Mengejar Bulan

Ya benar…mengejar bulan. Ini bukan judul lagu atau judul tayangan sinetron, tapi ini memang sedikit drama yang tercipta tadi pagi. Terpaksa memutar rute jalan pagi demi mengejar bulan. Mengapah? Ya karena semalam tidak sempat memotret bulan “Super Moon” yang merupakan salah satu fenomena alam, dimana bulan berada pada jarak terdekat dengan bumi, yang hanya berulang 14 bulan kemudian.

Jarak terdekat bulan dengan bumi pada 19 Februari lebih dekat dari sebelumnya. Rentangnya mencapai 356.761 km. Sementara pada Supermoon 21 Januari lalu, jarak terdekat bumi dengan bulan tercapai sehari setelahnya sejauh 357.342 kilometer.

Lalu kenapa semalam ga bisa menikmati Super Moon? Karena hujan. Hiks. Dan hanya terkagum-kagum melihat hamparan foto Super Moon dari belahan dunia lain, yang ada di Instagram.

Karena itulah pagi tadi, yang kabarnya Super Moon masih dapat dinikmati di belahan barat, aku kejar dan bela-belain untuk melihat. Lagi…walaupun hanya dengan kamera hape jadul, samsung tipe sekian sekian, aku mencoba mengabadikannya, sejauh mata memandang, dengan tekad bulat (yang terucap dalam hati), THR tahun ini harus beli lensa tele atau kamera prosumer dengan length minimal 200 mm 😀 emang masih ada THR yaa…. ?

Berdoa aja, setiap niat baik untuk mengabadikan keindahan semesta, pasti diberkahi Tuhan, aamiin…..

20190220_052222Bandingkan dengan karya foto dari mbak Bralin Dwi Ratna, calon doktor, yang sedang berada di Jepang, dengan menggunakan kamera plus lensa tele Fujinon. Aku sendiri berdoa untuk kamera Nikon P900.

52582651_10214162489641866_5168626719896109056_oYang berikut adalah foto dari Tribunnews.com pagi ini, yang tidak ketinggalan mengabadikan fenomena Super Moon, di atas Masjid Agung Banten, Rabu, dini hari.

bulanbanSelain keindahan penampakan bulan yang tampak bulat sempurna dari bumi ini, dampak lainnya berkaitan dengan pasang surut air laut.


Do What You Love #nikonyellow #nikonindonesia

Do what you love  and Love what you do – sepertinya pepatah atau pesan yang selalu pas buat siapa saja, namun rasanya tidak semua yang namanya “DO” atau what I have to do adalah yang benar-benar aku suka 😀 nah begitu ada momen yang pas, maka jangan lewatkan untuk lakukan (- DO) dengan segera, termasuk kompetisi yang diselenggarakan oleh Nikon Indonesia melalui akun instagram dengan tema YELLOW.

nikonyellowHadiahnya sudah pasti oke punya, hadiah utama berupa Kamera DSLR D 3100. Caranya ya juga ga susah-susah amat, ikuti saja sesuai tema yaitu YELLOW alias warna kuning, tepatnya segala sesuatu yang ada hubungannya dengan warna kuning. Upload melalui akun instagram dengan caption wajib yaitu “Yuk follow @nikonindonesia dan ikutan YELOW Photo Competition (Mention ke 5 orang dalam akun instagram) #nikonindonesia #nikonyellow”

Lengkapnya persyaratan seperti ini :

Adapun syarat dan ketentuan lomba sbb :

1. Posting foto dengan tema “YELLOW” di Instagram kamu. Editing foto yang diposting diperbolehkan sebatas saturasi, cropping, selective color dan brightness tanpa menambahkan atau merubah esensi dari foto asli.
2. Wajib follow akun Instagram @nikonindonesia
3. Caption wajib : Yuk follow @nikonindonesia dan ikutan YELLOW Photo Competition (mention 5 orang teman kamu) #nikonindonesia #nikonyellow.
4. Periode lomba dan posting : 30 Maret s/d 10 April 2016 pukul 23:59.
5. Foto yang diupload harus adalah hasil karya sendiri dan tidak mengandung SARA atau hal-hal yang mendiskreditkan atau menyinggung perasaan pihak lain.
6. Peserta boleh Posting foto sebanyak-banyaknya di Instagram
7. Hadiah utama berupa 1 (satu) unit Nikon DSLR D3100 18-55mm Kit untuk satu orang juara pertama dan 3 (tiga)
buah Nikon Jacket untuk tiga orang juara harapan.
8. Pengumuman pemenang akan diumumkan pada hari Rabu tanggal 20 April 2016 di akun @nikonindonesia.
9. Nikon Indonesia akan mengumumkan 12 nominasi yang terpilih pada hari Jumat tanggal 15 April 2016, dan para nominasi yang terpilih akan diminta untuk mengirimkan file original dalam bentuk soft file untuk proses verifikasi.
10. Keputusan juri mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
11. Nikon Indonesia tidak bertanggung jawab atas penyalahgunaan foto yang dilakukan oleh peserta lomba.
12. Terbuka bagi seluruh pengguna kamera digital (DSLR, Mirrorless dan Pocket) merk dan tipe apapun, kecuali tidak berlaku untuk kamera Hand Phone.
13. Foto yang dilombakan belum pernah menang dalam kompetisi apapun baik yang diadakan oleh Nikon Indonesia maupun di kompetisi lainnya.
14. Lomba ini hanya terbuka bagi peserta yang berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

#nikonindonesia #iamindonesia

Nah ga susah kan, ayo hunting foto bertema YELLOW dan segera upload ke akun instagram kalian. Aku suka ? Ya suka banget walau aku masih belajar menggunakan kamera DSLR ku ini, ini salah satunya

@nikonindonesia #nikonyellow #nikonindonesia

@nikonindonesia #nikonyellow #nikonindonesia

Selain menyalurkan hobi, kita juga bisa belajar dari teknik-teknik yang keren abis dari peserta yang lain. Keren-keren bingits. Yuk yang suka memotret, mari berkompetisi dan belajar meningkatkan hobi memotret. Selamat memotret 🙂 kalau suka, soal hadiah itu masuk urutan yang kesekian deh….


