Mesjid Ihsaniah Iskandariah Di Kuala Kangsar

Kamis, tanggal 15 Juni 2017, Mesjid di Kuala Kangsar yang didominasi warna putih dan kuning ini, menjadi tujuan pertama grup Visit Perak 2017 Edisi Ramadhan bersama Gaya Travel Magazine dan Media.

DSCN0527DSCN0512Mesjid Ihsaniah Iskandariah atau lebih dikenal dengan nama Mesjid Kampung Kuala Dal terletak di Padang Rengas, Perak, Malaysia, sekitar 4,8 kilometer dari Bandar Diraja Kuala Kangsar

Pada 7 Mei 2011, peresmian mesjid ini disempurnakan oleh Sultan Perak, Sultan Azlan Shah yang turut menunaikan shalat Jumat di Mesjid Al-Wahidiah Kuala Dal, yang letaknya bersebelahan dengan mesjid Ihsaniah

DSCN0519Keunikan mesjid ini tampak pada desain dan keseluruhan dindingnya dibangun berbasis anyaman bambu minyak, biasanya disebut “buluh”, yang dikenal sebagai ‘Kelarai Bunga Potong Belian’

DSCN0514 DSCN0515 DSCN0516 DSCN0517Keistimewaan lain yang ada di mesjid berlantai dua ini bisa dilihat dari desain segi empat bujur atau dikenal dengan sebutan bujur sangkar burung. Ia memiliki 20 buah jendela dan setiap jendela dihiasi dengan ukiran motif insang ikan hiu dan tunas kacang.

Pada kepala jendela dihiasi dengan ukiran bulan sabit dan bintang pecah lima. Jumlah jendela yang banyak membuat bagian dalam mesjid ini selalu cerah karena menerima sinar matahari dari luar dan terasa nyaman untuk beribadat.

DSCN0520 DSCN0521 DSCN0522Setiap sendi kayu dinding tepas dihiasi dengan ukiran sekuntum bunga tikam seladang untuk mempercantik hiasan dinding. Mesjid ini merupakan salah satu arsitektur dari rumah tradisional Melayu di Perak.

Menurut catatan sejarah, konstruksi Mesjid ini didanai sepenuhnya oleh Sultan Perak ke-30 yaitu Sultan Iskandar Shah pada tahun 1936. Desain dan dekorasi mesjid ini ikut drancang beliau berdasarkan arsitektur Istana Kenangan di Bukit Chandan.

Di lantai atas ada ruang mihrab yang  menghadap arah kiblat dan digunakan sebagai ruang shalat. Sementara lantai bawah pula dijadikan ruang untuk kegiatan keagamaan masyarakat setempat seperti kelas mengaji dan juga kenduri

DSCN0524DSCN0525

Mesjid ini didukung dengan delapan tiang dari kayu kempas. Kerja-kerja menganyam dinding tepas dilakukan secara gotong-royong bersama warga desa yang dipimpin oleh Panjang Noh, Ngah Gadoh, Wan Ibrahim dan Kulop Ngah.

Di setiap penjuru masjid ini terdapat empat buah menara yang agak keluar sedikit dari dinding utama. Ruang-ruang yang keluar itu berbentuk persegi panjang yang berukuran (3 ‘x 3’).

Atap masjid ini pula berbentuk limas bungkus dengan menggunakan bahan seng yang merupakan bahan esklusif pada waktu itu.

Masjid ini telah tidak lagi digunakan sejak tahun 1976 setelah adanya masjid baru yaitu Masjid Al-Wahidiah. Masjid ini menganggur lebih 30 tahun dan hampir hancur tetapi akhirnya dapat diselamatkan serta dilestarikan oleh Jabatan Warisan Negara pada 2008.

DSCN0529Sebagai salah satu warisan religi, sepatutnya Mesjid ini dijaga kelestarian terutama keutuhan bangunan mesjid ini sehingga dapat terus berdiri.

