Webinar FEB Online Seminar (FOS) Series #78 “Perlindungan Data sebagai Pilar Ketahanan Pangan: Analisis Kebijakan, Teknologi, dan Regulasi di Indonesia”

Jumat, 29 November 2024, saya hadir sebagai peserta dalam Webinar FEB Online Seminar (FOS) Series #78, yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Telkom University, yang bertajuk “Perlindungan Data sebagai Pilar Ketahanan Pangan: Analisis Kebijakan, Teknologi, dan Regulasi di Indonesia” dengan pembicara pada Sesi 1 yaitu Dr. Ir. Arief Arianto Hidayat, M.Sc.Agr, selaku Periset dan Ketua Kelompok Riset Agro Industri di BRIN dan sebagai Dosen di Telkom University.

Sedangkan pembicara pada Sesi 2 adalah Dr. Helni Mutiarsih Jumhur, SH., MH., CLA selaku Head of Central of Excellence Policy and Ethic Technology dan Dosen di Telkom University.

Acara ini dimoderatori oleh Galuh Sudarawerti, S.E., MBA, yang juga seorang Dosen dan Peneliti di Telkom University.

Kata sambutan disampaikan oleh Ibu Dr. Maya Ariyanti, S.E, M.M

Seperti kita ketahui bersama, salah satu dari 17 program prioritas strategis Presiden Prabowo Subianto dalam Kabinet Merah Putih adalah swasembada pangan, energi dan air. Menghadiri webinar ini menambah wawasan saya mengenai keterkaitan antara Swa Sembada Pangan dan Ketahanan Pangan serta pentingnya perlindungan data sebagai pilar ketahanan pangan melalui analisis kebijakan, analisis teknologi dan analisis regulasi, yang disampaikan secara runut, komprehensif dan mudah dimengerti oleh Dr. Arief, selaku pembicara pertama.

Dr. Arief memulai paparannya dengan pendahuluan mengenai Sistem Pangan Nasional yang terdapat dalam UU No 18 Tahun 2012 tentang Pangan, Pilar Ketahanan Pangan, Situasi Ketahanan Pangan dan Gizi Nasional, yang didukung data Global Food Security Index dan Global Hunger Index, yang menunjukkan posisi Indonesia dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2020. Selain itu dipaparkan juga dalam pendahuluan ini, Situasi Rentan Pangan dan Gizi Masyarakat (data Susenas BPS tahun 2017 sampai dengan 2021), Proporsi Status Gizi Balita (Stunting, Wasting, dan Underweight, 2019 dan 2021) dan Prevalensi Stunting, Wasting dan Overweight  Global danNasional tahun 2021, yang menunjukkan posisi dan status Indonesia dari data tersebut.

Selanjutnya disampaikan peran Agroindustri 4.0 hulu dan hilir. Seperti kita ketahui,  Agroindustri 4.0 adalah penerapan teknologi digital dan otomasi pada sektor pertanian dan pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan. Dalam konteks agroindustri 4.0, istilah hulu dan hilir mengacu pada rantai nilai pertanian dan agroindustri, yang tentunya sangat erat kaitannya dengan ketahanan pangan yang berasal dari sektor pertanian.

Secara runut, Dr. Arief menyampaikan mengenai pengertian dari Data, Ketahanan Pangan, yang didefinisikan sebagai adalah kondisi di mana semua orang, kapan saja, memiliki akses fisik, sosial, dan ekonomi terhadap pangan yang cukup, bergizi, aman, dan sesuai dengan preferensi budaya merekauntukmenjalanihidup yang aktif dan sehat. Pilar Ketahanan Pangan yang terdiri dari Ketersediaan, Akses, Pemanfaatan dan Keberlanjutan Pangan.

Tiga tantangan yang dihadapi Ketahanan Pangan dan tujuh tantangan terhadap perlindungan data ketahanan pangan diuraikan dan disampaikan Dr. Arief secara jelas dengan contoh yang konkrit dalam paparan beliau. Tantangan yang dihadapi ini menjadikan betapa pentingnya perlindungan data ketahanan pangan tersebut harus dilakukan, karena data ketahanan pangan adalah data yang sensitif dan penyalahgunaan dapat mengancam stabilitas politik dan keamanan suatun egara, sehingga perlindungan datanya menjadi hal yang penting dan strategis.

Tiga analisis dalam paparan ini terdiri dari Analis Kebijakan, Analisis Teknologi dan Analisis Regulasi, disampaikan mulai dari yang ada dan digunakan saat ini, apa yang menjadi tantangan dan rekomendasi yang diberikan.

Sebelum mengakhiri paparannya, Dr. Arief menguraikan juga mengenai Harapan terhadap Pemerintah dan dari Masyarakat berupa 1) transparansi dan akurasi data 2) sistem prediksi yang canggih 3) integrasi data antar sektor dan 4) aksesibilitas dan pemanfaatan oleh semua pihak.

Pembicara kedua, Dr. Helni menyampaikan paparannya yang berjudul Satu Data Pangan untuk Menunjang Perlindungan Data Pangan Nasional.

Selesai pemaparan, dilanjutkan dengan Tanya Jawab, yang karena keterbatasan waktu tidak seluruh pertanyaan terjawab dalam sesi ini.

