#AsianLiterarySociety #dailychallenge?? #day5
“In the silence of the soul, heart and mind, we will get the energy of ultimate power” ~ de Laras
#delaras @asian_literary_society
Novel Keagungan Manah dan Serial Layangan Putus.
Apakah keduanya ada hubungan? Bisa ya. Bisa tidak. Tapi yang pasti, didalam keduanya, ada persoalan tentang perempuan. Hal yang nyata, yang dekat dengan keseharian kita.
Tidak ingin menghakimi, siapa yang salah, siapa yang benar, harus bagaimana atau harusnya seperti apa. Hanya para pelakon(pelaku) yang tahu apa yang terjadi sesungguhnya, juga sang sutradara (atau penulis) sendiri…
Namun, seperti yang sudah disampaikan de Laras dalam novelnya, sejatinya…..
“… Perempuan memang harus berani memilih langkah untuk melanjutkan kehidupannya. Perempuan tidak harus tertindas. Perempuan berhak untuk bahagia. Dan para pria, yang sudah berani memilih perempuan untuk dinikahi menjadi istrinya, sejatinya juga menjadi pria yang bertanggung jawab. Bertanggung jawab untuk mengasihi, menyayangi, dan membahagiakan lahir batin seumur hidup perempuan yang sudah dipilihnya itu.”
~ Keagungan Manah, Bagian VII, halaman 107
Sudah memiliki Novel nya? Yuk simak lebih banyak persoalan perempuan dalam novel ini, walau semua tertata manis, elegan dalam kesahajaan tokoh utamanya….
Puji syukur, Puji Tuhan, Alhamdulillah, untuk terlaksananya kegiatan Bedah Buku dan Talk Show Novel Keagungan Manah, Menepis Denting Nurani, pada Sabtu, 18.12.2021 di Museum Nasional Indonesia. Ini semua terjadi karena kebaikan Allah yang bekerja melalui teman dan keluargaku.
Novel Keagungan Manah, Menepis Denting Nurani adalah novel perdana ku, yang berproses mulai dari 2017. Selengkapnya, aku tuliskan pada postingan berikutnya.
Ini merupakan bentuk pengabdian karya, setelah kembali serius menulis pada 10 tahun terakhir.
Ada hal yang harus disampaikan dan dibagikan untuk diteruskan pada perempuan lain, di sekitar kita dan di lingkungan kita, berawal dari novel ini.
Terima kasih untuk para narasumber, pak Kurnia Effendi (Sastrawan Indonesia), kak Julia Napitupulu S. Psi, Psi dan bu Dra. Sri Rahayu (Pemerhati Sosial), yang dimoderatori kak Retty Hakim, seorang Edukator.
Juga acara ini bertambah syahdu dengan lantunan puisi dari Teh Nunung Siti Nurbayani.
Terima kasih untuk keluarga, teman-teman yang sudah hadir daring, luring atau yang memberikan respon positif serta sponsor dari @fibijewelry @riadwk @mpus_nulis @rumah_tanjung @serai.katering
Aku bahagia karena yang hadir, pulang dengan membawa kekuatan baru sebagai perempuan dan bagi kaum pria agar lebih memahami keberadaan perempuan serta bagi para penulis untuk lebih berkomitmen dan menjaga konsistensi dalam berkarya.
Salam kebajikan dan salam literasi
Selamat menyambut Hari Ibu, menjadi perempuan berdaya yang tetap kodrati
#keagunganmanah #delarasnovel
Foto : Pribadi dan berbagai sumber