





Hari Minggu, Senin dan Selasa malam, berturut-turut “anak-anakku” tiba di rumah, Puji Syukur, ada ungkapan hati dan kisah kutitipkan di sini, kala ide yang muncul di benak itu seperti benih yang tinggal, sehingga karya yang lahir, pasti dinanti yang empunya dan dibanggakan, setidaknya oleh diri sendiri. Berlipat syukur jika bisa menginspirasi banyak orang
Buku Jelajah Kuliner Nusantara, bersama Pondok Antologi nya Mbak Annie Nugraha dan 10 penulis lain ada mbak Indah Wibowodkk, aku menulis artikel berjudul Dekke Na Niarsik, bukan hanya mengulas tentang ikan arsik tapi juga peristiwa adat yang aku lalui dengan menghadirkan sajian ini
Buku Antologi Puisi dan Cermin Kapucino, bersama 173 penulis Ellunar Publisher aku menulis cermin yang diakhiri dengan 1 bait puisi, berjudul Kapucino di Meja Kayu , aku bersama El-Peace El-PeaceIlda Viviana Siregar Lina Martina yang multi talenta
Buku Bunga Rampai Puisi Pertanyaan Tentang Tanggal Lahir, setebal 440 halaman ini terbit dalam rangka HUT Prof Tengsoe Tjahjono yang ke-65, tersanjung berada didalamnya bersama sederetan penyair kawakan rekan-rekan Prof. Puisiku berjudul Memutih Di Ambang Senja, terkesan mendalam buatku saat menuliskannya, mensyukuri kasih setia Tuhan bukan untuk Prof saja tapi untuk diriku, yang mulai menua, memutih dan menipis, siapa yang akan menjaga mahkotaku kelak? Kamu kah, kekasih hatiku?
Salam literasi, terima kasih untuk ajakan menulis dan tema-tema menarik sehingga aku bisa terus berkarya dan berbagi
Yuk ngopi dulu… #delaras
Dalam event Antologi Sastra Tiga ini, aku mengirimkan tiga putiba yang berjudul Musim yang Tak Biasa di Oktober, Renungan Jelang Fajar dan Kopi Joss di Angkringan. Tiga putiba ini aku kirimkan pada tanggal 15 Oktober 2023. Sedangkan tiga tatika yang berjudul Ikrar Janji Tulus, Foto Keluarga dan Secangkir Cinta dari Dia, aku kirimkan pada tanggal 18 Oktober 2023.
Semua yang kulakukan ini, tentu dengan harapan bisa turut meramaikan event ini dan sekaligus melatih meningkatkan kemampuan literasiku. Semoga bisa lolos kurasi. Amin
Salam literasi
Hari ini Hari Kopi Internasional, biasa diperingati pada tanggal 1 Oktober 2023. Sebagai penyuka kopi hitam, rasanya ga salah juga menyapa pecinta kopi di akun medsos ku bukan? sekedar mengingatkan apakah sudah ngopi hari ini? ya tentu sudah pastinya.
Aku pribadi bukan coffee addict, ga nyandu-nyandu amat dan ya ga harus juga dalam sehari itu ngopi. Ngopi pun bisa kopi apa aja, tapi karena aku membatasi asupan gula, maka kopi hitam jadi pilihan yang pas.
Kalau ditanya, lebih suka minum kopi atau teh? ini pun tidak bisa aku pilih, sama seperti pertanyaan, lebih suka gambar atau nulis cerita, lebih suka cerpen atau puisi, semua tergantung mau untuk me- release apa dan dalam kondisi sedang seperti apa. Ngopi itu pas banget kalau sedang butuh kreativitas tinggi atau mengerjakan sesuatu yang butuh cepat, sat set sat set, harus segera selesai. Sedangkan minum teh itu lebih ke suasana yang lebih santai, seperti baca buku, mewarnai, denger musik, untuk yang lebih nyantai atau rileks.
