My Hotel Sentral, Kuala Lumpur ~ Visit Perak 2017

Hari ini aku berangkat ke Kuala Lumpur untuk mengikuti undangan Visit Perak 2017 Edisi Ramadhan dari Gaya Travel Magazine dan Perak Tourism, pada tanggal 13 Juni 2017.

Berangkat dengan maskapai LION penerbangan  pukul 11.40 WIB melalui terminal keberangkatan 2 D Bandara Sukarno Hatta Cengkareng dan  tiba di KLIA 1 pukul 14.40 Waktu Malaysia (ada perbedaan satu jam antara Jakarta dan Kuala Lumpur).

Setelah tiba di KLIA 1, semua serba mudah, ikuti petunjuk saja, dengan Aero Train menuju Main Terminal untuk ke Imigrasi dan klaim bagasi. Selesai kedua urusan ini, lalu mencari arah untuk menaiki kereta ke KLIA 2 karena janjian dengan mbak Olive di sana. Itu juga mudah dan ga sulit, turun ke lantai bawah (satu lantai di bawah lantai klaim bagasi), ada petunjuk arah ke KL Express atau KL Transit. Beli tiket atau tanda masuk dengan harga RM 2 saja di counter, menuju platform B dan menunggu kereta.

20170628_081753Tak lama kereta datang dan hanya dalam waktu 3 menit berada di kereta yang bersih itu, aku sudah tiba di KLIA 2.

Setelah berhasil berkomunikasi dengan mbak Olive, akhirnya kami bertemu di Kluang Station Heritage. Wah rindu, lama tak jumpa di dunia nyata, satu tahun telah lewat ya, kami bertemu di event Eat Travel Doodle 2016, Kuala Lumpur.

Selanjutnya….lapar, ya lapar karena hari sudah menjelang sore, aku memesan nasi lemak dengan nasi rendang (ya tentu dong ini yang favorit di Malaysia) dan segelas es kopi (rasa coklat ternyata). Nasi Lemaknya enak banget, rendangnya porsi besar dan ga sanggup dihabiskan karena banyak juga lauk pelengkapnya seperti kacang tanah dan ikan teri goreng juga sambal yang enak. Sayang es kopi nya kurang nendang, harapanku akan terasa es kopi hitam tapi kok yang terasa es coklat. Tapi oke lah.

Foto dari Kluang Station Heritage

Setelah makan siang yang cepat dan kenyang itu, akhirnya dengan agak setengah mengantuk, tarik koper lagi menuju hotel dengan Grab Car orderannya mbak Olive menuju hotel yang telah disiapkan Panitia Event Visit Perak 2017 Edisi Ramadhan ini yaitu di My Hotel @ Sentral, yang terletak di Jalan Tun Sambathan 4 Brickfields. Di daerah KL Sentral, My Hotel mempunyai 3 titik cabang yaitu My Hotel Brickfields KL Sentral, My Hotel @KL Sentral dan My Hotel @Sentral, jadi mesti dipastikan dulu My Hotel yang mana. Kurang lebih perjalanan 1,5 jam dari KLIA 2 akhirnya kami tiba di hotel yang dituju, sempat berputar satu kali karena pengemudi salah menuju My Hotel yang kami maksud.

20170613_17381820170614_09030120170613_184058My Hotel @ Sentral terletak di lokasi yang sangat strategis, dekat Stasiun Sentral, mall Nu Sentral dan juga aneka kuliner di kiri kanan depan dan belakang hotel tersedia, baik makanan lokal, seperti Nasi Kandar dan Nasi Lemak ataupun Chinese Food yang terletak di seberang hotel yaitu di restoran One Central, yang lengkap dengan hidangan nasi campur, mie bihun kuetiaw ba, bakpau, juga aneka minuman. Bahkan di bagian bawah hotel terdapat resto franchise Old Town Coffee juga.