Mengakhiri Webinar ini, saya jadi semakin memahami bahwa program prioritas Presiden Prabowo berupa Swa Sembada Pangan terkait erat dengan Ketahanan Pangan, yang nota bene perlu dan penting dengan adanya perlindungan data Ketahanan Pangan tersebut.

Swasembada pangan adalah langkah untuk menciptakan kemandirian, sedangkan Ketahanan pangan memastikan stabilitas, keberlanjutan, dan distribusi yang adil. Keduanya saling mendukung: swasembada yang berhasil akan memperkuat ketahanan pangan, sementara ketahanan pangan mendorong stabilitas ekonomi dan sosial. Dalam visi Presiden Prabowo, kedua program ini dirancang untuk menciptakan Indonesia yang mandiri dan tangguh dalam menghadapi tantangan global dan sepertinya yang disampaikan Dr. Arief Arianto, di awal paparannya, secara gamblang, bagaimana caranya agar 275 juta penduduk Indonesia tidak mengalami kelaparan dan menjadi individu SDM yang sehat, aktif dan produktif. Mari kita bersinergi dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian bangsa.

Terima kasih FEB TU, Panitia dan para Pembicara, yang telah memberi pencerahan dan menambah wawasan pada saya dan peserta.


Sugeng Ambal Warsa ke-90

18.09.2024 Selamat HUT Prof Bambang Hidayat “Ngaturaken sugeng ambal warsa ke-90 dumateng Bapak. Mugi tansah pinaringan rahayu, lan barokah saking Gusti Allah, Aamiin”

Syukuran Hari Kelahiran Bapak Bambang diadakan pada hari Sabtu, 21 September 2024 di kediaman Bapak Bambang. Syukuran ini dihadiri kedua putra Bapak, Mas Arief bersama kedua putra putri dan Mas Budi yang ditemani Hagi, yang sudah berada di Indonesia sejak akhir Agustus. Selain itu, ada beberapa kerabat dan keluarga yang hadir memenuhi Undangan Bapak pada hari itu.

Silaturahmi yang indah sangat aku rasakan di rumah yang hangat ini, kembali pulang dari rumah ini selalu bertemu dengan orang baru yang dihubungkan oleh semesta, yang menjadi saudara dan teman baru, berjumpa dengan Bu Alda pertama kali, Mbak Nata, bu Tisna, Mbak Donna (kawan lama) dan banyak lagi. Selain itu, aku juga datang bersama-sama dengan Bu Sunartri, yang beberapa kali menemani aku berkunjung ke rumah Bapak. Betapa diberkatinya aku. Terima kasih untuk keramahtamahan keluarga Bapak Bambang, Mas Arief, Mas Budi dan keluarga, juga chef andalan keluarga, bu Eneng.

Bu Eneng dan kedua anaknya menyiapkan aneka hidangan buat kami, mulai dari es sago mango saat kami datang, klapertaart, hidangan utama, tumpeng komplit bersama lauknya (empal, ayam goreng, urap sayur, dan banyak lagi) yang membuat aku tak berhenti menyendokkan lauk ke piring haha, sampai hidangan penutup berupa rujak serut dan puding yang dibuat kak Malika, sayangnya aku tidak sempat mencicip puding buatan kak Malika ini, dan terakhir adalah secangkir kopi hitam panas yang mencerahkan suasana,

Makan siang diawali dengan ucap syukur yang disampaikan Bapak dengan agak terbata-bata karena rasa haru dan bahagia atas kehadiran keluarga dan teman, khususnya pasti karena kebersamaan kedua putranya yang hanya dapat saling berjumpa setahun sekali itu. Rasa bahagia itu tentu menjalar dan ikut kami yang hadir merasakan. Seperti yang aku sampaikan di awal, kami seperti saling terhubung walau beberapa dari kami, belum pernah berjumpa satu sama lain. Sekali lagi, terima kasih atas Undangan Bapak

Terima kasih Mbak Dey untuk ???? nya, yang kali ini merangkai bunga mawar putih dan hydrangea berwarna biru, kombinasi yang tak sengaja aku pilih, namun ternyata memiliki makna mendalam tentang arti pertemanan dan persahabatan, ah indahnya.

Love you all… Semoga kita bisa berjumpa lagi di lain waktu. Sehat selalu Bapak, tempat kami mendengar cerita dan berbagai kisah yang memaknai hidup untuk menjadi lebih baik. Aamiin


Orasi Pengukuhan Profesor Riset Badan Riset dan Inovasi Nasional

Rabu, 17.07.2024, BRIN telah menyelenggarakan Sidang Terbuka Majelis Profesor Riset “Pengukuhan Profesor Riset” kepada empat periset di BRIN.

Keempat periset ini adalah Dr. Heny Herawati, S.TP., M.T., Dr. Muhammad Rifai, S.Si., M.Eng., Dr. A’an Johan Wahyudi, S.Si. dan Dr. Didi Rosiyadi, M.Kom.

