Aku Positif

Tepatnya hari Kamis, 3 Februari 2022, melalui hasil test Swab Antigen, aku dinyatakan positif reaktif terpapar virus corona. Hasil ini aku terima dengan tenang. Semua menasehati untuk tidak panik. Ya, aku tidak panik. Beberapa gejala yang ada memang mengarah ke sana dan sudah aku duga sebelumnya karena beberapa orang pegawai di gedung aku bekerja, sudah ada yang terpapar. Tepatnya di Lantai yang sama.

IMG_20220206_184103

Hari ini adalah hari ke-8 aku menjalani isolasi mandiri di rumah. Kebetulan rumah memenuhi syarat untuk melaksanakan prosedur isoman ini. Semuanya akan aku ceritakan lebih mendetil.

Aku tidak mempermasalahkan lagi dimana aku terpapar tepatnya dan bagaimana bisa terjadi. Selama ini aku selalu menjaga dengan baik prosedur kesehatan dan keselamatan selama masa pandemi dalam 2 tahun ini.

Gejala yang aku alami sebelum memutuskan untuk berangkat test swab adalah mengalami pegal linu mulai hari Rabu dan mengalami diare pada Rabu malam. Esok paginya demam, aku minum paracetamol dan tidur. Bangun tidur, sudah tidak demam tapi masih mengalami pusing. Karena gejala sudah mengarah ke arah terpapar virus, si bungsu mengantarku untuk test swab di Bumame Ocean Park.

Jadi, upaya yang segera dilakukan setelah tahu positif adalah langsung isoman. Aku masuk ke kamar lantai atas dan hidup isoman. Makan sehat, hidup sehat, menyendiri agar tidak semakin menyebarkan virus.

Gejala-gejala berikutnya naik turun aku hadapi, sempat kehilangan penciuman pada hari kesekian dan gejala yang paling parah adalah diare hebat pada hari ke-3, 4 dan ke-6. Sampai dengan hari ke-8 juga masih mengalami tapi ringan saja. Semua makanan terasa pahit di awal isoman.

Semoga besok, kondisi ku lebih baik. Tetap berpikiran positif, bersemangat dan menjalani ini semua dengan upaya dan doa.

Terima kasihku terutama pada kakak tengah, Leona Aditia Arum, yang merawatku dengan sepenuh hati, termasuk ngomel-ngomel jika aku tidak mengikuti prokes karena lalai. Kepada keluargaku, adik dan kakak yang mendukung aku setiap hari. Juga pada teman baikku, yang rutin bertanya kondisi dan kabarku, di lima hari pertama. Sekedar menanyakan kabar adalah hal yang membuat diri menjadi lebih bersemangat karena itu berarti ada orang-orang yang menginginkan kita sembuh dan tetap hidup. Terima kasih pada semua teman dan sahabat atas perhatian dan sarannya untuk kesembuhanku.

Juga pada orang-orang wilayah dari lingkungan gereja wilayah RCC 2 E dan tetangga sekitar rumah yang mendukung dengan mengirim makanan jadi. Juga teman-teman dari Arum, yang mengirim banyak bahan makanan, sayuran, telur dan buah. Juga sahabatku Iwien yang mengirimkan Eco Enzym yang sangat berguna. Teman dan saudara yang mengirim makanan dan cemilan untuk kami, yang tidak bisa keluar rumah.

Luar biasa cinta kasih Tuhan melalui orang-orang yang peduli pada sesamanya. Tuhan memberkati dan membalas kebaikan Bapak Ibu dan Teman-teman, terutama keluargaku. Semoga kami segera pulih.

 


Pulihlah Indonesia

Beri kami (Indonesia) kuat dan ikhlas… Di waktu saat teduh kami, suara azan subuh juga turut berkumandang. Lalu pengumuman berita duka cita terdengar melalui pengeras suara di ujung kubah. Suara sirine ambulans bersahutan dari kejauhan dan terdengar mendekat.

blog_obi

Berita duka melalui WAG keluarga, baik keluarga Bapak dan Ibu juga keluarga besar kami. Bukan itu saja WAG teman dan sahabat, baik kantor mau pun komunitas dan lingkungan Gereja. Semua berita datang bergantian dan mengusik hati pikiran kami, mewarnai waktu kami di minggu-minggu ini. Semua berturut-turut tanpa menyisakan jeda…

Kemarin dalam satu hari, menerima berita berpulangnya sepupu Ibu, keponakan suami, istri sepupu aku dan orang terdekat dari orang kantor dan juga orang kantor. Ada yang terlewat, iya sepupu aku tadi pagi.