20170614_07272820170614_090025Untuk sebuah budget hotel, hotel ini cukup memadai walau karena kami mendapat kamar di lantai satu, maka suara-suara pengunjung street food di depan jendela kamar kami sangat terdengar. Fasilitas yang tersedia di kamar cukup lengkap dari teh, kopi, air mineral, teko pemasak air serta adanya handuk, sabun, sampo dan air (tak) panas. Untuk tingkat kebersihan dan kenyamanan kamar, hotel ini termasuk di grade cukup memuaskan.

20170614_090323DSCN0361 DSCN0362 DSCN0363Setelah mandi, kami bersiap untuk berjumpa dengan Adela dari Gaya Travel di Pappa Rich di Nu Sentral, dengan berjalan kaki.

My Hotel @Sentral
No 1, Jalan Tun Sambanthan 4, Brickfields, 50470 Kuala Lumpur Malaysia
Tel : 603 2273 8000
Fax : 603 2273 6000
Email : enquiry@myhotels.com.my
http://www.sentral.myhotels.com.my/


Dataran Merdeka Untuk Citrawarna 2016

Dataran Merdeka atau yang biasa disebut juga sebagai Lapangan Merdeka, berlokasi di Kuala Lumpur Malaysia. Dataran Merdeka terletak di depan Bangunan Sultan Samad, dimana di lapangan ini untuk pertama kalinya Bendera Federasi Malaysia dikibarkan pada tanggal 31 Agustus 1957. Sejak saat itu, tempat ini digunakan untuk perayaan besar Malaysia seperti Parade Hari Kemerdekaan dan juga sebagai tempat diselenggarakannya event Citrawarna 2016 pada 25 September 2016 yang akan datang.

Bersama Gaya Travel, aku berkesempatan menikmati sejarah dan bangunan di Dataran Merdeka bulan Mei 2016 yang lalu

d4

d4a

Panggung Bandaraya

Merupakan gedung bangunan pertunjukan yang dibangun pada tahun 1904 oleh arsitek bernama A.B. Hubback. Awalnya gedung ini bernama adalah Old City Hall. Mengalami kebakaran pada tahun 1992 dan kemudian saat itu juga direnovasi.

Gedung ini memiliki jadwal tetap pertunjukan musikal sejarah Kuala Lumpur, yang disebut “MUD: Our Story Of Kuala Lumpur” (MUDKL), dengan kerjasama produksi teater yang dinaungi Tiara, Enfiniti Vision Media dan Dewan Bandaraya Kuala Lumpur (DBKL). MUDKL merupakan teater musikal yang bercerita tentang kehidupan tiga sahabat Mamat, Meng dan Muthiah berlatar belakang kondisi Kuala Lumpur di sekitar tahun 1881

d1 d1a

Old High Court Building

Bangunan yang dibangun pada 1915 oleh arsitek bernama A.C. Norman ini, awalnya berfungsi sebagai Gedung Pengadilan Tinggi. Setelah itu digunakan sebagai perkantoran dari Kementerian Pelancongan dan Kebudayaan Malaysia.

d2 d2a

Gedung Bangunan Sultan Abdul Samad

Gedung ini merupakan bangunan terbesar pada masanya. Konstruksinya dimulai pada tahun 1894 dan selesai pada tahun 18971897 (A.C. Norman & R.A.J Bidwell) . Awalnya dibangun sebagai Kantor Pemerintahan Baru. Kantor Departemen Pekerjaan Umum, Kantor Survey, Bendahara, Kantor Pos dan Telegraf, dan beberapa departemen Pemerintah Federal Malaysia. Seluruhnya dibangun dari batubata.

Pada menara di bagian tengah gedung terdapat jam yang pertama kali berbunyi pada saat parade perayaan ulang tahun Ratu Victoria di tahun 1897. Menara dengan jam ini tingginya mencapai 40 meter dan dijuluki sebagai “Big Ben” nya Malaysia.

