Sesi ke-2 : ‘I am helping them to put our man on the moon’ – Tupoksi Peran dan Proposisi Nilai – MUK BPPT

Sesi kedua yang menjadi acara inti pembinaan para MUK, disampaikan oleh Kepala Biro SDMO, Ir. Sulaiman Kurdi, M.Sc. Dalam waktu 2 jam, beliau menyampaikan paparannya yang berjudul I am helping them to put our man on the Moon” – Tupoksi Peran dan Proposisi Nilai – MUK BPPT. Paparannya memberi motivasi kepada para MUK, MUK memiliki arti di segala aspek pekerjaan, seperti pernyataan diatas yang disampaikan oleh seorang tukang sapu di kantor NASA, Amerika Serikat. MUK harus bisa memaknai perannya, jangan merasa terhinakan menjadi seorang MUK.

Tugas pokok MUK adalah

  • Sebagai layanan data dan informasi SDM dari unit kerja untuk unit kerja
  • Sebagai layanan administrasi kepegawaian
  • Sebagai penasehat kepegawaian, memberi saran dan masukan pada pegawai dan kepala unit kerja untuk masalah antara lain rekrutmen, pembinaan karir, sikap perilaku, disiplin dan mutasi pegawai
  • Sebagai agen perubahan, mulai dan berakhir dengan masalah human

Selanjutnya bagaimana hubungan antara Tupoksi, Peran dan Proposisi Nilai ? Peran adalah bentuk aktif fungsi setelah berkinerja melalui suatu system tertentu. KPI (Key Performance Index) – Indikator Kinerja Utama adalah ukuran kinerja outcome bukan output untuk memenuhi nilai harapan (proposisi nilai) dari unit kerja. Jadi,ada tugas pokok, fungsi, system yang menghasilkan peran-peran. Penting untuk mengetahui siapa dan apa yang MUK layani, agar dapat mengetahui karakternya, seperti yang disampaikan oleh Peter Drucker, yaitu – untuk bisa melayani, kita perlu mengetahui karakterorang yang kita layani. MUK harus bisa melayani (serve) dan bertahan (survive).

Peran strategis MUK bagi Biro SDMO adalah sebagai perwira penghubung (Laison Officer), sebagai HR Champion. Bagi Pegawai, MUK berperan sebagai pembela hak pegawai (Employee Aduorate). Bagi Kepala Unit, MUK berperan sebagai Mitra Strategis (Strategic Partner).

Dalam sesi ini, para MUK dengan pengarahan dari teman-teman di Biro SDMO, memformulasikan proposisi nilai dari para pemangku kepentingan (Biro SDMO, Pegawai dan Kepala Unit), yang selanjutnya diturunkan menjadi KPI Indicator dan Target KPI MUK.

 


Sesi 1 : Peran Kemitraan MUK dalam Program di Kedeputian TIRBR

Sesi pertama berisi Peran Kemitraan MUK dalam Program di Kedeputian TIRBR, yang disampaikan secara langsung oleh Deputi Bidang TIRBR, Bapak Iskendar. Beliau menyampaikan presentasinya tepat pada pukul 09.00 pagi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, dengan isi presentasi yaitu Beberapa Program di bidang TIRBR, Postur Organisasi di Kedeputian TIRBR, Postur Kompetensi SDM TIRBR serta Kemitraan MUK dalam pengelolaan administrasi SDM di TIRBR.

Beliau menyampaikan bahwa dalam setiap kegiatan Rapat Pimpinan di TIRBR, selalu diberikan waktu kepada MUK TIRBR (Ibu Ade) untuk menyampaikan perkembangan dan permasalahan yang ada berkaitan dengan SDM di TIRBR. SDM sebagai input dalam organisasi, yang dengan adanya sebuah proses kerja, mestinya selalu dapat menghasilkan output.

Terdapat 4 peran MUK dalam kedeputian TIRBR, yaitu 1) sebagai Mitra dalam pengelolaan administrasi. MUK menjadi pusat data base SDM, untuk memberikan update data terbaru, 2) sebagai mitra dalam pengelolaan proses administrasi kepegawaian, missal untuk pembuatan laporan absensi 3) sebagai pintu pelayanan Biro SDMO di TIRBR 4) sebagai pusat pelayanan informasi.

Dengan diundangnya MUK dalam Rapim TIRBR maka terbentuklah kemitraan strategis antara MUK dengan para pejabat di TIRBR. MUK mempunyai peran yang strategis untuk mendukung pekerjaan dari para karyawan. Sebagai penutup, Deputi Bidang TIRBR ini menyampaikan saran agar dibuat leaflet tentang peran MUK di tiap kedeputian untuk memperkenalkan MUK kepada orang-orang di BPPT secara umum, dan di unit kerja khususnya.

 


LPP Garden Hotel, Jalan Adisucipto

Gathering dan Pembinaan MUK kali ini, yang dimulai dari tanggal 7 hingga 9 April 2011. Panitia dari Biro SDMO, sebagai Pembina MUK menetapkan Yogyakarta untuk tempat kami mendapatkan Pembinaan. Dan Panitia memilih hotel LPP Garden di Jalan Adisupcito sebagai tempat kami menginap. Berangkat dengan penerbangan paling pagi dengan Air Asia, mendaratkan kami di Yogyakarta tepat pukul 7.00 pagi dan tanpa menunggu lama karena sebagian besar peserta tidak menggunakan bagasi, kami menuju tempat penjemputan, dimana penjemput dari hotel telah siap dengan 2 armadanya, yaitu mobil APV dan Mitsubishi L300. Sebagian dari kami segera diangkut menuju hotel, yang terletak tidak jauh dari Bandara.