 


Berbuka Puasa @ Thumbs Cafe

Berbuka puasa atau yang disebut dalam agenda kegiatan sebagai Ihya Iftar, yang pertama bersama Gaya Travel  dan Perak Tourism diadakan di Thumbs Cafe

DSCN0418

Cafe yang terletak di Greentown, Ipoh ini adalah salah satu kafe berkonsep di Perak. Sebelumnya cafe ini adalah asrama yatim piatu di bawah Kompleks Badan Khidmat Islam Perak. Dimiliki dan dioperasikan oleh Bapak Elias Yahaya.  Ide mencampur unsur lokal barat dan tradisional untuk konsep kafe ini didasarkan pada pengalamannya yang luas dalam industri pariwisata yang membawa beliau ke seluruh pelosok dunia.

DSCN0414DSCN0416DSCN0417DSCN0415Thumb’s Café menawarkan dekorasi menarik  dan suasana yang sangat nyaman di hampir semua sudutnya, baik di bagian dalam maupun di luar cafe.

DSCN0412DSCN0413DSCN0421Di sini hidangan makanan khas barat dan lokal disajikan. Hidangan favorit adalah bakso tanda tangan dan nasi goreng Thumb. Menu lokal seperti Nasi Goreng, Nasi Ayam dan Kwetiaw. Menu Barat seperti Fish and Chips, aneka sup, aneka salad, wedges, spageti, fetucini dan sandwich. Juga aneka minuman seperti teh, kopi, susu, coklat, float, minuman sirup. Harga makanan dan minuman direkomendasikan sangat terjangkau.

DSCN0428 DSCN0429 DSCN0430 DSCN0431Aku sendiri menikmati masakan berupa nasi ikan dori dan minuman segar es kelapa jeruk, hmm….sedap.

DSCN0424DSCN0426Selamat mencoba dan selamat berbuka puasa di tempat ini. Order makanan bisa dilakukan sebelum datang dan lakukan pemesanan tempat (reserved) 😉

 

 

Thumb’s Cafe
No 133, Jalan Sultan Abdul Jalil
Ipoh, Perak
Tel: 019-614 6618

FB: Thumb’s Cafe Ipoh
IG: thumbscafe


Bazaar Ramadhan Stadium Perak

Hampir serempak di setiap daerah selama bulan Ramadhan akan selalu mengadakan bazar ataupun pasar murah. Demikian pula yang terjadi di Perak, hampir seluruh bagian negeri ini mengadakan bazar. Maka dari itu, salah satu agenda dari event Visit Perak Edisi Ramadhan yang pertama adalah mengunjungi bazar Ramadhan di depan Stadium Perak, Ipoh, yang tepat berada di depan hotel kami, M Roof Hotel.

Cukup dengan menyeberang jalan, aku dan peserta event sudah tiba di bazar dan wow…banyak sekali makanan, baik kue maupun lauk yang dijajakan di sini. Sayang cuaca kurang baik sehingga kami tergesa-gesa melihat dan memilih makanan.

Rendang, Serundeng

Rendang, Serundeng Acar Buah, Wajik, Lemang, Ketupat Palas

?????????????

Banyak yang datang, bukan hanya kaum Ibu tapi juga kaum Bapak, pekerja, pelajar, berkumpul untuk mencari makanan yang hanya ada di bulan Ramadhan saja

?????????????

Putu Piring tak ada di Indonesia, unik cara membuatnya

?????????????

Roti John dari Putra Jaya, roti isi ayam atau daging

?????????????

Sudah siap banyak loaf roti untuk dijajakan

?????????????

Harga 1 loaf Roti John

?????????????

Popiah Basah, tak sempat mencoba

?????????????

Ketupat Lemang Palas

?????????????

Tersedia juga Food Truck – Old School Coffee

?????????????

