Kartini dalam Pandemi

Kartini sejati
Kartini yang punya hati
Kartini yang tidak memikirkan diri sendiri
Kartini bukan hanya soal rias diri
Kartini yang rendah hati
Kartini yang menyediakan diri
Kartini yang berempati
Kartini yang tidak menindas harga diri
Kartini yang berinovasi
Namun tetap paham arti emansipasi
Dan sadar kodrat diri
.
943388_618793014815621_1546457797_n-1

Selamat Hari Kartini buat perempuan Indonesia. Hari-hari yang tidak mudah di masa pandemi ini.
.

#delaras #dirumahaja #workfromhome #bekerjadarirumah #inisaatnyaberaksi #tributetokartini #kartinimasakini


Hand Sanitizer Alami dari Daun Sirih

Pada awal pandemi virus Covid19 masuk ke Indonesia, barang yang harganya melambung tinggi, selain masker adalah hand sanitizer. Bukan saja menjadi mahal tapi juga langka.

Dalam keadaan kepepet, orang memang bisa menjadi kreatif. Dari berbagai sumber diperoleh informasi bahwa ekstrak daun sirih bisa menjadi desinfektan.

Penemuan hand sanitizer yang dapat menggunakan bahan alami seperti daun sirih ini pertama kali diteliti di Departemen Farmasetika Fakultas Farmasi UNAIR pada tahun 2006. Pada saat itu, flu burung juga menjadi pandemi yang menyebar ke seluruh dunia.

Pada umumnya, hand sanitizer mengandung senyawa etanol yang lebih dari 70 persen. Untuk membuat hand sanitizer pada umumnya, sebenarnya mudah. Namun, masyarakat akan sedikit kesulitan untuk mendapatkan bahan kimia ini dikarenakan beberapa syarat khusus yang harus diperhatikan.

Untuk mengatasi hal tersebut, dr. Retno Sari, MSC., Apt menuturkan bahwa air daun sirih sebanyak 15 persen ke atas sama efektifnya dengan etanol 70 persen untuk mengurangi jumlah bakteri dan virus.

Sementara itu, daun sirih adalah bahan yang mudah mengalami proses oksidasi. Untuk menguranginya, air jeruk nipis yang bersifat anti-oksidan dan anti-bakteri dapat ditambahkan ke dalam air daun sirih tersebut.

Selain mudah membuatnya, murah karena ada di halaman, juga wangi tentunya.

IMG-20200414-WA0006

IMG-20200414-WA0007

Selain untuk pembersih tangan, aku juga mencampurkannya pada air pembersih lantai. Harum rempah semerbak di dalam ruangan. Selamat mencoba ya.


“Sesudah” Pandemi Virus Datang

Dengan merebaknya pandemi virus COVID19, terjadi perubahan dimana-mana. Tentu ada yang berubah, secara mendadak dan mengejutkan, yang mungkin memberi dampak pada semua orang, semua lapisan, tak memandang suku agama ras atau pun status sosial.

Namun sebagai mahluk Tuhan yang berakal budi, manusia diberi kemampuan untuk beradaptasi.

Beberapa hal positif yang dilakukan dengan adanya #socialdistancing #jagajarak #workfromhome #schoolfromhome #prayfromhome dan belum pernah dilakukan sebelumnya terjadi padaku adalah

mengganti bunga mingguan dengan menanam empon-empon (rempah2) seperti jahe, sereh, kunyit dan kencur.
2020-03-29 09.41.53

berjemur rutin, walau masih banyak pro kontra antara pukul berapa waktu yang tepat untuk melakukannya, aku menyesuaikan dengan panas dan waktu yang pas saja. Jalan pagi pukul 7 selama 30 meniti dan berjemur 15 menit mulai pukul 10.
2020-03-30 12.16.18

membuat sarapan lebih bermutu, karena ada lebih banyak waktu sambil mengerjakan yang lain (membuat roti sendiri dan macaroni schotel)
20200412_084443

membuat hand sanitizer dari daun sirih yang ada di halaman, cara membuatnya akan ada di postingan berikutnya