Dr. Heny Herawati, STP, MT dalam naskah orasinya yang berjudul Teknologi Formulasi-Ekstrusi Produk Pangan dan Non-Pangan untuk Mendukung Nilai Tambah dan Daya Saing Agroindustri Indonesia, menyampaikan latar belakang dan permasalahan dilakukannya riset dan inovasi teknologi formulasi dan ekstrusi. Selanjutnya diuraikan mengenai perkembangan teknologi formulasi dan ekstrusi pada masa lalu hingga peluang pengembangan ke depan. Disampaikan pula berbagai riset dan inovasi terkait teknologi formulasi-ekstrusi, Implementasi inovasi teknologi formulasi-ekstrusi untuk pengembangan agroindustri dan Inovasi teknologi formulasi ekstrusi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing agroindustri Indonesia.

Pada bab Kesimpulan, Dr. Heny menyampaikan bahwa Implementasi teknologi formulasi dan ekstrusi memungkinkan untuk mengembangkan agroindustri secara lebih luas dan kuat, karena bahan baku yang digunakan tidak lagi terbatas hanya beras dan gandum tetapi semua potensi bahan baku lokal yang jumlah dan jenisnya melimpah di Indonesia.

Dengan demikian, jenis agroindustri yang dapat memanfaatkan keanekaragaman hayati Indonesia semakin luas mulai industri mikro, kecil, menengah, hingga besar baik untuk produk pangan maupun non pangan. Besarnya potensi bahan baku dan luasnya peluang aplikasi yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai skala industri akan semakin meningkatkan nilai tambah dan daya saing serta ketahanan agroindustri Indonesia. Hal ini diperkuat dengan adanya inovasi teknologi cold extrusion untuk mendukung industri kecil menengah dan hot extrusion untuk industri besar.

Dr. Muhammad Rifai, S.Si., M.Eng. dalam naskah Orasinya yang berjudul Teknologi Nuklir dalam Pengembangan Teknologi Proses Logam Nano Struktur, menyampaikan

Logam nanostruktur menawarkan sifat fisik dan kimia yang unggul dibandingkan dengan material konvensional, mempengaruhi industri secara signifikan. Pendekatan topdown dan bottom-up menjadi landasan dalam teknologi pembuatan logam nanostruktur. Pendekatan bottom-up, seperti pengembangan Harmonic Structure, menghasilkan bahan dengan struktur mikro heterogen, sedangkan top-down melibatkan metode SPD untuk bulk nanostructured metal.

Pemahaman dan karakterisasi material nanostruktur menjadi kunci. Teknik nuklir seperti hamburan neutron dan sinar-X synchrotron penting dalam analisis struktur dan sifat material ini, melengkapi data dari teknik non-nuklir. Penggunaan teknik nuklir memberikan pemahaman tentang struktur internal dan sifat material pada skala nano hingga atomic, mendukung inovasi teknologi logam nanostruktur masa depan. Riset logam nanostruktur di Indonesia berkembang pesat, dengan fokus pada teknologi SPD dan teknik karakterisasi nuklir. Berbagai logam nanostruktur, seperti Ti dan paduannya Ti-6Al-4V, serta baja SUS316L, menjadi fokus utama. Teknik karakterisasi nuklir membantu memahami perubahan mikrostruktur selama deformasi, penting untuk aplikasi rekayasa.

Pemanfaatan teknik nuklir dalam pengembangan logam nanostruktur di Indonesia memberikan dampak positif. Fasilitas karakterisasi berbasis teknik nuklir memperkuat pemahaman tentang sifat material nanostruktur. Kolaborasi antara peneliti dan industri akan memaksimalkan potensi material nanostruktur dalam berbagai aplikasi industri. Meskipun ada tantangan, investasi dalam infrastruktur dan pendidikan teknologi nuklir akan memperkuat posisi Indonesia dalam riset dan pengembangan material nanostruktur. Integrasi antara teknik nuklir dan riset material nanostruktur mendorong inovasi di masa depan.

Dr. A’an Johan Wahyudi, S.Si. dalam naskah orasinya yang berjudul Signifikansi Siklus Biogeokimia Karbon Laut Bagi Sistem Biosfer dan Pembangunan Ekonomi Biru Indonesia, menyampaikan

Siklus biogeokimia karbon laut perlu dipelajari secara komprehensif melalui observasi in-situ, model, dan data satelit untuk memahami dinamika karbon dan mengelola ekosistem laut. Kajian ini meliputi estimasi cadangan karbon ekosistem karbon biru di Indonesia, emisi ekosistem padang lamun, variabilitas karbon organik partikulat (POC) di laut, dan prakiraan konsentrasi karbon organik di masa depan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asimilasi karbon padang lamun di Indonesia mencapai 8,40 Mg C/ha/tahun dengan total cadangan karbon pada biomassa mencapai 5,99 Mg C/ha. Emisi dari perubahan lahan padang lamun nasional diperkirakan sekitar 0,46 Mg CO2 ha/tahun. Proses pompa biologis karbon memindahkan sekitar 9,99 Tg C/tahun dari kolom air ke sedimen pesisir Indonesia.

Riset biogeokimia laut penting untuk mendukung mitigasi perubahan iklim dengan strategi berbasis alam, serta memantau kesehatan dan produktivitas laut melalui prakiraan deret waktu variabilitas biogeokimia. Variabilitas iklim seperti El Niño dan Indian Ocean Dipole (IOD) mempengaruhi pengayaan karbon laut, dengan puncak konsentrasi karbon organik partikulat (POC) terjadi selama musim monsun tenggara. Prakiraan variabilitas biogeokimia di masa depan membantu mitigasi risiko ekstrim seperti marak alga berbahaya dan hipoksia, serta meningkatkan pemanfaatan potensi ekonomi biru laut Indonesia.