Segarnya untuk berbuka puasa

Tak lama kami berada di sana karena hujan turun semakin deras. Selamat berbuka puasa dengan hidangan dari bazar ramadhan 😉


Misteri Kellie’s Castle Di Batu Gajah

Dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju penginapanku dan rombongan di M Roof Hotel, Ipoh, kami berbelok ke sebuah kastil yang terletak di Batu Gajah, Kecamatan Kinta, Perak, Malaysia, persisnya di  samping Sungai Raya, yang merupakan anak sungai ke Sungai Kinta.

k1

k1Kastil ini dikenal dengan nama Kellie’s Castle atau kadang disebut juga dengan Kellie’s Folly. Dibangun atas ide dari seorang pemilik perkebunan berkebangsaan Skotlandia bernama William Kellie Smith. Konon menurut cerita, kastil ini dibangun sebagai hadiah dari Kellie untuk istrinya, Agnes, namun pembangunan terhenti, disinyalir karena kendala dana.

k2k2Pembangunan dimulai pada tahun 1915 dan dihentikan pada tahun 1926, setelah Kellie meninggal karena pneumonia dalam perjalanan pendeknya ke Lisbon, Portugal, dalam usia 56 tahun.

k3k3Kastil dibangun bergaya kombinasi Moorish Revival dan Indo Saracenic. Moorish Revival adalah salah satu gaya arsitektur kebangkitan eksotis yang diadopsi oleh arsitek Eropa dan Amerika, yang mencapai puncak popularitasnya setelah pertengahan abad ke-19. Sedangkan Indo Saracenic adalah salah satu gaya arsitektur Ini menarik unsur-unsur dari arsitektur Indo-Islam dan India asli, dan menggabungkannya dengan kebangkitan Gothic dan gaya Neo-Klasik yang disukai di Inggris Victoria. Dengan perpaduan dua gaya ini, Smith membawa 70 pengrajin Tamilvanan dari Chennai, Madrasah, India. Semua batu bata dan marmer juga diimpor dari India.

k4Selanjutnya kastil ini akhirnya dijual ke sebuah perusahaan Inggris bernama Harrisons dan Crosfield. Namun dibiarkan terbengkalai sehingga pada tahun 2014, diambil alih oleh Kerajaan Negeri Perak. Dan sekarang menjadi obyek wisata lokal yang populer, dengan beberapa orang percaya bahwa kastil ini berhantu seperti pada umumnya bangunan yang tidak berpenghuni, dari kesaksian para penjaga yang melihat penampakan di malam hari. Karena dipercaya berhantu, maka kastil ini juga terkenal sebagai tempat wisata dunia roh di malam hari.

k5Kastil ini juga memiliki empat terowongan dan salah satunya menuju kuil Sri Mahamariamah Ladang Kinta. Keempat terowongan itu diduga dibangun sebagai jalur evakuasi jika ada yang bermaksud membunuh William

Kastil ini juga digunakan sebagai setting dalam film tahun 1999 Anna dan King dan 2000 film Skyline Cruisers. Demikian sekilas cerita dari Kellie’s Castle yang rombongan kami kunjungi sebelum memasuki Ipoh, Perak. Sempat berada di sana, untuk berfoto-foto di lantai dasar sampai dengan lantai atas kastil.

k5

                                               Foto dari Gaya Travel

 

 

 

 


Ipoh Wall Art Mural

Ipoh, sebagai ibu kota negara bagian Perak, Malaysia, terkenal dengan pernak pernik heritage dan makanannya yang enak. Namun sekarang ada daya tarik baru dari kota Ipoh yaitu gambar atau lukisan di dinding yang terkenal dengan sebutan mural art, sehingga Ipoh selain disebut sebagai Heritage City dan Delicious Ipoh Food City, juga mendapat sebutan baru yaitu “Art of Old Town”.

Terdapat 7 (tujuh) lukisan dinding dari Ernest Zacharevic, pelukis yang juga melukis lukisan dinding di Georgetown, Penang. Kembali aku beruntung karena walau kegiatan mengunjungi Old Town ini tidak terdapat dalam agenda, namun aku bersama Dede dari MQTV Bandung diantar langsung oleh dua pegawai dari Tourism Perak, yaitu Adam dan Adnan.