Kembali soal urusan kopi, bulan September lalu, Ellunar Publisher melalui Program Nuram Jingga nya ngajak penulis untuk membuat puisi atau cerita mini dengan tema Kapucino. Jujur waktu itu aku ga ingat kalau 1 Oktober adalah Hari Kopi Internasional, tapi karena judulnya menarik, jadilah aku ikutan nulis cerita mini dan di bagian akhirnya ada bait puisi. Unik sih.
Berikut potongan puisinya (dibawah cerita mini) ya
Di meja kayu cangkir kapucino beradu,
Busa putih menari di permukaan coklat memikat hati.
Dalam aromanya, ada pelukan hangat,
Seperti matahari pagi merangkul langit sepi.
Cangkir dan jiwa, bersatu dalam kesunyian,
Mengabarkan kisah tak terucap dalam kata.
Di setiap tegukan, rasa kasih perlahan mengalir,
Seperti aliran sungai tak pernah putus.
Ada kedamaian,
perjalanan singkat ke dalam dunia yang berdua.
Cerita persahabatan indah, tak pudar.
Nah, tunggu ya terbit bukunya, saat ini sedang dalam proses. Sudah ngopi hari ini kan?
Puji syukur, Alhamdulillah, Puji Tuhan, terbit, bersama 10 penulis dari Pondok Antologi Indonesia dengan 19 artikel dalam Jelajah Kuliner Nusantara. Aku nulis apa sih di buku ini? “Dekke Na Niarsik” ga penasaran baca tulisanku?
dan banyak kisah kuliner Nusantara lainnya, yang ga kalah keren dan menambah wawasan.
Aku turut bangga berada didalamnya. Buku berjudul Pertanyaan tentang Tanggal Lahir, merupakan bunga rampai puisi dari para penyair di Indonesia. Buku ini disusun dalam rangka memperingati hari ulang tahun Prof Tengsoe Tjahjono yang ke-65 pada tanggal 3 Oktober 2023 yang akan datang.
Dalam buku ini, aku mengirimkan sebuah puisi berjudul Di Ambang Senja, bergabung bersama 165 penyair dan 6 pelukis, turut merasakan bahagia mengungkap syukur atas penyertaan Tuhan pada Prof Tengsoe, terutama kontribusinya pada literasi dan sastra di Indonesia.
Berikut ungkapan Prof Tengsoe di medsos akun Facebook nya hal buku ini
PERTANYAAN TENTANG TANGGAL LAHIR
Pada 3 Oktober 2023 saya genap berusia 65 tahun. Sebagai ungkapan rasa syukur atas rahmat usia yang saya terima, saya mengundang teman-teman penyair se-Indonesia untuk ikut mendoakan saya lewat karya puisi dalam tema “Usia dan Waktu”.
Alhamdulillah, Bunga Rampai Puisi “Pertanyaan tentang Tanggal Lahir” terbit dengan menampilkan puisi dari 165 penyair, 6 pelukis, dan beberapa tulisan esai.
Berawal dari kelas pelatihan yang diselenggarakan SIP, maka lahirlah kumpulan karya puisi tiga bait (putiba) yang terbagi dalam beberapa buku. Pelatihan ini langsung disampaikan oleh Prof Tengsoe.
Dari 384 naskah puisi yang masuk, Prof Tengsoe Tjahjono telah menilai ada 261 naskah yang lolos kurasi dan layak diterbitkan. Naskah yang lolos diterbitkan dalam tiga buku, sesuai urutan abjad nama penulis.
Dua putibaku lolos kurasi, berjudul Akhir Derita Si Ranum dan Dinding Saksi Derita. Keduanya masuk dalam buku kedua dengan cover buku ini. Walau tidak lolos jadi pemenang tapi proses penulisan ini sangat menambah wawasan dan melatih kepekaan.
Jika berminat, bisa menghubungi aku atau japri ke FB SIP Publishing. Salam literasi