Orasi Pengukuhan Profesor Riset Badan Riset dan Inovasi Nasional

Rabu, 17.07.2024, BRIN telah menyelenggarakan Sidang Terbuka Majelis Profesor Riset “Pengukuhan Profesor Riset” kepada empat periset di BRIN.

Keempat periset ini adalah Dr. Heny Herawati, S.TP., M.T., Dr. Muhammad Rifai, S.Si., M.Eng., Dr. A’an Johan Wahyudi, S.Si. dan Dr. Didi Rosiyadi, M.Kom.

Dr. Heny Herawati, STP, MT dalam naskah orasinya yang berjudul Teknologi Formulasi-Ekstrusi Produk Pangan dan Non-Pangan untuk Mendukung Nilai Tambah dan Daya Saing Agroindustri Indonesia, menyampaikan latar belakang dan permasalahan dilakukannya riset dan inovasi teknologi formulasi dan ekstrusi. Selanjutnya diuraikan mengenai perkembangan teknologi formulasi dan ekstrusi pada masa lalu hingga peluang pengembangan ke depan. Disampaikan pula berbagai riset dan inovasi terkait teknologi formulasi-ekstrusi, Implementasi inovasi teknologi formulasi-ekstrusi untuk pengembangan agroindustri dan Inovasi teknologi formulasi ekstrusi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing agroindustri Indonesia.

Pada bab Kesimpulan, Dr. Heny menyampaikan bahwa Implementasi teknologi formulasi dan ekstrusi memungkinkan untuk mengembangkan agroindustri secara lebih luas dan kuat, karena bahan baku yang digunakan tidak lagi terbatas hanya beras dan gandum tetapi semua potensi bahan baku lokal yang jumlah dan jenisnya melimpah di Indonesia.

Dengan demikian, jenis agroindustri yang dapat memanfaatkan keanekaragaman hayati Indonesia semakin luas mulai industri mikro, kecil, menengah, hingga besar baik untuk produk pangan maupun non pangan. Besarnya potensi bahan baku dan luasnya peluang aplikasi yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai skala industri akan semakin meningkatkan nilai tambah dan daya saing serta ketahanan agroindustri Indonesia. Hal ini diperkuat dengan adanya inovasi teknologi cold extrusion untuk mendukung industri kecil menengah dan hot extrusion untuk industri besar.

Dr. Muhammad Rifai, S.Si., M.Eng. dalam naskah Orasinya yang berjudul Teknologi Nuklir dalam Pengembangan Teknologi Proses Logam Nano Struktur, menyampaikan

Logam nanostruktur menawarkan sifat fisik dan kimia yang unggul dibandingkan dengan material konvensional, mempengaruhi industri secara signifikan. Pendekatan topdown dan bottom-up menjadi landasan dalam teknologi pembuatan logam nanostruktur. Pendekatan bottom-up, seperti pengembangan Harmonic Structure, menghasilkan bahan dengan struktur mikro heterogen, sedangkan top-down melibatkan metode SPD untuk bulk nanostructured metal.

Pemahaman dan karakterisasi material nanostruktur menjadi kunci. Teknik nuklir seperti hamburan neutron dan sinar-X synchrotron penting dalam analisis struktur dan sifat material ini, melengkapi data dari teknik non-nuklir. Penggunaan teknik nuklir memberikan pemahaman tentang struktur internal dan sifat material pada skala nano hingga atomic, mendukung inovasi teknologi logam nanostruktur masa depan. Riset logam nanostruktur di Indonesia berkembang pesat, dengan fokus pada teknologi SPD dan teknik karakterisasi nuklir. Berbagai logam nanostruktur, seperti Ti dan paduannya Ti-6Al-4V, serta baja SUS316L, menjadi fokus utama. Teknik karakterisasi nuklir membantu memahami perubahan mikrostruktur selama deformasi, penting untuk aplikasi rekayasa.

Pemanfaatan teknik nuklir dalam pengembangan logam nanostruktur di Indonesia memberikan dampak positif. Fasilitas karakterisasi berbasis teknik nuklir memperkuat pemahaman tentang sifat material nanostruktur. Kolaborasi antara peneliti dan industri akan memaksimalkan potensi material nanostruktur dalam berbagai aplikasi industri. Meskipun ada tantangan, investasi dalam infrastruktur dan pendidikan teknologi nuklir akan memperkuat posisi Indonesia dalam riset dan pengembangan material nanostruktur. Integrasi antara teknik nuklir dan riset material nanostruktur mendorong inovasi di masa depan.