Dari 7 (tujuh) lukisan karya Ernest, aku berhasil mendatangi lima di antaranya, yaitu :

1.Old Uncle With Coffee Cup, terletak Jalan Dato Maharajalela, menggambarkan seorang paman tua yang sedang memegang secangkir kopi. Konon kabarnya ini adalah simbol sebuah franchise terkenal di Ipoh, yaitu Old Town White Coffee.

m1

2. Paper Plane, terletak di Jalan Sheikh Adam, menggambarkan dua anak laki yang menikmati terbang di atas pesawat kerta mereka

DSCN04433. Humming Bird terletak di Jalan Panglima, menggambarkan burung kolibri yang sedang mencari makan di pohon

m34. Evolution, yang terletak di Jalan Bijeh Timah, menggambarkan proses evolusi kota Ipoh, Perak sebagai kota pengolahan timah di masa penjajahan

ev5. Kopi O, lukisan ini terletak di Jalan Tun Sambathan, menunjukkan lima buah kantong kopi O atau kopi hitam, sebagai awal mula adanya white coffee di Ipoh

kop

Selain lima mural art karya Ernest di atas, terdapat banyak lagi karya seni di lorong jalan di Ipoh, ini menunjukkan kreatifitas yang tinggi dari masyarakat di sana, ini di antaranya

m5

m6dan ….

m4

Ini sebagian ceritaku menikmati lukisan atau mural art di kota tua Ipoh, baca tulisan berikutnya ya 😉


Mengunjungi Perak Malaysia Dalam Visit Perak 2017

Tahun 2017 Tourism Perak mempromosikan program wisata bertajuk Visit Perak 2017 dengan aneka paket wisata yang ditawarkan.

v1

Perak merupakan salah satu negara bagian di Malaysia, tepatnya terletak di Malaysia Barat, dan merupakan yang terbesar keempat, setelah Serawak, Sabah dan Pahang. Posisinya amat strategis karena berada di jalur destinasi wisata utama Malaysia, yaitu antara Kuala Lumpur dan Penang. Untuk urusan wisata, Negeri Perak mempunyai banyak koleksi tempat wisata yang sangat menarik, mulai dari wisata pantai, hutan dan taman-taman.

Nama Perak kemungkinan berasal dari warna perak timah, sumber daya  alam Perak di masa lalu, seperti yang digambarkan pada salah satu dinding  atau mural art di ibu kota Perak, Ipoh berjudul Evolution, yang menggambarkan evolusi kota Ipoh sebagai kota pertambangan timah di masa penjajahan.

Beruntung kali ini aku bisa ikut bergabung dalam event Visit Perak 2017 Edisi Ramadhan yang diorganisir oleh Gaya Travel Magazine, dari tanggal 14 sampai dengan 17 Juni 2017 di Ipoh, Perak. Program ini dikemas sedemikian rupa sehingga aku dan peserta dalam rombongan yang terdiri dari kalangan Media, Blogger dan Influencer, dapat mengunjungi beberapa destinasi wisata termasuk wisata religi dan tradisi Ramadhan yang berlaku di Perak.

v2

Hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola sebuah destinasi wisata selain dalam bentuk rupa kemasan paket wisata juga perlu melibatkan seluruh warga masyarakat di daerah tersebut, tanpa terkecuali. Sehingga mereka dapat selalu bersikap ramah dan santun menyapa wisatawan dari manca negara.

Terima kasih kepada Tourism Perak dan Gaya Travel Magazine atas undangannya, selanjutnya postingan mengenai kegiatan ini akan lanjut di postingan berikutnya. Selamat membaca 😉

 

 

 


Dataran Merdeka Untuk Citrawarna 2016

Dataran Merdeka atau yang biasa disebut juga sebagai Lapangan Merdeka, berlokasi di Kuala Lumpur Malaysia. Dataran Merdeka terletak di depan Bangunan Sultan Samad, dimana di lapangan ini untuk pertama kalinya Bendera Federasi Malaysia dikibarkan pada tanggal 31 Agustus 1957. Sejak saat itu, tempat ini digunakan untuk perayaan besar Malaysia seperti Parade Hari Kemerdekaan dan juga sebagai tempat diselenggarakannya event Citrawarna 2016 pada 25 September 2016 yang akan datang.