Riset biogeokimia laut dapat mendorong kolaborasi dalam pemahaman siklus biogeokimia karbon, yang krusial untuk kesehatan ekosistem laut. Riset ini bermanfaat untuk keberlanjutan ekonomi biru Indonesia.

Dr. Didi Rosiyadi, M.Kom. dalam orasinya yang berjudul Teknologi Waternarking untuk Mendukung Keamanan Siber di Indonesia, menyampaikan

Dalam proses transmisi data dijital melalui internet seperti data e-government, data e-health dan data penting lainnya haruslah diperhatikan mengenai pengamanannya dari berbagai tindak kriminal di dunia siber (Cybercrime), diantaranya pencurian data, pengkopian ilegal, data phising, pemalsuan data, akses ilegal oleh para penyerang (attacker), peretas (cracker, hacker), penyusup (intruder) dan pelaku tindakan kriminal lainnya.

Oleh karena itu telah dilakukan penelitian perlindungan kuat (robust) otentikasi dan hak cipta untuk data e-government (Rosiyadi, et al., 2012) berbasis kombinasi metoda SVD-DCT dan GA, pada (Horng, et al., 2013) menambahkan metoda blind, dan pada (Horng, Rosiyadi, Fan, Wang, & Khan, 2014) melengkapi dengan metoda penyamaran pencahayaan (Luminance Masking) yang merupakan bagian dari model Sistem Visual Manusia (Human Visual System).

Penelitian tentang e-government tersebut ditunjang juga dengan penelitian yang sudah dilakukan lainnya (Nuryani & Rosiyadi, 2007) (Rosiyadi, Nuryani, & Waskita, 2007) (Rosiyadi, Suryana, Masthuroh, & Suhud, 2011)

Hadir sebagai Majelis Profesor Riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), diantaranya adalah Prof. Dr. Ir. Lamhot Parulian Manalu, M.Si., Prof. Ir. Wimpie Agoeng Noegroho Aspar, MSCE., Ph.D. dan Dr, Ir, Arief Arianto, M.Sc. Agr. Dr. Ir. Arief Arianto, M.Sc.Agr, hadir selaku Kepala Pusat Riset Agroindustri, dimana salah satu peneliti jenjang ahli utama nya yaitu Dr. Heny Herawati, STP, MT dikukuhkan menjadi Profesor Riset pada hari ini.

Pengukuhan ini dapat disaksikan ulang  dalam tayangañ “Pengukuhan Profesor Riset BRIN” melalui Youtube BRIN Indonesia.

Selamat kepada Para Profesor Riset yang baru dikukuhkan pada hari Rabu, 17 Juli 2024, semoga ilmu dan hasil penelitian yang diperoleh, dapat memberikan manfaat pada bangsa dan negara Indonesia dan dirasakan juga manfaatnya oleh masyarakat.

Sumber foto dan tulisan : Dr. Arief Arianto, BRIN dan Bahan Paparan Orasi para Profesor Riset


Sidang Promosi Doktor Dr. Ir. Arief Arianto, M.Sc.Agr. dengan Disertasi berjudul “Jejaring Kebijakan Publik dalam Penyelenggaraan Science Techno Park (STP) Universitas Padjadjaran”

Selasa, 13 Februari 2024.

Ini pengalaman pertama saya hadir menyaksikan secara langsung prosesi sidang promosi Doktor, sedikit saya berbagi, semoga memberi manfaat bagi pembaca.

Satu hari menjelang Sidang, Bapak Ir. Arief Arianto, M.Sc.Agr. menyampaikan informasi hal Undangan untuk menghadiri sidang promosi Doktor ini. Tentu sangat saya sambut gembira karena ini merupakan event pencapaian gelar bergengsi dan jenjang tertinggi bagi seseorang dan apalagi Undangan disampaikan langsung oleh sang promovendus, Bapak Ir. Arief Arianto, M.Sc.Agr.

Sidang Promosi Doktor diselenggarakan pada hari Selasa, 13 Februari 2024, dimulai dari pukul 15.30, bertempat di Gedung A Lantai 2 Ruang Sidang Pasca Sarjana FISIP Universitas Padjadjaran, yang terletak di Jalan Bukit Dago Utara, Bandung, Jawa Barat.

Sidang yang saya hadiri ini adalah Sidang Terbuka. Ada dua macam sidang promovendus doktor yaitu Sidang Tertutup dan Sidang Terbuka. Sidang Tertutup hanya diikuti oleh promovenda atau promovendus (istilah untuk calon doktor, yang dipromotori), promotor (semacam pembimbing), serta para penguji. Pada jenjang S3, Sidang Tertutup bisa terjadi beberapa kali dan isinya bisa saja berupa debat tentang disertasi promovendus doktor. Namun ini tergantung dari kebijakan setiap Universitas.