Dr. A’an Johan Wahyudi, S.Si. dalam naskah orasinya yang berjudul Signifikansi Siklus Biogeokimia Karbon Laut Bagi Sistem Biosfer dan Pembangunan Ekonomi Biru Indonesia, menyampaikan

Siklus biogeokimia karbon laut perlu dipelajari secara komprehensif melalui observasi in-situ, model, dan data satelit untuk memahami dinamika karbon dan mengelola ekosistem laut. Kajian ini meliputi estimasi cadangan karbon ekosistem karbon biru di Indonesia, emisi ekosistem padang lamun, variabilitas karbon organik partikulat (POC) di laut, dan prakiraan konsentrasi karbon organik di masa depan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asimilasi karbon padang lamun di Indonesia mencapai 8,40 Mg C/ha/tahun dengan total cadangan karbon pada biomassa mencapai 5,99 Mg C/ha. Emisi dari perubahan lahan padang lamun nasional diperkirakan sekitar 0,46 Mg CO2 ha/tahun. Proses pompa biologis karbon memindahkan sekitar 9,99 Tg C/tahun dari kolom air ke sedimen pesisir Indonesia.

Riset biogeokimia laut penting untuk mendukung mitigasi perubahan iklim dengan strategi berbasis alam, serta memantau kesehatan dan produktivitas laut melalui prakiraan deret waktu variabilitas biogeokimia. Variabilitas iklim seperti El Niño dan Indian Ocean Dipole (IOD) mempengaruhi pengayaan karbon laut, dengan puncak konsentrasi karbon organik partikulat (POC) terjadi selama musim monsun tenggara. Prakiraan variabilitas biogeokimia di masa depan membantu mitigasi risiko ekstrim seperti marak alga berbahaya dan hipoksia, serta meningkatkan pemanfaatan potensi ekonomi biru laut Indonesia.

Riset biogeokimia laut dapat mendorong kolaborasi dalam pemahaman siklus biogeokimia karbon, yang krusial untuk kesehatan ekosistem laut. Riset ini bermanfaat untuk keberlanjutan ekonomi biru Indonesia.

Dr. Didi Rosiyadi, M.Kom. dalam orasinya yang berjudul Teknologi Waternarking untuk Mendukung Keamanan Siber di Indonesia, menyampaikan

Dalam proses transmisi data dijital melalui internet seperti data e-government, data e-health dan data penting lainnya haruslah diperhatikan mengenai pengamanannya dari berbagai tindak kriminal di dunia siber (Cybercrime), diantaranya pencurian data, pengkopian ilegal, data phising, pemalsuan data, akses ilegal oleh para penyerang (attacker), peretas (cracker, hacker), penyusup (intruder) dan pelaku tindakan kriminal lainnya.

Oleh karena itu telah dilakukan penelitian perlindungan kuat (robust) otentikasi dan hak cipta untuk data e-government (Rosiyadi, et al., 2012) berbasis kombinasi metoda SVD-DCT dan GA, pada (Horng, et al., 2013) menambahkan metoda blind, dan pada (Horng, Rosiyadi, Fan, Wang, & Khan, 2014) melengkapi dengan metoda penyamaran pencahayaan (Luminance Masking) yang merupakan bagian dari model Sistem Visual Manusia (Human Visual System).

Penelitian tentang e-government tersebut ditunjang juga dengan penelitian yang sudah dilakukan lainnya (Nuryani & Rosiyadi, 2007) (Rosiyadi, Nuryani, & Waskita, 2007) (Rosiyadi, Suryana, Masthuroh, & Suhud, 2011)

Hadir sebagai Majelis Profesor Riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), diantaranya adalah Prof. Dr. Ir. Lamhot Parulian Manalu, M.Si., Prof. Ir. Wimpie Agoeng Noegroho Aspar, MSCE., Ph.D. dan Dr, Ir, Arief Arianto, M.Sc. Agr. Dr. Ir. Arief Arianto, M.Sc.Agr, hadir selaku Kepala Pusat Riset Agroindustri, dimana salah satu peneliti jenjang ahli utama nya yaitu Dr. Heny Herawati, STP, MT dikukuhkan menjadi Profesor Riset pada hari ini.

Pengukuhan ini dapat disaksikan ulang  dalam tayangañ “Pengukuhan Profesor Riset BRIN” melalui Youtube BRIN Indonesia.