20200414_150026

mendampingi anak belajar online, banyak hal kemajuan yang sudah si bungsu lakukan selama SFH, melakukan presentasi online, membuat video dan ia memecahkan record di kelompoknya sebagai murid yang tidak keluar rumah selama SFH.
IMG-20200412-WA0014

belanja dari rumah atau online, sekali waktu dilakukan, selebihnya masih ke minimart atau supermarket terdekat, dan tidak pakai lama, seperlunya saja
IMG-20200412-WA0015

meeting online, kerja dan absen dari rumah
IMG-20200412-WA0012

IMG-20200412-WA0011

ibadah dari rumah, ini betul-betul sesuatu yang baru, dan butuh penyesuaian dari seluruh anggota keluarga. Tak biasa kan, kami hanya beribadah berempat. Kalau berdoa atau bersaat teduh kerap kami lakukan, tapi kalau kebaktian ya baru setelah ada himbauan ini kami lakukan.
IMG-20200412-WA0016

Aku selalu percaya dan menyakini bahwa di balik segala sesuatu selalu ada hikmah yang bisa kita ambil.

Kita juga dilatih untuk mengelola emosi, ga mudah buat ibu bekerja, karena selain tuntutan pekerjaan, harus mendampingi anak dan mengerjakan pekerjaan rumah juga plus menghadapi anak yang mungkin juga sudah mulai uring-uringan. .

Kita mesti kreatif dan juga terus melakukan hal baik (baca : beramal) untuk orang sekitar, yang tidak seberuntung kita. Menyisihkan sebagian dari yang ada pada kita untuk orang lain. Banyak yang tidak punya pakaian dan makanan, dan mungkin dirumahkan karena situasi ini. Mari berbagi tanpa memandang siapa dan bagaimana. Dan please… tak perlu publikasi, biarlah apa yang dilakukan tangan kanan kita, tak perlu diketahui oleh tangan kiri kita.

Semangaat…semoga ini segera berlalu, keluarga dan bangsa Indonesia dipulihkan. Amin….

#workfromhome #schoolfromhome #prayfromhome #stayathome #kamipatuh #dirumahaja #fightforcovid19 #covid19indonesia


Himbauan Pencegahan Penyebaran Virus Covid19

Himbauan terkait pencegahan penularan virus Covid 19 ini disebarkan dalam berbagai bentuk. Termasuk melalui info grafis, kartun, ilustrasi dan gambar yang mudah dimengerti.

Pola hidup sehat, menjaga kebersihan, etika bersin dan batuk, membuang bekas tisu dan menjaga serta meningkatkan kekebalan tubuh disosialisasikan secara bertubi2.

Berubah memang agak melelahkan di awal tapi jika itu menjadi kebiasaan dan budaya yang baik, siapa yang diuntungkan? Ya kita sendiri kan? Kita jadi jarang sakit, orang lain juga selamat. .

Seandainya dari dulu hidup bersih, tentu…. ah tapi ndak ada kata terlambat, yuk budayakan hidup sehat dan karena virus sudah menyebar, mari gunakan masker saat keluar rumah dan rajin cuci tangan.

images (3)

1_Z1_QbYmIra-7130njXQzkA

IMG-20200321-WA0001

IMG-20200327-WA0006

#hidupsehat #fightforcovid19 #tintin #winniethepooh #aladin #socialdistancing #stayathome #dirumahaja #kamipatuh


Kesunyian Sabtu Suci

night Melalui siksa jalan salib
Ia telah didera derita
Ia telah mati
Kini, kami menunggu jawabMu
Masa ini masa penantian
Masa ini masa perenungan
Di antara keputusasaan dan sukacita
Di antara kebingungan dan kejelasan
Di antara duka dan harapan
Di antara kabar buruk dan kabar baik
Di antara gelap dan terang
Dalam kegalauan dan kesedihan
Dalam kesunyian Sabtu
Dalam keheningan hari
Dalam rintik hujan
Dalam ketidakmengertian
Dalam tangis ketidakpastian
Kami bertelut berlutut berdoa
Dengan beriman kami menunggu
Menanti berita suka cita
Akankah JanjiMu digenapi

 

Sabtu, 11 April 2020


Puisi “Kupu Senja dan Kamu” dalam Buku Antologi #Terisolasi Puisi

Hatiku senang, dalam kondisi #workfromhome atau #dirumahaja dalam masa karantina ini, salah satu puisiku yang berjudul “Kupu Senja dan Kamu” lolos.
pus3