Gedung ini terletak di Jalan Raja, tepat di depan Dataran Merdeka dan Royal Selangor Club.

d3 d4b d5

Gereja St Mary Cathedral

Gereja ini dibangun pada tahun 1894 (Arsitektur Early English Gothic, Gereja Katolik Anglikan)

d6a d6b

Tiang Bendera Dataran Merdeka

Tiang yang terpancang di Dataran Merdeka ini termasuk dalam tiang bendera tertinggi di dunia karena tingginya yang mencapai 100 meter. Lokasi pemasangan tiang bendera ini merupakan tempat bersejarah karena untuk pertama kalinya Bendera Federasi Malaysia dikibarkan pada tahun 1957

d6c

Royal Selangor Club

Bangunan ini dibangun pada tahun 1884 (A.C. Norman),dan direnovasi pada tahun 1910 (A.B. Hubback). Awalnya berupa bangunan kayu dengan atap. Kemudian didesain ulang dengan “Tudoe Style”. Club house ini dikenal dengan sebutan “The Spotted Dog”, merupakan tempat pertemuan Kolonial Inggris pada masa itu dan dilaksankannya berbagai kegiatan sosial. Pertandingan Kriket diadakan secara rutin di halamannya. Awalnya klub ini dikhususkan untuk pria.

Pada perayaan bangunan ini ke-100 tahun 1984, perayaan bangunan yang keseratus tahun, Sultan Selangor menobatkan status “Royal” atas bangunan ini.

d7

Muzium Muzik (Music Museum)

Gedung ini dibangun pada tahun 1905 oleh A.B. Hubback. Awalnya berfungsi sebagai gedung Chartered Bank. Terletak di sebelah Kuala Lumpur City Gallery. Gedung ini sudah beberapa kali berganti nama dan fungsi yaitu Chartered Bank, Muzium Of Natural History, Restoran Warisan dan sekarang sebagai Muzium Muzik.

Didalam museum ini terdapat berbagai macam alat musik dan gamelan, mulai dari yang tradisional sampai yang modern, yang pernah ada dan dibuat di Sabah, Serawak dan Malaysia, seperti gamelan, erofon, sompoton, gendang Nobat, gambus dan rebana. Juga terdapat sejarah pencipta lagu Tan Sri Datuk Amar P Ramlee.

Untuk masuk ke museum ini tidak dikenakan biaya (gratis), cukup mengisi nama dalam buku tamu yang disediakan.

d9 d9a

Transportasi

Untuk menuju kota Kuala Lumpur ada beberapa akses yang bisa digunakan antara lain bis, KLIA Ekspress, KLIA Transit dan taksi. Untuk hemat waktu perjalanan menuju KL, bisa menggunakan KLIA Ekspress dengan harga tiket 35 RM untuk waktu tempuh 33 menit

Untuk mencapai Dataran Merdeka ini ada beberapa cara sebagai berikut :

  • Dari Stasiun KL Sentral, dengan RapidKL LRT  menggunakan rute Kelana Jaya Line dan turun di Masjid Jamek Stasiun. Beli single tiket di mesin tiket seharga 1,3 RM.
  • Bisa menaiki Putra LRT, Taksi, atau Bus turun di stasiun Masjid Jamek atau stasiun Pasar Seni. Lalu tanyakan arah ke tempat ini.

Pusat Informasi

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Pusat Pelancongan Malaysia (MATIC), 109 Jalan Ampang, Kuala Lumpur 50450. Tel: +603-9235 4848 / 9235 4900 atau Faks: +603-2162 1149

Nah tunggu apa lagi ? Selain menikmati bangunan tua di sepanjang kiri kanan Dataran Merdeka, nikmati pula kemeriahan Citrawarna 2016 yang akan diselenggarakan pada tanggal 25 September 2016 di tempat ini 😀

Foto : Pribadi


Kesejukan Dan Keseruan Di KL Eco Park Canopy – ETD 2016 (9)