Beri kami kuat dan ikhlas ya Tuhan, kami tunduk bertelut berlutut di hadapanMu. Kami tak mampu lagi mengeluarkan air mata…. Pulihlah Indonesia

#fightforcovid19 #indonesiafightforcovid


Kembali Kantor dengan New Normal Life

Sejak tanggal 2 Juni 2020, setelah sekitar 70 hari lebih, aku melakukan kerja dari rumah, yang dikenal dengan istilah #WFH, akhirnya aku kembali ke kantor. Diawali dengan masa transisi tiga hari, yang dilaksanakan full office hour, sepertinya layaknya jam kerja normal (bukan transisi lagi), okelah. Tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Kembali ke kantor, dengan gaya hidup “new normal life” istilah yang semoga dipahami semua orang. “New” yang benar-benar baru untuk keadaan yang lebih baik.

Protokol kesehatan yang mesti dipatuhi, tentu menjaga diri agar tetap sehat dan selamat, dikawal oleh Tim K3 dan Agen Perubahan

  • Mengisi Form Self Assessment Pre Covid 19 sebelum tiba di kantor
  • Memakai masker, agar saling aman
  • Menjaga jarak satu sama lain, dalam bekerja dan dalam pertemuan
  • Mencuci tangan dalam setiap kesempatan. Berusaha mengurangi memegang barang yang tak perlu, kecuali handphone dan laptop
  • Berjemur selama 10 menit setiap hari
  • Menggunakan hand sanitizer atau sabun saat mencuci tangan
  • Memakai faceshield
  • Mengkonsumsi makanan sehat, dari rumah, dengan peralatan sendiri
  • Kantor menyediakan jus kotak atau susu Bearbrand dan vitamin setiap hari

2020-06-13 06.17.35

IMG-20200616-WA0000

20200608_153639

IMG-20200602-WA0007

Mari kita patuhi semua protokol kesehatan dan keselamatan kerja, dalam masa kembali kerja di kantor ini, dengan kehidupan normal yang baru. Tetap sehat dan salam semangat selalu.


#KamiPatuh

Hashtag di atas memang paling pas buat aku, yang memang pekerja. Kami patuh, terutamanya pada Pemerintah. Apalagi kalau sudah ada embel-embel “ini penugasan”. Duh.

Singkat cerita, besok, aku akan memasuki masa transisi menuju new normal life. Setelah 70 sekian hari dalam kondisi upnormal. Harus bersiap. Suka ga suka. Meninggalkan semua ke-upnormal-an yang telah coba dinikmati itu.

kb

Salah satunya dengan menikmati kegiatan positif untuk keseimbangan jiwa raga, dengan berkebun ala-ala aku. Berkebun yang murah meriah, dengan tanaman yang ada, yang sudah penuh dan terlalu banyak rumpi dengan teman2nya, dipisah2 ke pot baru supaya lebih subur. Ada sempat beli tanaman yang agak mahal, menurut aku, karena suka sama warna bunganya yang merah mengkilap. Ada juga diberi sama ibu sepuh di ujung jalan karena aku kerajinan jalan pagi dan ngintip2 tanamannya (hari ini diberi lagi lho satu pot).

Semua keasikan ini harus ditinggalkan, karena akan kembali bersiap, jalan pagi (lebih pagi seperti biasa) dan berangkat kerja. Kami patuh, semoga kegiatan positif lain selama masa upnormal, dapat diselip di antara waktu kerja new normal.

Dan…mari kita nikmati hasil kebun ini nanti sepulang kerja yang sesungguhnya di minggu new normal. Salam sehat. Semoga sehat dalam bekerja dengan mematuhi protokol kesehatan. Tetap (berusaha) bahagia