Untuk Sidang Tertutup, mengutip penjelasan dari Bapak Ir. Arief Arianto, M.Sc.Agr. telah dilaksanakan pada hari Senin,  tanggal 4 Desember 2023, sesudah itu dilanjutkan dengan Penelaahan Naskah Disertasi dan terakhir Sidang Terbuka atau disebut juga Sidang Promosi Doktor pada tanggal 13 Februari 2024. Sidang terbuka hanya digelar sekali saja setelah dinyatakan lolos dari tahap sidang tertutup.

Sidang Promosi Doktor tentu berbeda dengan sidang pada jenjang dibawahnya (misal S1 dan S2).  Beberapa hal yang tampak pada pengamatan saya antara lain adalah pertama, kepatutan berpakaian. Promovendus mengenakan kemeja putih berdasi biru dengan jas lengkap dan sepatu tertutup warna hitam. Tamu yang hadir juga nampak berpakaian bebas dan rapi. Sedangkan para penguji, mulai dari Ketua Sidang. Guru Besar dan Promotor mengenakan toga lengkap berwarna hitam.

Kedua, ada tata tertib yang dibacakan oleh Ketua Sidang, seperti aturan untuk mengatur nada dering telpon genggam, tertib dan menjaga sikap didalam ruang sidang dan dilarang untuk makan minum selama sidang berlangsung. Sayang sekali, walau sudah disampaikan untuk tertib, ada saja yang berbicara atau mengobrol saat sidang berlangsung, padahal kita berada di tengah kalangan terhormat dan dalam acara yang penting.

Tamu Undangan yang hadir pada Sidang Promosi Doktor Pak Ir. Arief Arianto, M.Sc.Agr . adalah tentu yang pertama, yang masih memiliki hubungan keluarga dengan beliau, diantaranya ada ayahanda tercinta, Prof. Bambang Hidayat, Om Warsoedhi, rekan sekerja di Kelompok Riset Sistem Produksi dan Manajemen Agroindustri, Pusat Riset Agroindustri, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), beberapa rekan sealmamater di Universitas Padjadjaran dan kerabat dari Promovendus. Saya sendiri hadir bersama Ibu Sunartri Boedjonagoro, yang adalah kerabat dari Prof. Bambang Hidayat. Kami tiba pukul 14.15 di tempat, untuk mengantisipasi kemacetan dan cuaca yang kurang baik, yang mungkin terjadi.

Ketiga, ada Goody Bag yang berisi buku ringkasan disertasi, cinderamata, snack box dan box makan malam. Kebetulan Sidang Promosi Doktor dari Promovendus adalah sidang terakhir pada hari itu (selesai menjelang malam), maka untuk pertimbangan praktis, makan malam disajikan dalam kotak.

Sidang dimulai pukul 15.30 setelah Promovendus, Tamu Undangan dan Komisi Sidang memasuki ruangan.

Sidang dipimpin oleh ketua sidang yang membuka, memoderatori tanya jawab, dan menutup sidang. Di barisan paling depan ada para profesor dan doktor yang merupakan promotor serta penguji disertasi Promovendus. Setelah promovendus mempresentasikan rangkuman disertasinya yang berjudul “Jejaring Kebijakan Publik dalam Penyelenggaraan Science Techno Park (STP) Universitas Padjadjaran” selama 10 menit.

Selanjutnya, ketua sidang mempersilakan para profesor dan doktor selaku penguji untuk menyampaikan pertanyaan, sanggahan, atau tanggapan. Setiap satu pertanyaan langsung dijawab oleh promovendus,  dan begitu seterusnya tanpa ada pertanyaan lanjutan oleh profesor atau doktor tadi. Dalam sidang terbuka, tidak ada lagi debat. Debat, sanggahan atau diskusi panjang sudah terjadi dalam sidang tertutup.

Sidang Promosi Doktor ini dipimpin oleh Ketua Sidang Prof. Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, Sekretaris Sidang Dr. Ramadhan Pancasilawan, M.Si., Ketua Promotor. Prof. Dr. Drs. H. Budiman Rusli, MS. Anggota Tim Promotor. Prof. Dr. Drs. Arry Bainus,MADr. Dra. Hj. Sinta Ningrum, MT  dan Dr. Ir. Dudi Iskandar, M.Sc For, IPU serta tim Oponen Ahli/Penguji yang terdiri dari Prof. Dr. R. Widya Setiabudi SumadinataProf. Dr. H. Didin Muhafidin, M.SiDr. Drs. H. Heru Nurasa, M.A Representasi Guru Besar Prof. Dr. Mohammad Benny Alexandri, S.E., M.M.

Penyampaian rangkuman disertasi dan tanya jawab, memakan waktu hampir dua jam. Selesai acara tanya jawab, waktu sudah menunjukkan pukul 17.30. Ketua sidang menskors sidang selama 30 menit untuk memberi kesempatan komisi sidang, yang terdiri dari ketua dan para profesor atau doktor penguji untuk menyusun berita acara persidangan. Promovendus dan para tamu undangan menunggu dengan berdebar

Setelah sidang dibuka kembali, promovendus dipersilakan berdiri di depan. Ketua Sidang membacakan berita acara dengan seksama. Hasil rapat komisi sidang menyatakan bahwa promovendus telah berhasil menyajikan dan mempertahankan disertasinya dengan baik serta berhak menyandang gelar doktor dengan yudisium “Sangat Memuaskan“. Promovendus tentu sangat bersyukur, demikian pula para tamu undangan yang hadir, turut merasakan kelegaan dan kebahagiaan itu dengan mengucapkan, “Alhamdulillah dan Puji Syukur”

Sidang ditutup dengan ketukan palu ketua sidang. Ketua Sidang menyerahkan selempang Doktor dan Tanda Kelulusan Sementara.