Karyaku yang di-submit pada tanggal 7 April 2020 dalam lomba menulis puisi bebas dari program #TunasPuspus ‘Satu Naskah untuk Puspus’ berhasil dibukukan ke dalam buku kumpulan puisi berjudul “Terisolasi Puisi”.

pus2 pus1

Buku berisi 218 karya puisi ini akan diproses edit, layout, cover, ISBN, serta publikasi di web/medsos Ellunar dan Puspus. Beberapa hal yang telah diinformasikan adalah sebagai berikut:

  • Sesuai informasi sebelumnya, pengumuman 3 Juara Utama akan dipublikasi di Instagram Puspus pada 15 April 2020.
  • Saat ini cover buku masih dalam tahap pembuatan oleh Tim Puspus dan dijadwalkan akan selesai bersamaan dengan pengumuman 3 Juara Utama pada 15 April 2020.
  • Proses redaksi lainnya (edit, layout, ISBN) diserahkan kepada tim Ellunar yang mendukung sepenuhnya kegiatan ini sehingga jadwal terbit buku ini mengikuti jadwal Ellunar, yaitu naik cetak pada 20 April 2020 dan jika tidak ada kendala akan selesai cetak pada 11 Mei 2020.
  • Berikut ini detail buku yang dapat kami sampaikan:
  1. Judul buku: #TerisolasiPuisi
  2. Jenis buku: Kumpulan puisi
  3. Jumlah halaman: 225 hlm
  4. Ukuran: 148 x 210 mm
  5. Berat buku: 200 gr (1 kg muat 5 buku)
  6. Harga buku: Rp55.000
  7. Preorder buku ini melalui: www.ellunar.shop (menerima pembayaran via transfer/kredit/ovo/minimarket)

Silakan bagi yang akan Pre Order dengan mengklik link di atas. Tunggu tanggal terbitnya buku yang pastinya manis dengan puisi indah, terbitan Puspamala Pustaka (Pus Pus). Tetap berkreasi di masa karantina 😉

 


Buku Perdana Bersama Ellunar Publisher

Puji syukur, pada hari Selasa, 11 Maret 2020, akhirnya aku menerima empat buah buku antologiku yang terbit melalui Ellunar Publisher.

Buku-buku itu adalah buku Kumpulan Puisi “LIMA” sebagai keikutsertaanku di Event Lomba dalam rangka HUT Ellunar yang ke-5. Lalu tiga buah buku antologi lain yang kuikutsertakan dalam event NURAM (Nulis Rame-rame) bulan Februari 2020, yaitu NURAM Tosca (2) yang berupa Kumpulan Cerpen berjudul Lola dan Kala dan Kumpulan Puisi berjudul Pergi Bersama Angin. Dan NURAM Jingga yang berjudul Datang Bersama Ombak.

Awal perkenalanku dengan Ellunar Publisher ini dari status FB Ilda Siregar. Kemudian diinfokan bahwa ada event HUT kelima Ellunar, jadilah aku ikut pada event tersebut

POSTER LIMAEvent yang batas pengumpulan naskahnya pada 20 Desember 2019 dan diumumkan pada 20 Januari 2020 ini kuikuti keduanya, yaitu Puisi dan Cerpen. Namun Puji Tuhan, yang lolos adalah yang Puisi. Tak menduga sebenarnya karena aku tidak pandai membuat puisi. Namun aku sungguh bersyukur karena ternyata pesertanya banyak sekali.

Ketiga antologi yang lain, aku ikuti dari pengumuman di Instagram. Event NURAM ini diadakan setiap bulan. Dan yang aku suka, Ellunar Publisher ini tepat waktu dan sesuai jadwal. Penulis yang mendaftar dan terpilih, akan diundang masuk kedalam WAG. Dalam WAG nanti ada admin yang menjadi time keeper, agar naskah masuk tepat waktu.

ellunar

Event bulan Februari ini akhirnya selesai dan tiba dalam bentuk fisik buku pada Maret 2020, luar biasa. Dan tentu dengan kualitas karya yang bagus. Salut pada Ellunar, yang berdedikasi pada penulisan karya buat penulis macam aku.

Mau tahu lebih banyak tentang Ellunar? Silakan klik di sini ya – Ellunar Publisher. Selamat membaca