Beribu Alasan Untuk Kembali Ke Ubud

Perjalanan aku dan suami kali ini ke Bali, selain memberikan dukungan pada ketiga anak kami dan PSA Ecclesia yang sedang berlomba dalam Festival Paduan Suara Internasional – Bali International Choir Festival 2014, juga ingin sedikit menjelajah bagian lain dari Bali, yaitu Ubud.

Ubud adalah sebuah kecamatan seluas 42,38 km persegi di Kabupaten Gianyar, Bali. Ubud memiliki beberapa desa yaitu Desa Kedewatan, Lodtunduh, Mas, Peliatan, Petulu, Sayan dan Singakerta. Letak geografisnya membuat Ubud memiliki cuaca yang sangat mendukung bagi para pendatang, yang tidak menyukai perbedaan cuaca yang ekstrim seperti wilayah lain di Bali, yang sebagian besar berada di tepi pantai. Selain itu banyak hal menarik dapat dijelajahi di Ubud. Sebelum berangkat ke Bali, aku sudah browsing kemana saja kami berdua akan datangi selama berada di Bali, tepatnya di Ubud. Aku mencoba menyusun agenda kegiatan dengan menyesuaikan jadwal kompetisi anak-anak, demikian pula dengan tempat menginap kami, yang sebetulnya jika ingin maksimal berada di Ubud, kami bisa cari penginapan di Ubud dan bukan di Denpasar.

Ubud, tempat yang tenang menurut ku, eksotik dan ada kesan sakral disana, walau banyak orang dan wisatawan asing disana seperti di Kuta, Legian juga Seminyak, tapi tempat ini seolah jauh dari dentuman musik yang hingar bingar. Setiap orang seperti merasakan kenyamanan dalam keheningan. Beberapa tempat kami datangi seperti galeri dan museum, namun orang yang kami temui disana seperti masuk menikmati alam disana, tidak ada orang yang bicara keras atau ribut saat dalam museum, begitu tenangnya, menikmati keindahan seni dan alam Ubud.

Hari pertama, Kamis 28 Agustus 2014, kami tiba di Bali, kami langsung menuju ke rumah makan spektakuler “Babi Guling Bu Oka” yang setelah itu kami lanjutkan perjalanan menuju Museum Puri Lukisan di Ubud dan Monkey Forest.

Hari kedua, Jumat 29 Agustus 2014, setelah membeli tiket masuk pertunjukan babak kompetisi di Art Center, kami pergi ke Pasar Guwang, disana kami memang hanya ingin mencari lukisan, namun sayang lukisan yang kami inginkan tidak ada. Perjalanan dilanjutkan kembali Makan Siang di Warung Ikan Mak Beng di Pintu Masuk Pantai Sanur. Dari sana, kami segera menuju ke Art Center, tempat pelaksanaan BICF 2014. Setelah anak-anak dan PSA Ecclesia tampil pada babak kompetisi, kami lanjut mencicil pesanan oleh-oleh menuju ke Pabrik Pie Susu “Seruling” dan pusat penjualan “Pia Legong”.

Hari ketiga, Sabtu, 30 Agustus 2014, kami kembali lagi ke Ubud, kali ini menuju Pasar Ubud, Pura Ubud dan Agung Rai Museum and Art Gallery (ARMA). Puas berada disana, kami kembali ke Denpasar, menyesuaikan jadwal lomba anak-anak pada babak Championship pukul 16.00 WITA di Art Center, jadi kami mencari makan siang di sekitar Renon yaitu Ayam Betutu Gilimanuk. Dan setelah anak-anak tampil, kami pergi menuju Kuta untuk melihat sunset dan makan malam di Kepiting Bakau.

Hari keempat, Minggu, 31 Agustus 2014, kami pergi beribadah di GPIB Maranatha Denpasar Timur, sekaligus memberi dukungan anak-anak yang pelayanan dalam kebaktian. Setelah itu, kami lagi menuju Ubud untuk menemui teman lama, sahabatku semasa di SD yang tinggal di Tebesaya, Ubud. Dari sana, kami menuju Tegalalang, yang terkenal dengan rice terrace atau pematang sawah terasering nya, yang juga menjadi salah satu obyek wisata yang banyak dikunjungi di wilayah Ubud, dengan sepanjang perjalanan kesana terdapat banyak tempat pembuatan kerajinan seni baik dari kayu, besi maupun lukisan. Kembali ke Denpasar untuk mengepak barang kami di Krisna dan selanjutnya menghadiri Malam Penutupan dan Penyerahan Award (Award Ceremoy) di panggung terbuka Art Center Jalan Nusa Dua, Denpasar, Bali.

Hari kelima, Senin, 1 September 2014, belum puas rasanya aku menjelajah Ubud karena harus bolak balik ke Denpasar, tapi kami harus pulang dan karena hari ini anak-anak dan PSA Ecclesia juga akan tur ke Tanah Lot, jadilah kami menuju kesana, sebelumnya akhirnya menuju ke Bandara untuk pulang ke rumah kami di Serpong.

Suatu saat nanti, kami akan menginap di Ubud dan agar dapat mendatangi lebih banyak tempat untuk melihat keindahan karya seni para seniman Bali.

Catatan : setiap tempat diatas akan diceritakan kembali lebih detil pada postingan berikutnya


Berlatih, Berangkat dan Menang !!!

