Kami melanjutkan perjalanan kami dari arah Balige menuju ke Tarutung yang memakan waktu kurang lebih satu jam, melewati wilayah Gurgur, Silangit, Siborong-borong, Hutaraja dan Sipoholon. Satu tempat tujuan yang ingin kami datangi dalam perjalanan kami kesini adalah **Obyek Wisata Rohani Salib Kasih.**
Salib Kasih terletak di Desa Simorangkir, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Dari pusat kota Tarutung menuju ke Salib Kasih hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit atau kurang lebih menempuh jarak 5 (lima) kilometer.
Setelah tiba di pintu gerbang Salib Kasih, pengunjung obyek wisata ini akan dikenakan tiket masuk, dan menempuh jalan menaiki beberapa anak tangga untuk mencapai Salib Kasih yang terletak diatas bukit. Sambil menaiki tiap anak tangga yang jumlahnya cukup banyak ini, pengunjung akan disuguhi pemandangan dan suasana yang amat menyenangkan diantara pepohonan pinus di sekeliling disertai hawa udara yang sejuk dan menyegarkan, membuat perjuangan menaiki anak tangga itu tidak terasa melelahkan. Pengunjung juga dapat berhenti sejenak untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan mencapai atas bukit.
Tiba diatas bukit, pengunjung dapat melihat Salib Kasih yang tinggi menjulang setinggi 31 meter, angka ini kabarnya menunjukkan ketritunggalan Allah atau Trinitas Allah. Obyek wisata ini yang dibangun pada bulan Oktober 1992, didirikan untuk mengingat momentum bagaimana IL Nomensen, seorang misionaris berkebangsaan Jerman membawa ajaran agama Kristen Protestan ke tanah Batak karena pada masa itu, masa dimana sebagian besar orang Batak masih menganut kepercayaan animisme. Sehingga disamping terdapat sebuah Salib Kasih, yang mana Kasih merupakan dasar utama pengajaran agama Kristen, juga terdapat panggung terbuka untuk kebaktian yang bisa menampung sebanyak 600 orang, sebuah mimbar, tugu Nomensen dan juga beberapa rumah doa, yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk berdoa dengan khusuk.
Di beberapa pohon pinus yang ada, ada papan-papan yang dipaku bertuliskan ayat-ayat rohani dari Alkitab yang dapat pengunjung baca selama menaiki dan menuruni anak tangga di hutan pinus tersebut, sambil mensyukuri keagungan Tuhan dan kemurahan Nya dalam hidup kita.
Obyek wisata ini banyak mengalami perubahan dan kemajuan menurut beberapa kerabat yang pernah berkunjung kesana, taman-taman ditata dengan rapi, ada arena bermain, fasilitas kamar mandi dan tempat berjualan barang souvenir khas dari Salib Kasih, Tarutung maupun dari Sumatera Utara. Namun masalah kebersihan tetap perlu diperhatikan dan dijaga karena walau tempat pembuangan sampah telah disediakan dimana-mana, masih banyak orang membuang sampah sembarangan di pelataran parkir maupun di area penjualan souvenir.
Selamat berkunjung dan selamat berbakti kepada Tuhan di tempat ini.
Artikel pertama utk #MWC dan sudah dipublish di mindtalk.com
salibnya besar ya mbak
@ Lidya – iya mbak, tinggi banget
tinggi binggo ya…
ulasan yang menarik mbak, membuat saya semakin rindu kampung halaman. Terimakasih mbak, selamat datang di kota kecil kami.
salam kenal, terima kasih sudah mampir, wah senang kami berada di Tarutung, kotanya sejuk 🙂