Kuala Lumpur Eco Park Canopy yang terletak di Bukit Nanas, merupakan tujuan pertama dari kegiatan Eat Travel Doodle 2016, bahkan sebelum acara dibuka di KL Tower, aku dan teman-teman partisipan sudah menjelajah ke tempat ini.

eco2

Kuala Lumpur memiliki hutan hujan alami terletak tepat di pusat kota. KL Forest Eco Park (sebelumnya dikenal sebagai Bukit Nanas Forest Reserve) telah ditetapkan sebagai hutan lindung pada tahun 1906 dan merupakan salah satu yang tertua di Malaysia.

eco11

eco3

Terletak dalam kawasan Kuala Lumpur Tower dibangun dan dijaga agar kelestarian hutan dan habitatnya tidak terganggu. Masuk dari Jalan Raja Chulan, Jalan Bukit Nanas, Jalan Ampang, Jalan Gereja, dan melalui KL Tower via Jalan Puncak.

eco10

eco1

Fasilitas yang ada disini adalah Taman Herba, dimana terdapat tanaman langka yang bisa digunakan untuk terapi dan pengobatan, tempat observasi dan area untuk mengamati burung dan keindahan alam. Yang menarik dan langsung kami coba adalah memasuki titian kanopi di hutan seluas 11 hektar ini. Panjang kanopi ini kurang lebih 200 meter dengan ketinggian mencapai 27 meter.

eco9 eco8 eco7 eco6 eco5 eco4

Jam kunjungan ke KL Eco Park Canopy adalah mulai dari pukul 07.00 pagi sampai dengan 18.00 setiap harinya dengan biaya masuk gratis.

http://janggeltrekking2.blogspot.co.id/2016/06/the-first-eat-travel-doodle-fam-trip.html

From REN http://janggeltrekking2.blogspot.co.id/2016/06/the-first-eat-travel-doodle-fam-trip.html

Selamat berkunjung dan menikmati sejuknya hutan di tengah kota Kuala Lumpur ini 🙂


Sensasi Diatas Skybox Menara KL – Eat Travel Doodle 2016 (8)

Masih bercerita mengenai kegiatan di Kuala Lumpur ? Tentu, karena begitu banyak cerita yang asik dan seru disana. Lebai? Semoga tidak ya karena ini bisa menjadi alternatif liburan dan berwisata bersama keluarga dan teman lho. Nikmati keseruannya ya.

berlatarbelakang Menara Kembarmasih dari skydeck Menara KLMasih di hari pertama perjalananku dan teman-teman, partisipan Eat Travel Doodle 2016, yang datang dengan undangan dari Gaya Travel, Tourism Malaysia dan Kementerian Pelancongan dan Kebudayaan, setelah pembukaan event, kami diajak untuk menikmati pemandangan dari skydeck Menara KL. Menara KL belum lama dinobatkan sebagai menara tertinggi ke-7 di dunia.

IMG-20160528-WA0028Sudah bernarsis dan menikmati pemandangan disana, ternyata ada antrian panjang. Wah antrian apa nih ya, ooh ternyata ini antrian untuk berfoto didalam skybox….waw I am shacking 🙁 gemetar iya karena aku ini takut ketinggian, walau ya ga takut-takut amat. Tapi aku lihat teman-teman kok santai aja dan ketawa-ketawa, ya sudahlah aku ikut mengantri.

