperti bakwan, tahu dan pisang yang digoreng dadakan dan minuman hangat, juga menjual pakaian seperti kaos dan celana, sandal dan sewa alas duduk.

Setelah tiba di curug terakhir dan puas bermain air, kami pun menikmati semangkuk mie dan teh hangat, untuk menghilangkan dingin dan sejuknya hawa pagi itu.

Kami kembali melalui jalan yang sama, sekitar pukul 11, tentu perjalanan pulang terasa lebih cepat dari pada saat berangkat. Tiba di tempat berangkat, kami bergantian membersihkan diri, berganti baju dan sepatu, dan bersiap kembali.

Terima kasih Cakar Langit, pengalaman yang menyenangkan buat kami semua, didampingi dua tour guide yang sabar dan baik hati, menemani dan menunggu kami, tanpa terburu-buru dan membuat pengalaman trekking ini jadi nyaman dan berkesan. Berikutnya kami akan mencoba trekking dengan jalur atau paket yang berbeda.

Buat teman-teman yang belum penah ikut trekking di Sentul, coba hubungi akun Cakar Langit di Instangram @trekking_sentul, ini akan jadi pengalaman yang berkesan, menikmati keindahan dan kesejukan alam terbuka, baik buat diri sendiri, bersama keluarga atau teman.


Buku Terbit di Juni 2024

Happy June 2024. Puji syukur, 4 buku ku ini sudah terbit, berminat?

1. Antologi Putiba mengenang Joko Pinurbo bersama 79 penyair

2. Antologi Puisi Warna Warni Indonesia bersama komunitas Literasi Damai

3. Antologi Geguritan Wiwit Saka Kemayu

4. Kumpulan Artikel Budaya Nusantara dalam Cerita bersama 10 Penulis

Yuk yuk, silakan japri untuk detilnya ya.

Salam literasi ~ de Laras ????


Upacara Hari Lahir Pancasila

01.06.2024 Upacara Hari Lahir Pancasila, dipimpin Inspektur BRIN menyampaikan Amanat Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam pidato, yang merujuk pada Surat Edaran Kepala BPIP No 2 Tahun 2024.

“Pancasila harus senantiasa kita jiwai dan pedomani agar menjadi ideologi yang bekerja, yang dirasakan kehadiran dan manfaatnya oleh seluruh tumpah darah Indonesia. Selain regulasi yang berlandaskan pada semangat dan jiwa Pancasila, kita juga perlu keteladanan yang tercermin dari etika, integritas, dan karakter para pemimpin dan rakyat Indonesia”

Selamat Hari Lahir Pancasila ????????


Review Buku : Kamu Terlalu Banyak Bercanda nya Marchella FP

Kamu Terlalu Banyak Bercanda atau KTBB adalah novel karya Marchella FP yang merupakan seri dari buku Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini. Tokohnya masih sama dengan buku sebelumnya, Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini, Awan

Buku keren dengan sampul hardcover setebal 194 halaman, berisi ungkapan-ungkapan perasaan sang tokoh, si Awan. Buku ini aku peroleh berkat jasa baik Mbak Afin, terusik dengan judulnya yang unik. Aku selesaikan dalam perjalananku pulang pergi ke Malang dengan moda kereta. Buku yang pas dibaca dalam keadaan tenang dan diterjemahkan masing-masing oleh pembacanya untuk mengurai perasaan dan rasa yang tak dapat sama dimengerti tiap pembaca.

Ada banyak perasaan yang diungkapkan Awan, yang juga kerap kita rasakan dalam keseharian. Buku ini membuat aku menyadari dan merasa lega karena ada yang menuliskannya sebagai ungkapan yang aku rasakan juga. Tidak semua orang mampu mengungkapkan isi hatinya dan buku ini cukup berhasil menurutku, walau ada beberapa komentar yang menyatakan kalau buku sebelumnya NKCTHI lebih baik dari buku ini.

Jujur, aku suka buku ini, hanya butuh waktu untuk dapat sungguh menyelami makna yang tergantung dalam setiap kata dan kalimatnya.

Nanti juga tiba saatnya. Bertahan sampai bisa. Sampai tiba kita, terbiasa biasa“~ MFP