Tiba di hotel, kami disambut dengan Welcome Drink, yaitu Jus Buah, yang dingin dan segar rasanya, sambil menunggu Bu Hindra, selaku EO kegiatan kami kali ini, membagikan kunci kamar kepada seluruh peserta. Selanjutnya kami masuk kedalam kamar kami, untuk memasukkan barang dan segera mempersiapkan diri mengikuti acara pembukaan yang akan dimulai pukul 09.00 pagi.

LPP Garden Hotel terdiri dari 2 bangunan kamar hotel berlantai dua. Areal hotel tidak terlalu luas, tapi hotel, taman dan lingkungan sekitarnya ditata bersih dan sangat menyegarkan. Banyak pohon disana, sehingga suasananya menjadi teduh. Ada restoran dan kolam renang, diantara 2 bangunan kamar hotel. Kamarku terletak di bangunan paling belakang hotel, di lantai 2, tepatnya di kamar 4202. Kamar standar dengan 2 tempat tidur yang cukup besar. Dinding bangunan bercat putih itu tampak baik, aku memperkirakan bangunan itu direnovasi belum terlalu lama. Ada televisi berukuran 29 inch dengan beberapa program TV local dan luar negeri. Kamar mandi dengan shower dan air panas. Buat aku, hotel ini mendapat nilai 8 dari standar 10.

Kami makan di hotel, dengan 3 kali makan yaitu pagi, siang dan malam dan 2 kali snack, yaitu pagi dan sore. Menu makanan sangat bervariasi, selalu ada makanan pembuka, berupa sup dan salad, lauk sayur, 3 macam lauk daging, yaitu ikan, ayam dan sapi. Hidangan penutup, ada buah, pudding dan es cocktail atau es cendol. Untuk sarapan, semua pilihan ada, nasi putih, nasi goring, bubur, roti, cereal, dengan lauk mie goring, ayam goring, sosis, kentang, omelet yang dibuat langsung. Untuk minuman pada saat sarapan, ada dua jenis pilihan jus, jamu beras kencur dan kunyit asam, susu putih, the dan kopi. Pada sarapan hari ke-2 disajikan menu gudeg komplit, yaitu gudeg kering, sambal goring krecek dan opor ayam.

Ruang meeting di-setting dengan model letter U dan meja snack disiapkan di salah satu pojok ruang meeting. Air mineral serta permen bagi semua peserta selalu disediakan pada setiap pergantian sesi acara. Hari pertama kami dilaksanakan full didalam ruang meeting, sejak kami datang sampai dengan akhir hari itu. Dan kami semua puas dengan fasilitas ruang meeting yang disiapkan oleh LPP Garden, sehingga acara berlangsung dengan baik dan nyaman.


Yogyakarta

Kota Yogyakarta adalah salah satu kota besar di Pulau Jawa yang merupakan ibukota dan pusat pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sekaligus tempat kedudukan bagi Sultan Yogyakarta dan Adipati Pakualam.

Salah satu kecamatan di Yogyakarta, yaitu Kotagede pernah menjadi pusat Kesultanan Mataram antara 15751640. Keraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya adalah Karaton Ngayogyakarta dan Puro Pakualaman, yang merupakan pecahan dari Mataram.

Jumlah penduduk kota Yogyakarta, berdasar Sensus Penduduk 2010, berjumlah 388.088 jiwa, dengan proporsi laki-laki dan perempuan yang hampir setara.

Islam merupakan agama mayoritas yang dianut masyarakat Yogyakarta, dengan jumlah penganut Kristen dan Katolik yang relatif signifikan. Seperti kebanyakan dari Islam kebanyakan di kota-kota pedalaman Jawa, mayoritas masih mempertahankan tradisi Kejawen yang cukup kuat.

Yogyakarta juga menjadi tempat lahirnya salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Muhammadiyah yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Kauman, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta. Hingga saat ini, Pengurus Pusat Muhammadiyah masih tetap berkantor pusat di Yogyakarta.

Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, karena hampir 20% penduduk produktifnya adalah pelajar dan terdapat 137 perguruan tinggi. Kota ini diwarnai dinamika pelajar dan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Perguruan tinggi yang dimiliki oleh pemerintah adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

 

Sumber : Wikipedia, Google


Kla Project – Yogyakarta

 

Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama suasana Jogja

Di persimpangan, langkahku terhenti
Ramai kaki lima menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri, di tengah deru kotamu

(Walau kini kau t’lah tiada tak kembali) Oh…
(Namun kotamu hadirkan senyummu abadi)
(Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi)
(Bila hati mulai sepi tanpa terobati) Oh… Tak terobati

Musisi jalanan mulai beraksi, oh…
Merintih sendiri, di tengah deru, hey…

Walau kini kau t’lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi
(untuk s’lalu pulang lagi)
Bila hati mulai sepi tanpa terobati, oh…

(Walau kini kau t’lah tiada tak kembali)
Tak kembali…
(Namun kotamu hadirkan senyummu abadi)
Namun kotamu hadirkan senyummu yang, yang abadi
(Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi)
Izinkanlah untuk s’lalu, selalu pulang lagi
(Bila hati mulai sepi tanpa terobati)
Bila hati mulai sepi tanpa terobati

Walau kini engkau telah tiada (tak kembali) tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu (abadi)
Senyummu abadi, abadi…

Sumber : Lirik Kla Project, Foto dari Kompasiana