The Karate Kid

Hari Sabtu, 26 Juni 2010, janji pergi keluar sama si bungsu, Daniel, karena kakak-kakaknya sedang pelayanan ke Yogyakarta, maka supaya dia ga bosen liburan hanya di rumah saja, aku dan suami mengajak dia nonton Karate Kid, yang dibintangi Jackie Chan dan Jaden Smith. Kami berangkat sekitar jam limaan, rencana nonton film yang jam 19. Sampai sana, langsung ke lantai 3, pesan tiket dulu, antrian sudah melingkar-lingkar, maklum malam minggu dan liburan pula. Dapat tiket sudah di kursi F13 sampai dengan F15. Papa ngajak makan, kita turun lagi ke Solaria, pesan nasi capcay, mie ayam bakso dan baso kuah plus nasi putih buat Daniel.

Filmnya keren dan asik banget, walau terasa “agak keras” buat aku dan Daniel, tapi sebenarnya film ini mengajarkan bahwa janganlah kita lari dari sesuatu yang membuat kita menjadi takut. Kita mesti menghadapi itu, dengan cara-cara yang baik.

Film ini menceritakan kisah pindahnya seorang ibu bekerja, Ms Parker, dari Detroit ke Beijing karena tugas, beserta anak lakinya, Dre Parker. Adaptasi dengan lingkungan tentu bukan hal yang mudah bagi seorang anak, namun tidak bagi seorang dewasa. Bagi orang dewasa, yang mungkin telah bertahun-tahun bekerja di tempat yang sama, akan sangat menyenangkan sekali, dipindahtugaskan ke tempat baru, dengan tantangan baru. Disini sebuah pelajaran baru lagi, perhatikanlah perasaan anak-anak kita, terutama anak laki yang kadang tidak berani dan tidak mau mengungkapkan perasaannya yang sesungguhnya.

Kehadiran pertama Dre tidak disambut baik oleh anak-anak di lingkungannya, walau Dre juga disenangi oleh tetangga di apartemennya. Perjuangan Dre mengalahkan rasa takutnya, dibantu dengan baik oleh Mr Han, teknisi apartemen, yang melihat Dre diperlakukan dengan kasar oleh teman-temannya, yang mengaku belajar Kung Fu, padahal Kung Fu yang sesungguhnya tidak mengajarkan Kung Fu dengan kekerasan. Film ini mampu menghibur kita dan mengobati kerinduan kita kepada Jackie Chan, melalui tingkah polah Jaden Smith yang jenaka.

Dibawah ini, sedikit ulasan dari Tempo Interaktif mengenai film Karate Kid

TEMPO Interaktif, Beijing – Aktor Jackie Chan menyatakan bahwa perannya dalam The Karate Kid adalah sebuah jeda yang santai dan menyenangkan di tengah peran biasanya dalam film-film aksi-komedi. Film itu merupakan pembuatan ulang dari film terkenal era 1980-an yang berjudul sama dan dibintangai Ralph Macchio dan Pat Morita.

Di film itu Chan berperan sebagai Mr. Hun yang keras dan memperoleh banyak pujian dari para peresensi film, termasuk The Associated Press. Dalam film aslinya sosok itu adalah Miyagi, yang dibintangi Morita.

Pada Rabu lalu di Beijing dia menyampaikan bahwa peran semacam itu jarang ditawarkan kepadanya di Amerika Serikat, tempat para penonton lebih biasa melihatnya dalam peran-peran ringan dan jenaka dalam film semacam Rush Hour.

“Aku sangat senang mendapat peran yang berbeda ini. Ini tak cuma komedi, tapi sebuah peran yang serius,” kata Chan.

Film produksi Sony ini diperkirakan telah meraup US$ 56 juta pada akhir pekan pertama pemutarannya. Padahal, biaya produksinya cuma US$ 40 juta.

Will Smith, yang putranya Jaden membintangi film itu, berharap keberhasilan ini akan meluas ke Cina, tempat film itu baru diputar pertama kali pada Selasa lalu. Smith terbang ke Cina untuk mempromosikan film ini bersama Chan dan menilai produksi bersama Cina-Amerika Serikat yang pengambilan gambarnya dilakukan di Beijing ini akan membuka jalan bagi kerja sama lebih jauh.

“Kolaborasi ini akan bergema. Ini benar-benar kolaborasi dua bangsa yang berbeda,” kata Smith.

Iwank | AP

Foto dari Mr Google yaa