Selanjutnya Promovendus diberi kesempatan untuk memberikan Kata Penutup. Promovendus menyampaikan terimakasih pada Ketua Sidang, Guru Besar dan Promotor, juga kepada kedua orangtua, rekan yang hadir dan keluarga tercinta, rekan kerja, pihak BRIN, yang telah mendukung beliau selama ini. Acara ini diakhiri dengan pemberian ucapan selamat dan foto bersama.

Mengingat Pak Arief Arianto adalah seorang pejabat fungsional Perekayasa ahli Madya, dengan pangkat golongan Pembina Utama Madya – IV/d yang memiliki latar belakang S1 dan S2 bidang pertanian, saya tergelitik untuk bertanya apa yang melatarbelakangi Pak Ir. Arief Arianto, M.Sc. Agr mengambil S3 Administrasi Publik dengan peminatan Kebijakan Publik.

Secara singkat, Pak Arief Arianto menjawab, pemilihan peminatan ini adalah untuk mendukung pekerjaan di kantor, karena dengan memahami penyusunan kebijakan khususnya dalam aktifitas inovasi teknologi, proses, rantai pasok maupun penyediaan bahan baku agroindustri, maka kita dapat membangun ekosistem kebijakan rantai produksi agroindustri yang sesuai dan berkesinambungan, sehingga produk -produk agroindustri dapat dihilirisasi dengan baik kepada masyarakat, bermanfaat dan berkelanjutan.

Lebih komprehensif, jawaban Pak Arief Arianto mengenai peminatan ini adalah dengan mempelajari ilmu kebijakan publik kita dapat memberikan masukan untuk membangun ekosistem kegiatan agroindustri di Indonesia yang kondusif, sesuai dan berkelanjutan seperti :

  1. Pengaturan dan Kebijakan Pertanian: Ilmu kebijakan publik memungkinkan pemahaman mendalam terhadap regulasi dan kebijakan yang mempengaruhi sektor pertanian dan agroindustri. Dengan memahami kerangka kebijakan, pemangku kepentingan dapat menavigasi lingkungan hukum dengan lebih baik.

2.Dukungan Keberlanjutan: Kebijakan publik dapat menjadi alat untuk mendorong praktek-praktek agroindustri yang berkelanjutan. Pembuat kebijakan dapat merancang insentif atau regulasi untuk mendukung praktik-praktik ramah lingkungan dan pertanian berkelanjutan.

3.Pengelolaan Sumber Daya: Kebijakan publik membantu dalam pengelolaan sumber daya alam, seperti lahan dan air, yang sangat penting untuk keberlanjutan agroindustri. Hal ini mencakup penetapan batas-batas penggunaan lahan, kontrol irigasi, dan praktek-praktek konservasi.

4.Pengembangan Infrastruktur: Ilmu kebijakan dapat digunakan untuk merancang kebijakan yang mendukung pengembangan infrastruktur terkait agroindustri, seperti jaringan transportasi dan distribusi yang efisien.

5.Pengentasan Kemiskinan dan Peningkatan Kesejahteraan: Kebijakan publik dapat diarahkan untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah-wilayah pedesaan dengan menciptakan lapangan pekerjaan melalui agroindustri, serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

6.Pasar dan Perdagangan: Mempelajari kebijakan publik membantu dalam memahami peraturan dan kebijakan perdagangan yang dapat mempengaruhi pasar agroindustri, baik di tingkat nasional maupun internasional.

7.Inovasi dan Riset: Kebijakan publik dapat merangsang investasi dalam inovasi dan penelitian dalam sektor agroindustri, menciptakan iklim yang mendukung pengembangan teknologi terbaru dan praktik-praktik terbaik.

8.Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim: Dengan pemahaman tentang kebijakan publik, dapat dirancang kebijakan yang mendukung agroindustri dalam menghadapi dan beradaptasi dengan dampak perubahan iklim, seperti pola curah hujan yang berubah dan suhu yang meningkat.

Mengintegrasikan ilmu kebijakan publik dalam pengembangan agroindustri dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung, efisien, dan berkelanjutan bagi sektor ini, serta mempromosikan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Alhamdulillah, Puji Tuhan, Selamat dan Sukses kepada Bapak Arief Arianto, saya dan kami semua turut bangga atas proses pencapaian Bapak dalam memperoleh gelar Doktor ini. Pencapaian akademis tertinggi seperti itu jelas semakin mendorong kita, khususnya rekan muda untuk juga mencapainya suatu saat nanti. Tentu butuh perjuangan keras untuk menempuh pendidikan S3.  Dalam jenjang S3, seorang promovendus harus menemukan hal baru sebagai bahan disertasinya. Semoga gelar dan ilmu yang diperoleh memberi keberkahan, menjadikan Dr. Ir. Arief Arianto, M.Sc.Agr. sebagai pribadi yang terus mengabdi, berkontribusi, dan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, BRIN dan masyarakat. Aamiin

Ramah Tamah, kami lanjutkan di kediaman Prof Bambang Hidayat yang asri dan ngangeni, bersama keluarga yang selalu ramah dan guyub. Terima kasih Bapak, sudah mengajak kami mampir, mengingat kalau perjalanan pulang kami masih panjang dan sudah larut malam. Semoga Bapak Bambang juga selalu diberi kesehatan dan limpah berkah. Aamiin.