Indahnya Pantai Hunimua Di Liang

Di Ambon, ada banyak pantai yang indah, mungkin ini disebabkan karena letak geografisnya, dimana Ambon yang terletak di Teluk Ambon mempunyai bentuk menyerupai huruf U terbalik sehingga hampir sebagian besar daratannya bertepian dengan pantai yang cantik. Salah satunya adalah Pantai Hunimua.

Pantai Hunimua terletak di Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi Maluku. Pantai yang letaknya kurang lebih 40 km dari kota Ambon ini, lebih dikenal dengan sebutan Pantai Liang. Pantainya bersih dan sepi, memang saat aku datang kesana menjadi ramai dengan datangnya rombongan kontingen Pesparawi dari beberapa provinsi.

Saat kendaraan memasuki pelataran parker di tepi Pantai Liang, tak sabar rasanya untuk segera berlari menuju ke pantai. Airnya jernih sehingga aku bisa melihat dengan jelas batu-batuan di dasar tepi pantai.

Beberapa orang dari rombongan mulai menceburkan diri berenang di laut atau menyusuri tepian pantai dengan perahu. Berkunjung pada saat ini atau sekitar September sampai dengan Nopember adalah saat yang tepat karena laut tidak berombak dan aman didatangi saat berlibur.

l1Air pantai yang jernih dan bening tidak disia-siakan, beberapa orang mulai menyelam kedalam air dan berekplorasi disana.

l2Bisa berenang ? Mengapa tidak mencoba atraksi bebas seperti ini  ? Berbaris di dermaga kayu, bergantian mereka melompat dengan berbagai gaya untuk merasakan sejuknya air di pantai yang cantik ini. Yuuk….lompat !!!

l3Mau sekedar bersantai berkeliling, menikmati sejuknya angin semilir dan indahnya pantai serta luasnya mata memandang keagungan ciptaan Tuhan, siap berkeliling dengan perahu yang ditawarkan pemilik perahu.

l4Atau mau sekedar duduk-duduk santai di dermaga kayu, berfoto dan berjemur sendiri atau bersama teman-teman ?

l5Menikmati deburan air yang menerpa batu di bawah dermaga kayu dan menyaksikan anak-anak yang bermainan mencari kerang disini.

Pantai biru tak berbatas langit biru, walau mendung tak mengurangi semangat pengunjung untuk menikmati Pantai Liang

l6dan ….

Screenshot_2015-10-14-09-11-33Foto selengkapnya ada disini

Pantai ini tak salah jika pernah dinobatkan sebagai Pantai Terindah di Indonesia oleh PBB pada tahun 1990, perpaduan antara pasir putih sepanjang 1 kilometer, air laut yang sangat jernih sehingga kita bisa melihat keindahan dasar laut dan juga ketenangan suasananya membuat pengunjung akan datang kembali dan mengakui keindahannya.

Pantai ini memang masih minim dengan fasilitas dan perlu penanganan yang lebih serius dari Pemerintah setempat agar optimal pengembangan pantai ini sebagai obyek pariwisata di Ambon, apalagi telah dinobatkan sebagai salah satu pantai terindah, seperti Bali.

Pengembangan Pantai sebagai obyek wisata yang dapat menjadi daya tarik bisa berupa penyelenggaraan atraksi wisata budaya (dengan menghadirkan tari-tarian tradisional daerah Maluku seperti pertunjukan Bambu Gila yang sempat aku saksikan disana), promosi hasil industri kecil dan menengah seperti pembuatan kain tenun atau makanan khas Maluku, olahraga air yang dapat diselenggarakan di pantai, kemudahan akses menuju Pantai dari Bandara atau pusat kota, promosi dan kerjasama antara agen pariwisata dengan Pemerintah setempat dengan pihak luar.

Pengembangan pariwisata tentu diikuti dengan pembangunan prasarana dan sarana penunjang seperti, pembangunan jalan raya, jaringan listrik, air, pembangunan penginapan, rumah makan, toko cendera mata dan lain-lain, akan jelas mengakibatkan perubahan pada lingkungan fisik di wilayah ini. Dampak dari pengembangan wilayah pantai yang berkembang pesat tentu akan mempengaruhi perekonomian dan sosial budaya masyarakat setempat, yang tentu mesti diantisipasi Pemerintah juga.

Aktifitas apa yang ingin anda nikmati disana saat ini sekarang ? Apapun bisa, mau hanya sekedar duduk dan bermalasan sepanjang hari, bisa…. 🙂
Foto adalah koleksi pribadi yang diabadikan berkat NIKON. Tulisan ini diikutsertakan dalam #travelingwitherigo dan #blogcompetitionerigo2016