Selamat kepada Para Profesor Riset yang baru dikukuhkan pada hari Rabu, 17 Juli 2024, semoga ilmu dan hasil penelitian yang diperoleh, dapat memberikan manfaat pada bangsa dan negara Indonesia dan dirasakan juga manfaatnya oleh masyarakat.

Sumber foto dan tulisan : Dr. Arief Arianto, BRIN dan Bahan Paparan Orasi para Profesor Riset


FGD Tim PZI BTP Menuju WBBM

Pada hari ini, Selasa, 2 Maret 2021, Tim Pembangunan Zona Integritas (PZI) Balai Teknologi Polimer (BTP) telah menyelenggarakan Acara Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Pemantapan Persiapan Internal menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) dan Pengaruh Faktor Eksternal terhadap Pelayanan Publik” secara virtual.

WhatsApp Image 2021-03-02 at 14.50.36

Kegiatan FGD ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor eksternal terhadap pelayanan publik yang prima dan persiapan internal dalam meraih predikat WBBM.

Acara FGD dibuka oleh Kepala Balai Teknologi Polimer, Dr. Chandra Liza dan arahan disampaikan oleh Bapak Ir. Burhanuddin Guntur, mewakili Inspektur.

clh

WhatsApp Image 2021-03-02 at 09.58.30

Topik yang dibahas pada FGD kali ini yaitu tentang pengaruh eksternal terhadap pelayanan publik, penyiapan internal dan internalisasi pegawai menuju WBBM dengan Narasumber sebagai berikut:
– Drs. Wawas Swathatafrijiah, M.Si – Inspektur II, Kementerian Perindustrian

WhatsApp Image 2021-03-02 at 09.58.28– Zulfiyandi, A.Md – Pranata Nuklir Ahli Muda, Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN

WhatsApp Image 2021-03-02 at 12.19.28

Diantara kedua paparan tersebut, terdapat jeda dengan diselenggarakannya kuis interaktif 5 pertanyaan terkait Reformasi Birokrasi dan Pembangunan Zona Integritas, yang dipandu MC Amalia Istiqomah dan Ketua Panitia David Hutabarat melalui aplikasi menti.com

kuis

Setelah paparan masing-masing selama 30 menit dari kedua narasumber, acara dilanjutkan dengan Diskusi dan Tanya Jawab, yang pertanyaannya telah disampaikan melalui link slido

WhatsApp Image 2021-03-02 at 11.45.25

Selain dihadiri oleh peserta internal dari Balai Teknologi Polimer, kegiatan FGD ini juga dihadiri oleh GM Reformasi Birokrasi Kedeputian TIEM, Ibu FM Erny Soekotjo, Kepala Balai Bioteknologi, Dr. Anis Mahsunah dan teman-teman dari Balai Bioteknologi BPPT dan Pusat Teknologi Limbah Radioaktif BATAN.

peserta

Acara inti berupa Paparan dan Diskusi, yang aku moderatori ini, akhirnya selesai pada pukul 11.45, dengan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  • Tonjolkan WOW nya Unit Kerja. Jangan berpuas diri. Tetapkan Langkah strategis. Tim di improve. Evaluasi apa yang menjadi kelemahan unit. Lakukan Inovasi di setiap area
  • Perlu penyampaian capaian inovasi ke publik, dengan pengemasan
  • Jika ingin mencapai WBBM, beyond di atas rata2, berbeda dengan yang lain, ada keunikan dari seluruh satker di seluruh Indonesia
  • Pengakuan pelanggan : testimoni atau apresiasi. Inovasi dan berbuat untuk negeri
  • Adanya 5 kunci :  komitmen dari semua pihak (pimpinan, manajemen, pegawai), kemudahan (kecepatan, ketepatan pemberian layanan dan responsif pada keluhan), program beorientasi berdampak langsung pada masyarakat, ada monitoring dan evaluasi secara rinci (baik ada atau tidak ada masalah, kendala, kelebihan/kekurangan, rekomendasi rencana aksi tindak lanjut) dan media publikasi untuk memberi informasi mengenai layanan melalui website, IG, FB
  • 6 area pengungkit saling berhubungan – berdampak signifikan terhadap Pelayanan Publik
  • Manajemen Pelanggan dan Peningkatan Kualitas PP : hal2 yang perlu diperhatikan dalam peningkatan inovasi

Semoga dengan diselenggarakannya FGD ini, menambah wawasan dan semangat kita semua untuk mencapai predikat WBBM.

Untuk mengikuti jalannya acara FGD ini dapat juga melalui link Youtube di sini