Bersama Gaya Travel, aku berkesempatan menikmati sejarah dan bangunan di Dataran Merdeka bulan Mei 2016 yang lalu

d4

d4a

Panggung Bandaraya

Merupakan gedung bangunan pertunjukan yang dibangun pada tahun 1904 oleh arsitek bernama A.B. Hubback. Awalnya gedung ini bernama adalah Old City Hall. Mengalami kebakaran pada tahun 1992 dan kemudian saat itu juga direnovasi.

Gedung ini memiliki jadwal tetap pertunjukan musikal sejarah Kuala Lumpur, yang disebut “MUD: Our Story Of Kuala Lumpur” (MUDKL), dengan kerjasama produksi teater yang dinaungi Tiara, Enfiniti Vision Media dan Dewan Bandaraya Kuala Lumpur (DBKL). MUDKL merupakan teater musikal yang bercerita tentang kehidupan tiga sahabat Mamat, Meng dan Muthiah berlatar belakang kondisi Kuala Lumpur di sekitar tahun 1881

d1 d1a

Old High Court Building

Bangunan yang dibangun pada 1915 oleh arsitek bernama A.C. Norman ini, awalnya berfungsi sebagai Gedung Pengadilan Tinggi. Setelah itu digunakan sebagai perkantoran dari Kementerian Pelancongan dan Kebudayaan Malaysia.

d2 d2a

Gedung Bangunan Sultan Abdul Samad

Gedung ini merupakan bangunan terbesar pada masanya. Konstruksinya dimulai pada tahun 1894 dan selesai pada tahun 18971897 (A.C. Norman & R.A.J Bidwell) . Awalnya dibangun sebagai Kantor Pemerintahan Baru. Kantor Departemen Pekerjaan Umum, Kantor Survey, Bendahara, Kantor Pos dan Telegraf, dan beberapa departemen Pemerintah Federal Malaysia. Seluruhnya dibangun dari batubata.

Pada menara di bagian tengah gedung terdapat jam yang pertama kali berbunyi pada saat parade perayaan ulang tahun Ratu Victoria di tahun 1897. Menara dengan jam ini tingginya mencapai 40 meter dan dijuluki sebagai “Big Ben” nya Malaysia.

Gedung ini terletak di Jalan Raja, tepat di depan Dataran Merdeka dan Royal Selangor Club.

d3 d4b d5

Gereja St Mary Cathedral

Gereja ini dibangun pada tahun 1894 (Arsitektur Early English Gothic, Gereja Katolik Anglikan)

d6a d6b

Tiang Bendera Dataran Merdeka

Tiang yang terpancang di Dataran Merdeka ini termasuk dalam tiang bendera tertinggi di dunia karena tingginya yang mencapai 100 meter. Lokasi pemasangan tiang bendera ini merupakan tempat bersejarah karena untuk pertama kalinya Bendera Federasi Malaysia dikibarkan pada tahun 1957

d6c

Royal Selangor Club

Bangunan ini dibangun pada tahun 1884 (A.C. Norman),dan direnovasi pada tahun 1910 (A.B. Hubback). Awalnya berupa bangunan kayu dengan atap. Kemudian didesain ulang dengan “Tudoe Style”. Club house ini dikenal dengan sebutan “The Spotted Dog”, merupakan tempat pertemuan Kolonial Inggris pada masa itu dan dilaksankannya berbagai kegiatan sosial. Pertandingan Kriket diadakan secara rutin di halamannya. Awalnya klub ini dikhususkan untuk pria.

Pada perayaan bangunan ini ke-100 tahun 1984, perayaan bangunan yang keseratus tahun, Sultan Selangor menobatkan status “Royal” atas bangunan ini.

d7

Muzium Muzik (Music Museum)

Gedung ini dibangun pada tahun 1905 oleh A.B. Hubback. Awalnya berfungsi sebagai gedung Chartered Bank. Terletak di sebelah Kuala Lumpur City Gallery. Gedung ini sudah beberapa kali berganti nama dan fungsi yaitu Chartered Bank, Muzium Of Natural History, Restoran Warisan dan sekarang sebagai Muzium Muzik.