Antrian masuk skybox Menara KLBelum pernah mencoba tho, jadi ya belum tau bagaimana rasanya dan bagaimana indahnya berfoto dari skybox, yang baru diresmikan itu. Eh tapi ternyata teman-teman itu ya ada rasa takut juga 🙁 hehe malah ada yang tak berani mencoba.

winda

Foto Mak Winda

Foto mak Tanti dari kamera Olyvia

sk5

Fotoku dari Mak Winda, tnkyu

dan ini my best picture (menurut aku) ampun dah

sky1sk3untuk memasuki skybox ini ada persyaratannya juga lho, bisa dibaca disini

peringatan sebelum masuk skyboxselengkapnya bisa dilihat websitenya Menara Kuala Lumpur ya. Selamat mencoba 🙂


Ancasa Hotel and Spa, Kuala Lumpur – Eat Travel Doodle 2016 (6)

Ancasa Hotel dan Spa adalah sebuah hotel berbintang 3, yang terletak di Jalan Tun Tan Cheng Lock, 50500 Kuala Lumpur, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Malaysia. Aku menuju ke hotel itu sesuai arahan dari Panitia Penyelenggara Eat Travel Doodle 2016, mbak Syaza Adela.

b3Tiba disana pukul 19.40 setelah berputar-putar bersama supir taksi yang mencari jalan, bukan karena tidak tahu jalan, tapi karena traffic jam, akhirnya aku “diturunkan” di depan Hotel Transit dan pergi menaiki jembatan penyeberangan menuju Ancasa Hotel dan Spa, yang terletak di belakang gedung di seberang Hotel Transit, yup baiklah kuangkat koper dan ransel mengikuti petunjuk yang ada. Oh ya jarak hotel dari Bandara KLIA 1 kurang lebih 100 kilo meter, bisa ditempuh dengan kendaraan selama 1 jam.

2016-06-04 10.39.04

Tidak lama berjalan, aku memasuki lobi hotel berwarna kuning tua itu dengan mengangkat koper melewati trap-trap tangga hotel. Hotel terasa sangat sejuk dan aku langsung menuju meja front office untuk menanyakan keberadaan panitia. Aku menunggu sambil mengamati lobi hotel yang luas dan lega serta bersih. Selang beberapa menit turunlah Panitia dari event ini, yang sudah segar dan cantik, kak Puteri dan mbak Adela serta mas Hilmi. Mereka menyambut aku dengan wajah penuh cinta eh sukacita 😀

2016-06-04 10.39.40

Mereka memberi kunci kamar dan pembagian kamar serta memberi tahu bahwa untuk makan malam, aku bisa mencari di sekitar hotel karena tempat makan buka 24 jam. Karena mereka ada meeting persiapan malam itu, aku langsung menuju kamar untuk mandi dan beristirahat.

Memasuki kamar 714, yang akan kutempati bersama mbak Tanti Amelia, ilustrator anak yang kondang di Indonesia, aku memilih tempat tidur yang menempel dengan kamar mandi. Satu hal yang pertama dilakukan adalah ingin mencharge handphone yang sudah sangat low battery. Namun ternyata karena kurang informasi aku tidak tahu kalau saklar bermata tiga yang digunakan disini, ya sudah sementara aku mencharge menggunakan sumber dari laptop yang masih full.

an1

Ancasa Hotel memiliki 62 unit kamar standard, 120 unit kamar superior, 68 unit kamar deluxe, 4 unit kamar Family Suite dan 4 unit kamar Junior Suite. Kamar yang aku tempati dilengkapi dengan kamar mandi dengan bath tub dan shower, setrika dan mejanya, TV dengan flat screen LCD/LED, pengering rambut, AC dan telpon (tentu saja) juga dua botol air mineral dan pemanas air. Terdapat tempat Gym dan Spa, yang belum sempat aku datangi. Oh ya, salah satu kelebihan dari hotel ini adalah jaringan internet (WiFi) nya yang bagus. Setiap orang penghuni kamar mendapat password masing-masing. Bukan sekamar dengan 1 (satu) password, tapi masing-masing mendapat password. Sehingga akses menjadi lancar dan mudah.

2016-06-04 10.36.29

Kamar 714 adalah kamar dengan dua tempat tidur. Ruang kamarku menghadap ke Sekolah Menengah Jenis Kebangsaan Confusian yang terletak di Lorong Hangjebat.