Sumber foto dari pribadi, teman2 dan FISIP UnPad


#latepost Webinar Agroindustri Series 4 : Pemanfaatan Artificial Intelligence untuk Mendukung Agroindustri 4.0 dan Ketahanan Pangan Nasional

Kelompok Riset Sistem Produksi dan Manajemen Agroindustri Pusat Riset Agroindustri, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, BRIN, kembali menyelenggarakan WEBINAR AGROINDUSTRI SERIES #4, yang kali ini mengangkat tema Pemanfaatan Artificial Intelligence untuk Mendukung Agroindustri 4.0 dan Ketahanan Pangan Nasional

IMG-20221208-WA0049

Webinar diselenggarakan pada hari Jumat, 09 Desember 2022, pukul 13.00 – 15.30 WIB melalui Zoom Virtual Meeting

IMG_20230126_120027

Webinar ini menghadirkan para Narasumber baik dari dalam BRIN maupun dari luar, yaitu :

  • Dr. Agung Hendriadi, M.Eng, Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Agroindustri-BRIN
    dengan paparan berjudul “Agroindustri 4.0 dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional”
  • Dr. Gadang Ramantoko, Dosen Telkom University, dengan paparan berjudul
    “Pemanfaatan Machine Learning dalam Agroindustri 4.0”
  • Hikmatullah Insan Pratama, Head of Vertical Digital Agriculture Ecosystem, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dengan paparan berjudul “Implementasi Aplikasi AGREE-PT. Telkom untuk Mendukung Agroindustri 4.0 dan Ketahanan Pangan Nasional”
  • Dr. Anto Satriyo Nugroho, Kepala Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber-BRIN, dengan paparan berjudul “Peranan Kecerdasan Artifisial untuk Mendukung Agroindustri dan Ketahanan Pangan Nasional”

IMG_20230126_121029 IMG_20230126_121000 IMG_20230126_120915 IMG_20230126_120842

Acara ini dipandu oleh Moderator: Bapak  Ir. Arief Arianto, MSc. Agr, selaku Kepala Kelompok Riset Sistem Produksi dan Manajemen Agroindustri, Pusat Riset Agroindustri dan pembawa acara Sari Intan Kailaku, STP, MSi, Peneliti Kelompok Riset Sistem Produksi dan Manajemen Agroindustri, Pusat Riset Agroindustri,  dengan rangkuman hasil diskusi yang disampaikan sebagai berikut :

IMG_20230126_115837 IMG_20230126_115916

Semoga hasil webinar ini dapat bermanfaat bagi pengembangan agroindustri di setiap pelosok wilayah Indonesia. Webinar ini bisa juga diikuti kembali melalui kanal Youtube BRIN, pada link berikut https://youtu.be/w482F5Zetb8

#latepost Webinar Agroindustri Series 1 : Peluang dan Tantangan Pengembangan Agroindustri 4.0 untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional.

Kelompok Riset Sistem Produksi dan Manajemen Agroindustri, Pusat Riset Agroindustri, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, BRIN menyelenggarakan WEBINAR AGROINDUSTRI SERIES #1 dengan mengangkat tema
Peluang dan Tantangan Pengembangan Agroindustri 4.0 untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional.

IMG-20220920-WA0013

Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Rabu, 21 September 2022, pukul 09.00 – 11.30 WIB melalui Zoom Virtual Meeting. Sambutan disampaikan oleh Dr. Puji Lestari, SP, MSi selaku Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, BRIN dan Dr. Mulyana Hadipernata, STP, MSi selaku Kepala Pusat Riset Agroindustri

Narasumber yang hadir adalah tentu para pakar yang kompeten di bidangnya, yaitu

  • Prof. Dr. Yandra Arkeman, M.Eng, Guru Besar Teknologi Industri Pertanian dan Peneliti Blockchain, Robotic, and Artificial Intelligence Networks (BRAIN) IPB University, dengan paparan berjudul “Implementasi Artificial Intelligence dan Blockchain pada Manajemen Rantai Pasok Pertanian”
  • Prof. Dr. S Joni Munarso, MS, Profesor Riset Bidang Teknologi Pascapanen, Pusat Riset Agroindustri, dengan paparan berjudul “Kebutuhan Dukungan Manajemen Rantai Pasok dalam Pengembangan Agroindustri”

IMG-20220921-WA0062

IMG-20220921-WA0050

Acara ini dipandu Moderator:, Ir. Arief Arianto, MSc. Agr selaku Kepala Kelompok Riset Sistem Produksi dan Manajemen Agroindustri, Pusat Riset Agroindustri dan pembawa acara  Noveria Sjafrina, STP, MSi, Peneliti Kelris Sistem Produksi dan Manajemen Agroindustri, Pusat Riset Agroindustri.