Didalam museum ini terdapat berbagai macam alat musik dan gamelan, mulai dari yang tradisional sampai yang modern, yang pernah ada dan dibuat di Sabah, Serawak dan Malaysia, seperti gamelan, erofon, sompoton, gendang Nobat, gambus dan rebana. Juga terdapat sejarah pencipta lagu Tan Sri Datuk Amar P Ramlee.

Untuk masuk ke museum ini tidak dikenakan biaya (gratis), cukup mengisi nama dalam buku tamu yang disediakan.

d9 d9a

Transportasi

Untuk menuju kota Kuala Lumpur ada beberapa akses yang bisa digunakan antara lain bis, KLIA Ekspress, KLIA Transit dan taksi. Untuk hemat waktu perjalanan menuju KL, bisa menggunakan KLIA Ekspress dengan harga tiket 35 RM untuk waktu tempuh 33 menit

Untuk mencapai Dataran Merdeka ini ada beberapa cara sebagai berikut :

  • Dari Stasiun KL Sentral, dengan RapidKL LRT  menggunakan rute Kelana Jaya Line dan turun di Masjid Jamek Stasiun. Beli single tiket di mesin tiket seharga 1,3 RM.
  • Bisa menaiki Putra LRT, Taksi, atau Bus turun di stasiun Masjid Jamek atau stasiun Pasar Seni. Lalu tanyakan arah ke tempat ini.

Pusat Informasi

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Pusat Pelancongan Malaysia (MATIC), 109 Jalan Ampang, Kuala Lumpur 50450. Tel: +603-9235 4848 / 9235 4900 atau Faks: +603-2162 1149

Nah tunggu apa lagi ? Selain menikmati bangunan tua di sepanjang kiri kanan Dataran Merdeka, nikmati pula kemeriahan Citrawarna 2016 yang akan diselenggarakan pada tanggal 25 September 2016 di tempat ini 😀

Foto : Pribadi


Kesejukan Dan Keseruan Di KL Eco Park Canopy – ETD 2016 (9)

Kuala Lumpur Eco Park Canopy yang terletak di Bukit Nanas, merupakan tujuan pertama dari kegiatan Eat Travel Doodle 2016, bahkan sebelum acara dibuka di KL Tower, aku dan teman-teman partisipan sudah menjelajah ke tempat ini.

eco2

Kuala Lumpur memiliki hutan hujan alami terletak tepat di pusat kota. KL Forest Eco Park (sebelumnya dikenal sebagai Bukit Nanas Forest Reserve) telah ditetapkan sebagai hutan lindung pada tahun 1906 dan merupakan salah satu yang tertua di Malaysia.

eco11

eco3

Terletak dalam kawasan Kuala Lumpur Tower dibangun dan dijaga agar kelestarian hutan dan habitatnya tidak terganggu. Masuk dari Jalan Raja Chulan, Jalan Bukit Nanas, Jalan Ampang, Jalan Gereja, dan melalui KL Tower via Jalan Puncak.

eco10

eco1

Fasilitas yang ada disini adalah Taman Herba, dimana terdapat tanaman langka yang bisa digunakan untuk terapi dan pengobatan, tempat observasi dan area untuk mengamati burung dan keindahan alam. Yang menarik dan langsung kami coba adalah memasuki titian kanopi di hutan seluas 11 hektar ini. Panjang kanopi ini kurang lebih 200 meter dengan ketinggian mencapai 27 meter.

eco9 eco8 eco7 eco6 eco5 eco4

Jam kunjungan ke KL Eco Park Canopy adalah mulai dari pukul 07.00 pagi sampai dengan 18.00 setiap harinya dengan biaya masuk gratis.

http://janggeltrekking2.blogspot.co.id/2016/06/the-first-eat-travel-doodle-fam-trip.html

From REN http://janggeltrekking2.blogspot.co.id/2016/06/the-first-eat-travel-doodle-fam-trip.html

Selamat berkunjung dan menikmati sejuknya hutan di tengah kota Kuala Lumpur ini 🙂