PSA Ecclesia dari GKI Serpong dengan jumlah peserta 57 orang anak usia 9 sampai dengan 18 tahun, akhirnya memperoleh hasil gemilang dari kerja keras dan kedisiplinan mereka dalam berlatih bersama sejak awal tahun 2014. Latihan rutin dibawah binaan kakak konduktor yang luar biasa baik hati dan penuh talenta kak Nina Tania Aipassa dan para pendamping yang juga luar biasa, tak mengenal lelah melatih dan mendukung anak-anak PSA Ecclesia dalam berbagai bentuk.

Latihan yang tidak hanya berbentuk latihan vokal menyanyikan puji-pujian tiga lagu daerah, namun juga berkolaborasi dengan apik melalui gerak tari yang dilatih oleh koreografer kak Elsa, yang telah melatih anak-anak menari dengan gemulai dan lincah sehingga PSA Ecclesia melaju dari babak kompetisi menuju ke babak championship dalam Bali International Choir Festival 2014 yang diselenggarakan oleh Bandung Choral Society di Art Center Jalan Nusa Indah Denpasar Bali.

Latihan sebanyak 3 kali dalam seminggu (Jumat, Sabtu dan Minggu) baik di Ruang Abraham di Gedung Gereja, maupun di alam terbuka seperti lingkungan Gereja, Taman Kota BSD dan tepian Pantai Ancol, mereka lakukan dengan penuh kedisiplinan. Berangkat pada 27 Agustus 2014 dalam 3 kloter, mereka terus menjaga stamina berkat perhatian tante pengurus dan orangtua pendamping serta pasangan dokter yang penuh perhatian, melalui makanan sehat.

Hari Kamis 28 Agustus 2014, PSA Ecclesia berangkat ke Art Center untuk melakukan Tes Panggung dan Klinik bersama para Juri yang datang dari Manca Negara, sehingga mereka juga memperoleh arahan untuk perbaikan PSA

Tiba harinya, pada hari Jumat 29 Agustus 2014, PSA Ecclesia menuju babak kompetisi untuk kategori Folklore yang diikuti 23 kelompok Paduan Suara. Bangun pagi, mandi dan sarapan, lanjut menuju ruang make-up di lantai bawah. Dan berkat kepiawaian Tim Make Up dari Sari Ayu Martha Tilaar, wajah anak-anak ini menjadi tambah bersinar dan cerah

Tampil dengan penuh sukacita dan percaya diri berkat ketenangan yang mengalir dari sang konduktor membuat anak-anak bersemangat dalam babak kompetisi dengan membawakan dua buah lagu yaitu “Lembe-lembe” dari Maluku dan “Ondel-ondel” dari Jakarta, yang akhirnya mereka memenangkan babak ini pada peringkat kedua dari 23 kelompok yang ikut serta dalam kategori Folklore

Dan hasil yang diperoleh malam itu adalah ….. klik link berikut
Selamat untuk Paduan Suara peserta 3rd BICF 2014… – BICF – Bali International Choir Festival

yeaaay…. Puji Tuhan, PSA Ecclesia dari GKI Serpong menuju ke babak Championship yang akan kembali diadakan keesokan harinya, Sabtu, 30 Agustus 2014 pukul 16.00 WITA. Masih dibantu dengan peralatan make up dari Sari Ayu dan berganti kostum sesuai dengan lagu yang dibawakan pada babak Championship, anak-anak PSA Ecclesia tampil dalam gerak lagu dengan prima. Mereka membawakan lagu Montor-montor Cilik dari Jawa Tengah dan dua buah lagu yang dibawakan pada babak kompetisi.

Keesokan harinya, Minggu 31 Agustus 2014, PSA Ecclesia mengikuti Pelayanan di GPIB Maranatha Denpasar Timur, pada Ibadah Pagi pukul 09.00 WITA.

Bertempat di Panggung Terbuka Art Center, pada Minggu 31 Agustus 2014 pukul 19.00 WITA, Award Ceremony sekaligus Penutupan seluruh rangkaian acara BICF yang digelar BCS, diumumkanlah seluruh pemenang dari peringkat silver sampai dengan Gold untuk seluruh kategori Male Choir | Female Choir | Mixed Choir | Folklore | Music of Religions | Pop & Jazz, yang hasil selengkapnya dapat dilihat disini

Sedangkan untuk PSA Ecclesia, Puji Tuhan, dua buah Medali Emas mereka raih untuk kemenangan peringkat kedua di babak kompetisi dengan nilai 85,50 yang diserahkan oleh juri Emily Howe dan Andre De Quadros dari USA dan kemenangan peringkat ketiga di babak championship dengan nilai 89,50.

untuk kemenangan berikut

Terimakasih Tuhan atas kesempatan yang sudah Tuhan berikan sehingga anak-anak Mu yang penuh talenta dari Mu ini mampu menunjukkan kemuliaan nama Mu melalui pujian dalam gerak dan lagu. Selamat pada Kak Nina, Kak Peter, Kak Elsa, para pemusik, para anggota PSA Ecclesia yang telah berlatih, para pendamping, pembina, pengurus, jemaat, para orang tua, para donatur dan sponsor, Sari Ayu, Maskapai Lion Air dan Air Asia Indonesia, yang telah mewujudkan keikutsertaan PSA Ecclesia dalam BICF 2014.

Tetap bernyanyi dan Tetap melayani Tuhan, sekali lagi SELAMAT untuk PSA Ecclesia GKI Serpong, Tuhan memberkati kita semua.

Foto dan Informasi : Pribadi dan BCS