Ini buku Senandika ku yang pertama. Memalukan sesungguhnya saat pertama aku mengirimkan naskah pada PJ Buku Antologi ini aka Kak Kian Permana. Mengapa memalukan? Karena senandika ini, menurut aku seperti puisi yang diprosakan. Jadi perlu diksi yang halus dan cermat walau di awal pengumpulan, Kak Kian hanya mengatakan seperti menulis buku harian saja (POV 1). Tapi ternyata ga semudah itu. Bahasaku terkesan kaku. Kurang puitis (kurang romantis dan kurang mendayu, kurang… halah), ya kurang puitis lah menurut aku. Aku terlalu gamblang dan detil, jadi malah seperti cerpen atau pentigraf.
Akhirnya berkat kepiawaian jiwa seni Kak Kian, dilakukanlah perombakan, sehingga tulisan Serenada Rindu ku ini jadi jreng…jreng.. keren banget. Untuk moodnya sebenarnya sudah kena banget, karena bercerita tentang penugasan dinas seseorang di masa pandemi. Perjalanan Dinas di masa seperti ini memang dobel khawatirnya ya. Apalagi dilakukan di akhir tahun, yang cuacanya tak menentu. (Note : Serenada Rindu, aku kirimkan pada Kak Kian tanggal 7 Desember 2020) Ah kena banget deh kalau mood dan suasananya. Hanya untuk diksi, aku belajar banyak dari Kak Kian, yang super sabar ini.
Jadi, Senandika itu apa sih? Simak di sini ya, penjelasan yang aku kutip dari Kak Kian di WAG Senandika.
Senandika adalah sebuah karya sastra yang termasuk dalam prosa modern. Di adaptasi dari sebuah wacana suatu tokoh kepada dirinya sendiri dalam karya sastra dari sebuah skrip drama.
Meski tergolong dalam prosa keindahan penyusunan senandika perlu diperhatikan, bisa menggunakan diksi atau majas, tapi harus seimbang dan memang sesuai dengan konteks senandika yang notabene diadaptasi dari bahasa tutur.
Namun, senandika tidak terikat majas, rima, diksi, dan lainnya seperti halnya puisi. Meski begitu senandika tetap estetik dan menarik.
Nah unik kan. Puisi tapi Prosa. Prosa minimalis tapi tetap estetik dan menarik. Wih, bolak balik naskah Serenada Rindu ku direvisi Kak Kian, tapi Puji Tuhan, hasilnya akan membuat kamu meleleh. Aku yakin bukan hanya naskahku yang membuat perasaan seperti berjalan di roll coaster tapi juga tulisan lain, karena benar-benar ditulis pakai hati….
Saat ini (5 Maret 2021), buku Antologi Senandika bertema Di Hujung Tahun, yang akhirnya berjudul Ruang Bernama Kenangan, yang ditulis sebanyak 37 orang penulis, masih dalam tahap menunggu proses layout. Mohon bersabar ya para penggemar 😉
Daftar Penulis Buku Ruang Bernama Kenangan
- Memeluk Takdir – Nurhayati
- Kunantikan Kepergianmu – R.S. Arti
- Desember, Secangkir Doa untuk Langit – Ocha Sawitri
- Menanti Hingga Ke Surga – Sari Sagitaria
- Ucapan terakhir di penghujung bulan – Salmaa Rahmania
- Cahaya Cinta – Sri Kusuma
- Thank You 2020 – Rinai Senja
- Resah Berujung Harap – Wira Asmara
- Ikrar Sang Pemimpi – Nia Kannia
- Ruang Uang – Ilda V. Siregar
- Menentang Kemaksiatan dalam Diri – Santhi Susyamthon
- Mendekap Harap – Arsyis Musyahadah
- Menggenapi Asa – Siti Zubaidah
- Meskipun Tahun Berakhir, Asa Terus Lahir – Sri Wardani
- Memetik Hikmah di Kala Pandemi Setia – Restiani
- Menjemput Mimpi – Aditia Putri
- Mengalahkan Pandemi Tazkiyatun – Nafsiah
- Kepada Hati Yang Tenang Dalam Keabadian – Hanidar Fela Anandari
- Kemarin, Hari Ini, Esok dan Lusa – Siska Artati
- Cerita Di Ujung Hari – Sri Kustanti
- Kamu yang Masih Bernama di Hatiku – Sonya Mauludina
- Serenada Rindu – de Laras
- Perhatianku Akan Diriku – Khomsatun Zulaikha
- Dunia yang Terbalik – Atéjé
- Untukmu yang di Langit Biru -Yuliyanti
- Gadis Pelayar Mimpi – Ran Maharani
- Mari Mulai Kembali – Gustepu
- Purnabakti di Ujung Tahun – Sirajuddin Jamal
- Terima Kasih, Waktu – Nuraeni Patma
- Apa Kabar Pak Guru? – Yuliyah
- Sebuah Janji – Sinta Arum
- Akhir Desember – Syara Nurtantri
- Teduh dan Teriknya – Perjuangan Jumiah
- Hal Yang Aku Syukuri di Tahun Ini – Nisaul Wafa
- Cinta Yang Dulu Ada – Airhyn Humairah
Mohon bersabar menunggu proses terbitnya buku ini. Kami dalam tahap Vote Cover di WAG hari ini, sedang seru-serunya 😀 dinamika kelompok buku Antologi
Final Cover (Updated 12 Maret 2021)
Salam literasi
Mantap, Ibu.
Sukses selalu.
??
sama-sama, terima kasih Mama GASS
Wah …
Masyaallah banyak belajar dari sini ?
Terima kasih sudah mampir. Semoga bermanfaat
Waah….. Jadi insecure bacanya. Makin keren aja. Semangat Kak.
waduh kenapa? yuk semangat, terima kasih sudah mampir