2016-06-04 10.37.01


Lokasi hotel ini sangat strategis, dekat dengan Petaling Street, China Town, Central Market, Stasiun Kereta Api dan juga ada bis kota yang lewat di depan hotel.

Kereta melintas dilihat dari teras hotelBis berhenti di depan hotel

Sarapan pagi di Ancasa Hotel dan Spa cukup bervariasi. Ruang sarapan terletak di lantai yang sama dengan lobi hotel.

2016-06-04 10.40.26

Continue reading


Eat Travel Doodle 2016 – Terbang Bersama Malindo Air (3)

Melanjutkan postingan sebelumnya, akhirnya aku berangkat dengan pesawat dari Maskapai Malindo untuk berpartisipasi dalam event Eat Travel Doodle 2016, yang diselenggarakan Kementerian Pelancongan dan Kebudayaan Malaysia, Gaya Travel dan Tourism Malaysia.

20160526_140820Malindo adalah singkatan dari Malaysia dan Indonesia, yang merupakan maskapai dari perusahaan gabungan National Aerospace and Defence Industries (Malaysia) dan Lion Air (Indonesia). Pertama kali menggunakan maskapai ini, aku hanya berdoa semoga aku dalam lindungan Tuhan dan segala sesuatu dilancarkan.

Lion Air eTicket (WGWYZD) – Hanindyani

Berangkat dari Terminal 2 D, Malindo memberi bagasi untuk penumpang sebanyak 30 kilogram. Proses check in berjalan dengan lancar, ada penumpang yang langsung menuju ke Kuala Lumpur, tapi ada juga penumpang yang akan transit dan menuju ke Perth, Australia ataupun ke tempat tujuan lain.

20160526_141011Dari ruang boarding Gate 10, aku berjalan memasuki pesawat Boeing 737 itu dengan nomer pesawat QD 315 pada pukul 13.08 WIB, kelas penumpang dibagi dua yaitu kelas bisnis dan kelas ekonomi. Di kelas ekonomi, kursi penumpang dibagi 3-3. Jarak antar kursi cukup lega. Maskapai ini menyediakan televisi di tiap kursi penumpang, makanan ringan berupa dua potong roti dan minuman ringan berupa jus jeruk.

20160526_141117

Malindo Magazine

Pramugarinya cukup ramah dan sopan, mereka mengenakan pakaian kebaya putih. Rapi dan elegan melayani penumpang yang masuk satu per satu.

Dalam waktu yang tidak terlalu lama, pesawat siap untuk terbang, meninggalkan Bandara Soekarno Hatta untuk menuju ke Bandara Kuala Lumpur International Airport I, Malaysia. Setelah menempuh penerbangan sejauh kurang lebih 619 kilo meter selama 2 jam, akhirnya pesawat mendarat di Bandara KLIA I pada pukul 17.35 dengan selamat.

Saat ini Malindo sudah melayani beberapa rute perjalanan, baik antara kota di Malaysia dengan Indonesia, atau antar kota didalam Malaysia.

Pergi dan pulang dengan menggunakan pesawat dari maskapai ini sangat nyaman buat aku, sesuai dengan slogan mereka yang berbunyi “Smarter Way To Travel” 🙂

 


Eat Travel Doodle 2016 – Menuju Kuala Lumpur #GayaTravel 1)

Kuala Lumpur sebagai ibukota Malaysia, merupakan kota yang tidak asing di telingaku sebagai warga Negara Indonesia. Malaysia berdasarkan letaknya terbagai atas Malaysia Barat dan Malaysia Timur, dimana Malaysia Barat terletak di Semenanjung Malaka dan Malaysia Timur terletak di Pulau Kalimantan. Jadi letaknya sangat berdekatan dengan sebagian wilayah Indonesia.
Kuala Lumpur merupakan kota yang memiliki banyak destinasi wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Bukan hanya wisata jalan-jalan saja, tapi Kuala Lumpur sebagai kota yang berakulturasi budaya India, Cina dan Melayu, merupakan tempat yang sesuai untuk wisata budaya dan wisata kuliner.
Andaikan aku mendapat kesempatan berkunjung ke Kuala Lumpur dalam Event “Eat Travel Doodle 2016” dari Gaya Travel, aku ingin dapat mengunjungi Petronas Twin Tower (Menara Kembar Petronas), Menara Kuala Lumpur, Bangunan Sultan Abdul Samad dan Jembatan Putra Jaya.

