Buku Baca – Baca Buku 2025 : Negeri di Bawah Naungan Sayap Malaikat

2025 Buku Negeri di Bawah Naungan Sayap Malaikat karangan Maya Surono, adalah buku pertama yang saya baca di tahun 2025 ini.

Buku ini berisi 40 kisah perjalanan Mbak Maya dengan Ibunda tercinta ke negeri-negeri yang pernah dikunjungi dan ditinggali para Utusan Allah, seperti Masjidil Aqsa, Kairo Mesir, Gunung Sinai dan Sungai Nil.

Sebuah buku yang menarik, memberi banyak sudut pandang dan kedamaian hati bagi aku dan pembaca tentunya.

Aku mengenal Mbak Maya, saat Mbak Maya menghadiri acara Bedah Buku dan Talkshow Novel pertamaku yang berjudul Keagungan Manah, Menepis Denting Nurani, pada tahun 2021. Saat itu Mbak Maya hadir menggantikan Mbak Rini, kakak dari Mbak Maya, yang aku undang dan adalah teman sealmamaterku di kelas Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Setelah itu beberapa kali kami bergabung dalam buku antologi, terutama buku antologi dari Pondok Antologi Penulis Indonesia. Akhirnya kami berjumpa lagi saat Launching Komunitas PAPI pada awal tahun ini. Senangnya bisa bertemu dan berfoto langsung dengan pemilik buku ini. Terima kasih banyak Mbak Maya, terus semangat berkarya


Silvia Federici : Perempuan dan Perburuan Penyihir

Penyihir identik dengan Perempuan?

Mendengar kata ‘penyihir’, apa yang timbul di benak kita? Mengapa penyihir identik dengan ‘perempuan’? Bagaimana kondisi sesungguhnya yang diam-diam menciptakan ‘para penyihir’ dan mengapa mereka dianggap berbahaya sehingga layak untuk diburu, disiksa bahkan dilenyapkan nyawanya? Apa implikasi dari hal tersebut?

Dalam buku yang aslinya berjudul Witches, Witch Hunting and Women ini, Silvia Federici berupaya menjelaskan tentang proses penghancuran alat reproduksi paling dasar manusia, yakni perempuan. Caranya, perempuan dicap sebagai penyihir jahat sehingga melegitimasi proses teror terhadap mereka.

Federici berupaya menyediakan cara-cara baru dalam memahami penundukan perempuan dan menawarkan alternatif perjuangan pembebasan perempuan.

Buku, yang terbit pertama kali pada tahun 2018 ini, juga menganalisis gelombang baru kekerasan terhadap perempuan di Afrika, India hingga Papua Nugini pada abad ke 21. Gelombang kekerasa in terjadi bersamaan dengan perluasan hubungan sosial kapitalis.

Sudah membaca buku ini? Bagaimana pendapat anda? Bagaimana dengan orang masa kini yang masih menggunakan “tangan penyihir” untuk mencapai keinginannya? Hanya Tuhan yang tahu. Mari kita doakan agar yang “terbelenggu” dapat terbebaskan dan doa mereka didengar Allah. Ada yang rajin menjalankan ibadah atau kewajibannya, tapi ternyata doa hanya sampai di Ibadah sebagai rutinitas.

Dan bagi yang menggunakan, baik untuk kepentingan diri atau memanipulasi orang lain, akan mendapat ganjaran sesuai perbuatannya dan ini bukan bagian kita, ini urusan mereka dengan Allah