
Selama dua hari, dari tanggal 9 sampai dengan 10 Oktober 2025, kami, pejabat fungsional jenjang Ahli Madya dan Ahli Utama sebanyak 122 orang di lingkungan Sekretariat Utama BRIN memperoleh kesempatan mengikuti Workshop Penyusunan Kebijakan Publik untuk Indonesia, yang diselenggarakan di Auditorium Gedung BJ Habibie.
Dr. Riant Nugroho, Ketua Masyarakat Kebijakan Publik Indonesia (MAKPI) hadir sebagai Narasumber. Beliau, lulusan S3 Kebijakan Publik dari Universitas Gajah Mada, selain menyampaikan paparan, mereview tulisan atau naskah kebijakan yang kami susun, juga membagikan buku karyanya secara gratis, yang merupakan buku cetakan ke-8.
Dalam bukunya Public Policy, Sebuah Pengantar untuk Pembelajaran ini, beliau menyampaikan bahwa Kebijakan publik adalah napas suatu bangsa. Pemerintah yang baik, berkualitas, dan bertanggung jawab tahu hal itu. Kebijakan yang buruk, jelek, korup, apalagi jahat membuat napas bangsa tersumbat, tersengal-sengal, berhenti, bahkan bisa gagal napas. Bangsa itu menjadi bangsa “mati”. Pada ulang tahun ke-80, pemerintah Indonesia sudah sepantasnya menjadi pemerintah yang berkualitas dan bertanggung jawab, yang tidak membuat rakyatnya tersengal-sengal, apalagi gagal napas.
Pemerintah Indonesia harus menjadi pemerintah yang mengerti bahwa kebijakan publik bukan lagi hak pemerintah (atau negara), bahkan bukan lagi sekadar kewenangan pemerintah, bukan lagi tugas pemerintah. Kebijakan publik yang unggul (excellence) pun bukan hadiah dari negara untuk rakyat, karena hadiah bisa sesuka pemberi, sekenanya. Kebijakan publik yang unggul adalah hak politik rakyat negara demokrasi. Bahkan, untuk Indonesia dengan demokrasi Pancasila-nya, maka kebijakan publik yang unggul adalah kehormatan utama bagi pemerintah.
Kebijakan publik bukanlah pekerjaan yang mudah, murah, apalagi murahan. Kebijakan publik adalah urusan serius, tidak dapat disambi. Kebijakan publik adalah urusan profesional, termasuk pada zaman digital dan AI; bukan pekerjaan para amatiran. Semua itu hanya dapat dicapai oleh the government by professional, bukan oleh para partisan dan amatiran.

Untuk itulah buku ini dibuat, sebagai pembelajaran dan praktik, lebih dari konsep dan teori. Ditulis dengan kecintaan pada ilmu kebijakan publik dan kebangsaan Indonesia yang dalam. Tidak untuk mengajari, apalagi menyalahkan, tapi mengajak untuk mengerti bahwa kebijakan publik adalah napas bangsa; napas rakyat.
Terima kasih atas ilmu dan sharingnya, mengawali karirnya sebagai wartawan politik, kini beliau adalah pakar sekaligus pengajar di perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Sebagai praktisi, beliau juga berpengalaman membantu banyak kementerian dan lembaga pemerintahan.