Dari tema Peluang dan Tantangan Pengembangan Agroindustri 4.0 untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional dan paparan yang disampaikan para pakar, Bapak Ir Arief Arianto, M.Agr selaku moderator, menyampaikan beberapa rangkuman hasil webinar ini

IMG-20220921-WA0063

Semoga sharing singkat ini dapat bermanfaat. Bagi yang memerlukan materi presentasinya, silakan tulis di kolom komentar. Webinar ini bisa juga didengarkan kembali melalui kanal Youtube BRIN.

 

Sugeng Ambal Warsa ke-88

18.09.2022 adalah HUT Bapak Prof Bambang Hidayat yang ke-88. Buat aku, Bapak sudah seperti orangtuaku sendiri. Aku mengenal beliau sejak penyusunan buku antologi cerita anak yang berjudul Aku dan Alam Semesta, pada akhir Desember 2018. Beliau banyak memotivasiku untuk banyak membaca dan menulis serta berbudipekerti.

IMG-20220918-WA0032

Puji syukur, Bapak masih diberi sehat dan semangat yang luar biasa sampai dengan saat ini. Walau belum bisa hadir pada hari ini, aku berterimakasih pada mbak @dyahdey untuk buket bunganya, kak Betty dari @bettys.kitchenbandung untuk apple pie nya, yang menambah sukacita Bapak. Terima kasih juga mbak @arianiwulandari untuk foto bunganya.

Slide ke-5 adalah foto bersama di HUT Bapak tahun lalu (2021) bersama bu Sunartri dan keluarga yang penuh kehangatan.

Mengenal Keluarga Bapak Bambang, aku jadi ingat tulisan, yang mengatakan bahwa family isn’t always blood. As we go through life, we meet people who inevitably become so close to our hearts that they might as well be real family.

Family isn’t always blood. It’s the people in your life who want you in theirs. The ones who accept you for who you are. The ones who would do anything to see you smile, and who love you no matter what.

I’m starting to realize that family isn’t always blood…it’s the people who are there for you when no one else is. – Ashley Jade

Sugeng ambal warsa Bapak Prof Bambang Hidayat

Webinar #5 PTA “Rancang Bangun Mesin Sangrai KOPI Model FLUIDISASI”

Pada hari Rabu, 12 Januari 2022, Pusat Teknologi Agroindustri (PTA) Organisasi Riset PPT BRIN menyelenggarakan Serial Webinar ke-5. Serial Webinar kali ini mengangkat topik “Riset Pascapanen Tanaman Bahan Baku Industri”

SAVE_20220115_215712

Dari ketiga materi ini, materi kedua sangat menarik.

1. Prof. Dr. Ir. Lamhot P. Manalu, MSi (Peneliti Ahli Utama – BRIN) dengan materi : “Teknologi Smart Drying Pada Pasca Panen TANAMAN OBAT“

2. Ir. Gigih Atmaji (Perekayasa Ahli Madya – BRIN) dengan materi : “Rancang Bangun Mesin Sangrai KOPI Model FLUIDISASI ”

3. Ir. Harianto, MSi. (Perekayasa Ahli Utama – BRIN) dengan materi : ”Teknologi Pasca Panen Pada Agribisnis Buah MANGGA”

Materi kedua sangat menarik perhatian, walau sudah mulai diuji dan dikembangkan cukup lama di PTA, sejak tahun 2016, yaitu mengenai mesin sangrai kopi model fluidisasi.

Secara umum terdapat dua tipe utama sangrai kopi yaitu silinder berputar dan fluidisasi. Sangrai kopi tipe fluidisasi menggunakan udara panas bertekanan untuk mengaduk dan menyangrai kopi, perpindahan panas dominan secara konveksi, sedangkan silinder berputar dominan konduksi.

Proses sangrai kopi bertujuan untuk mengembangkan aroma dan rasa kopi dengan karakteristik tertentu dan memudahkan proses grinding dan ekstraksi, tetapi dengan proses sangrai yang benar akan diperoleh kopi sangrai yang mempunyai aktivitas antioksidan.

Untuk memperoleh cita rasa kopi, seperti kita ketahui, ada banyak faktor yang mempengaruhi yaitu diantaranya jenis, lokasi tumbuh, iklim, proses panen dan pasca panen, proses sangrai, grinding dan cara seduhan.

kop1 kop2 kop3 kop4 kop5 kop6 kop7

Tampak hadir dalam Webinar #5 ini adalah dari Bappeda Klaten, Bapelitbang Lebak, Dinas Pertanian Pagar Alam, Dinas Tanaman Pangan dan Horti, Disperta dan Ketahanan Pangan, Balitbang Sumbar, DPKP Palembang, Dinkes Prov Jatim, Politani Pangkep, Dinkes Prov, Distan KH, UPTD WKJ, Unand, UPTD BPSJ Pekalongan dan banyak lagi.

Semoga sharing ini dapat memberikan manfaat bagi para petani dan pengolah biji kopi, untuk meningkatkan kualitas hasil sangrai kopi, dengan menghemat waktu dan biaya. Terbuka kerjasama PTA dengan berbagai pihak, untuk meningkatkan kualitas pasca panen baik kopi, mangga dan rempah-rempah atau tanaman bahan baku industri yang banyak terdapat di Indonesia.