Jika ingin berwisata belanja dapat mengunjungi juga ke Bukit Bintang, Suria KLCC Mall, Berjaya Times Square juga patut dikunjungi jika membawa anak-anak, China Town dimana ada Central Market yang terkenal dengan pusat cindera mata,
Untuk wisata seni dan budaya, Kuala Lumpur memiliki Islamic Art Museum, Galeri Seni serta juga Mesjid Putra Jaya. Kabarnya wisatawan akan terpuaskan dengan keindahan seni dan budaya dari tiga etnis yang kuat mempengaruhi kota Kuala Lumpur. Islamic Art Museum merupakan Museum Seni Islam yang terbesar di Asia Tenggara.

Salah satu Masjid di dunia yang ingin aku kunjungi atau setidaknya aku abadikan keindahannya adalah Masjid Putra Jaya, mengapa ? karena masjid ini dari kejauhan seperti masjid yang terapung diatas danau, padahal ini dikarenakan masjid terletak di bibir Danau Putra Jaya. Tentu juga karena bentuk bangunan masjid yang unik dan indah. Masjid ini dibangun pada tahun 1997 dengan didominasi warna merah muda ini menggabungkan ciri-ciri arsitektur modern dan tradisional, yakni dengan mengadopsi seni arsitektur Persia jaman Kerajaan Safawi.
Wisata kuliner ? wah jangan ditanya lagi, Kuala Lumpur adalah surganya kuliner, bukan hanya budayanya saja yang dipengaruhi Cina, India dan Melayu, tapi juga kulinernya. Mau dari kuliner kelas street food ataupun restoran dan hotel berbintang juga tersedia. Tempat makanan yang hampir selalu ramai dikunjungi adalah kuliner di sepanjang Jalan Alor.

Lalu, makanan apa yang wajib dicoba disana ? tak lain adalah nasi lemak khas Malaysia, nasi Daun Pisang (nasi yang disajikan diatas daun pisang, khas India), nasi bumbu kare Kandar khas Penang, Palak Paneer khas India Utara berupa campuran keju kambing dan bayam yang dimakan bersama roti, Mee Siam berupa bihun dengan santan kental ataupun Kwetiau, mie lebar dengan campuran daging ayam, sapi atau seafood. Hm semua menggoda selera bukan ? Belum lagi, minuman segar yang menambah selera seperti teh tarik dan es kacang merahnya.
Kuala Lumpur, kota dengan berbagai destinasi wisata, sudah lama kuimpikan untuk kudatangi, namun belum ada kesempatan berkunjung kesana. Semoga kali ini melalui Eat Travel Doodle dari Gaya Travel yang akan diadakan pada tanggal 27 sampai dengan 29 Mei 2016 kuperoleh kesempatan itu, apalagi bersamaan dengan acara Keajaiban Malam – Magic of The Night di Marina Putra Jaya Waterfront. Wow, pasti bagus sekali.
Oh ya karena tema kegiatan ini selain Eat dan Travel juga Doodle, maka aku yang baru belajar ini, mencoba membuat doodle sesuai tema. Doodle Art sendiri adalah suatu gaya menggambar dengan cara mencoret, terlihat abstrak, ada yang tidak bermakna juga ada yang bermakna sesuai dengan kreasi pembuat, terkadang karya yang dihasilkan memiliki bentuk goresan seni yang unik. Salam.

EatTravelDoodle